AS 7

616 168 210
                                    

WARNING!!!
CERITA INI ASLI DARI IMAJINASI SENDIRI
MAAF KALAU ADA KESAMAAN PADA NAMA DAN TEMPAT
HANYA SEBUAH FIKSI DAN JANGAN DIBAWA KE KEHIDUPAN NYATA
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN

♡♡♡

Ditulis oleh hati dan di katakan oleh hati.
Mungkin itu sebabnya semua orang mendengarkan dari hati

-Sumbul Touqeer-

Happy Reading♥︎♥︎

Keesokan harinya...

Siang ini Rena memenuhi pertemuannya dengan seseorang. Ketika ditengah jalan, ia mengirimkan pesan pada Bunda.

Ngomong-ngomong, Bunda pergi keluar kota selama seminggu. Pesan Bunda pada Rena setiap ia keluar harus lapor ke Bunda dahulu.

BunWin🐥

[Rena izin keluar sebentar ya, Bun] 13.33

Rena mengunci ponselnya. Ia keluar saat mobil yang dikendarai sopir pribadi Bunda berhenti di depan kafe.

"Bapak pulang saja. Nanti Rena pulangnya pakai taxi," ucap Rena.

"Baik, Nona."

♡♡♡

"Apa yang mau kau bahas?" tanya Rena to the point saat mendudukkan dirinya di depan pria itu.

"Tenanglah, Dear. Kau baru sampai. Lebih baik pesan minuman dahulu," ucapnya basa-basi.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni orang seperti mu!" balas Rena merasa muak.

"Ada apa dengan orang seperti ku?"

"Katakan atau aku pergi?" tanya Rena menekan perkataannya.

"Aku sedang tidak ingin membahas apa pun," ucapnya membuat Rena menatap tak percaya.

"Kau!" tunjuk Rena menahan kesal.

"Sabar, aku hanya ingin melihat wajahmu," ucapnya menahan pergelangan Rena yang akan pergi.

Pria itu mendudukkan Rena kembali. "Dengar Rena, aku pergi bukan berarti menyerah. Aku hanya memberikanmu waktu untuk mempertimbangkan penolakan cintaku."

"Setelah apa yang kau lakukan padaku?" tanya Rena tak percaya. "Apa kau sudah gila?!"

"Ya, aku gila karenamu! Penolakanmu yang membuat ku gila, Rena!"

"Apa menurutmu setelah mengambil segalanya kau bisa memilikiku begitu?" tanya Rena, lalu menggeleng pelan. "Tidak, Guntur! Sampai kapan pun aku tidak akan bisa menerimamu!"

Guntur yang ada di hadapan Rena adalah Guntur yang beberapa minggu lalu bersama Naya. Kedua gadis itu sama sekali tidak tau kalau mereka berurusan dengan pria yang sama.

Rena bangkit dari duduknya. Ia akan pergi, namun Guntur lagi dan lagi menahannya.

"Jefri? Apakah dia orangnya?" tanya Guntur membuat Rena kesakitan saat lengannya di cengkeram.

"Lepaskan aku!"

"Aku sedang bertanya padamu siapa orangnya, Rena?!"

"Kenapa? Apa yang akan kau lakukan?! Apa kau akan memisahkan kami? Sebelum itu terjadi, hadapi aku dahulu!" balas Rena dengan wajah memerah.

"Jadi, apa benar dia orangnya? Lagi dan lagi aku harus berurusan dengan dirinya."

"Apa maksudmu?!"

"Masa lalu ku diambil pria bajingan itu. Tepatnya orang yang dahulu aku cintai dan sekarang kau?"

Assalamu'alaikum (On Going)Where stories live. Discover now