"Kemarilah, Tuan Muda Zhong," ucap Jungwoo setelah mengibaskan tangannya sebagai tanda agar Chenle mendekat pada mereka bertiga, "Aku akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada 'ibu'mu lima tahun lalu."
"Ibu?!" pekik Haechan salah fokus untuk kesekian kalinya.
Seraya mengabaikan seruan protes dari Haechan, akhirnya Chenle menuruti perkataan Jungwoo untuk mendekat pada ketiganya. Setelah itu, dalam keterdiamannya, Chenle mendengarkan secara seksama seluruh penjelasan yang keluar dari mulut dokter gadungan di hadapannya tersebut. Bahkan sesekali Chenle tidak mampu menahan ekspresi syok sekaligus amarah yang menggebu dalam dirinya oleh karena penjelasan dari Jungwoo.
Sebuah penjelasan tentang kekejian penjahat sesungguhnya di balik penyekapan lima tahun lalu, yang secara ilegal melakukan eksperimen penghapusan memori* kepada Haechan yang entah itu menggunakan obat psikoaktif* atau pun teknik optogenetik*, sebelum mengimplan memori* pada otak Haechan hingga membuatnya memiliki berbagai macam memori palsu* yang sebenarnya tidak pernah Ia alami semasa hidupnya. Termasuk memori akan penyiksaan dan pelecehan yang tertanam di kepala Haechan selama penyekapan tersebut, maupun memori tentang kekecewaannya pada Mark yang tidak mampu menyelamatkannya, hingga menimbulkan reaksi penolakan dalam diri Haechan untuk mengingat sosok Mark seorang.
Bayangkan saja, selama bertahun-tahun Haechan harus menanggung segala memori palsu penuh akan kejadian traumatis tersebut, di saat Ia tidak pernah mengalami semuanya di kehidupan nyata. Selain itu, Haechan juga harus rela terjebak dalam "kepolosannya" selama ini, oleh karena fungsi otaknya yang kacau akibat dari penghapusan dan penanaman memori palsu secara paksa, yang juga memiliki dampak signifikan terhadap cara berpikir maupun kecerdasannya.
Chenle sendiri benar-benar tidak tahu lagi harus merasa apa usai mendengar semua itu.
Marah?
Karena Haechan sebagai orang yang Chenle sayangi harus mengalami hal sekeji itu di masa lalunya?
Takjub?
Karena pengetahuan yang baru saja Chenle peroleh tentang memori manusia mampu dihapus dan "ditambahkan" berkat teknologi masa kini?
Entahlah.
Semuanya terasa campur aduk hingga menyisakan rasa frustasi yang begitu mengakar di benak Chenle. Sebuah perasaan yang sama halnya menghinggapi diri Johnny saat ini yang nyaris saja meninju dinding di sampingnya, andaikata Haechan tidak menahannya dengan raut memelas.
Meski rasanya Johnny ingin sekali denial tentang segala kekejaman yang telah menimpa putra bungsunya di masa lalu, namun Ia sadar jika semua itu percuma dilakukan, saat merasakan bila seluruh penjelasan Jungwoo mulai terdengar masuk akal di otaknya sekarang. Semua itu seakan menjawab seluruh keganjilan yang selama ini tersimpan rapat di benak Johnny, tentang segala trauma palsu yang putra bungsunya alami lima tahun belakangan ini.
Tentang kenapa hasil visum milik Haechan pasca penyekapan itu tidak meninggalkan jejak penyiksaan maupun pelecehan apapun di tubuhnya.
Tentang kenapa Amnesia Retrograde Disosiatif tipe Selektif yang menimpa Haechan terasa begitu aneh lantaran hanya melupakan hal yang berkaitan dengan Mark seorang.
Tentang kenapa reaksi ekstrim dari Haechan sebagian besar hanya bisa terpicu oleh kehadiran Mark beserta segala memori yang menyertainya.
Tentang kenapa putra bungsunya itu tidak memiliki terapi trauma healing yang konsisten sejak awal.
Tentang kenapa Dokter Kim selalu menyarankan Johnny maupun Ten untuk menggunakan hipnosis saat reaksi ekstrim Haechan kambuh daripada bergantung pada psikofarmakologi* berbasis obat-obatan.
YOU ARE READING
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
Chapter LXIV (Maze)
Start from the beginning
