USHIJIMA, DIKAMBINGHITAMKAN

Start from the beginning
                                    

BLAM-!

*****

"Tsumuuuuu!" Panggilan Osamu bergema disepanjang tangga. Membuat langkah Atsumu terhenti.

Saat Atsumu menoleh dengan malas, Osamu melompat- memeluknya lalu berpegangan dengan erat.

"Yaelah, Sam... Berat woi!" Keluh Atsumu, berusaha menepis-nepis tangan Osamu yang masih berpegangan pada pundaknya.

"Ye bodoamat..." Kekeuh Osamu, tak ingin turun dari gendongan kakaknya. "... Siapa suruh malah ninggalin gue dikamar." Sahut Osamu lagi, dengan satu tangan yang kini bergerak menjitak kepala Atsumu.

"Oiya ya.. lupa gue, hahaha..." Tawa Atsumu pecah disaat itu juga. Padahal mereka seharusnya pergi bersama ke ruang tataboga, tapi Atsumu malah meninggalkan Osamu.

Yah, Atsumu sedang dikuasai oleh emosi yang sudah meletup-letup. Yang ia pikirkan saat itu, hanyalah tak ingin berdebat lebih jauh dengan Sakusa.

"Pegangan Sam." Perintah Atsumu yang mulai mengambil ancang-ancang. Kedua tangannya ia arahkan ke belakang, menjaga tubuh Osamu agar tidak terjungkal.

"WAAAA TSUMU GILA!" Pekik Osamu. Ia mengeratkan pegangannya begitu langkah Atsumu bergerak cepat. Osamu berusaha menjaga agar tubuhnya tetap stabil.

Sudah berapa lama ya, mereka tidak saling menggendong seperti itu?

Osamu sedikit bernostalgia, dimana Atsumu sering menggendongnya ketika mereka masih kecil.

Biasanya, hal itu dilakukan Atsumu ketika Osamu mengalami cidera di kaki usai bermain bersama.

Kadang-kadang, Atsumu sering mengeluh kalau badannya pegal-pegal setelah menggendong Osamu.

"Gue berat gak?" Tanya Osamu.

"Lo harus lebih banyak makan." Sambung Atsumu kemudian. Ia kini berjalan pelan, lalu berhenti didepan ruangan tataboga yang terbuka lebar.

Osamu terkekeh, lalu turun dari gendongan Atsumu.

"Sadar begee... Lo berdua udah tujuh belas tahun." Tendou menggeleng. Ia sampai berlari kearah pintu karena mendengar suara tawa yang begitu riang.

"Idih, sirik aja lo Kak." Balas Atsumu yang langsung masuk kedalam ruangan. Ia berjalan menuju salah satu tempat cuci piring, lalu membersihkan tangannya disana.

Osamu lagi-lagi terkekeh, melihat Tendou diejek oleh Astumu.

"Ueee, gue cincang bibir Lo ye..." Gurau Tendou, yang langsung kembali ke posisi tempatnya latihan.

"Bikin apa Lo kak?" Tanya Osamu yang rupanya mengekori Tendou.

"Latihan plating nih... Baru aja mau mulai." Jawab Tendou santai. Ia sedang melihat deretan piring dengan berbagai macam model.

"Halahh... Latihan, latihan... Lo itu jago, Jan banyak merendah, deh!" Ledek Osamu yang langsung meninggalkan Tendou disana. Ia sangat mengagumi keahlian Tendou dalam memasak, dan lagi- Osamu tak ingin merusak konsentrasinya.

Tendou tersenyam-senyum, lalu menggeleng sesekali.

Plating, atau menata makanan diatas sebuah piring saji. Kebanyakan orang masih menganggap enteng tindakan itu.

Apalagi masakan dirumah. Dimana orang kebanyakan berpikir... "Halah... Buat makan sendiri gausah ribet-ribet dihias segala."

Opini publik itu memang tidak salah, tapi bukan berarti orang-orang bebas meremehkan plating.

Selain membuat makanan terlihat cantik. Menata makanan juga dapat memberikan kesan bersih, hingga bisa menarik perhatian dan menambah selera makan.

"Si kembar bikin apaan tuh?" Tendou bergumam sendiri, sembari sedikit jinjit melihat keasyikan mereka berdua di deretan meja praktikum depan.

Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Where stories live. Discover now