AS 4

689 157 194
                                    

WARNING!!!
CERITA INI ASLI DARI IMAJINASI SENDIRI
MAAF KALAU ADA KESAMAAN PADA NAMA DAN TEMPAT
HANYA SEBUAH FIKSI DAN JANGAN DIBAWA KE KEHIDUPAN NYATA
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN

♡♡♡

Kita bersaudara, tapi takdir kita berbeda. Kau beruntung, sedangkan aku tidak seberuntung dirimu

Happy Reading♥︎♥︎

Apa yang kalian harapkan saat pulang ke rumah? Sebuah ketenangan, namun bukan itu yang di dapatkan Jefri. Bubu memang merindukannya, karena ia sudah lama tak pulang ke tanah kelahiran, tapi Papa menghancurkan semuanya dengan memasukkan kata perjodohan di dalam pembicaraan mereka.

"Apa maksud Papa?"

"Papa akan menjodohkan kamu dengan anak sahabat kami," ujar Papa menjelaskan.

"Kenapa harus Jefri? Kenapa tidak Kak Marvel saja? Jefri memiliki pacar, Pa."

"Dengarkan Papa baik-baik. Kakak kamu sudah Papa jodohkan dengan putrinya Adiwitya."

'Chani Aszahra Adiwitya?' batin Jefri bertanya, lalu menatap Marvel yang duduk di samping Papa.

"Papa tahu kamu punya pacar, tapi Papa tidak mau kalian salah memilih pasangan." ucap Papa melanjutkan.

"Tapi orang yang Papa jodohkan dengan Kak Marvel itu ...," ucapan Jefri terhenti saat ia melihat Marvel geleng kepala.

Jefri mengepalkan tangannya. "Aku mengenalnya sangat lama. Aku tau semua tentang dia. Aku menolak perjodohan ini!"

Jefri pergi ke kamar dan mengabaikan panggilan dari Papa. Marvel yang melihat Papa akan bangkit langsung menahan pria paruh baya itu. Ia menawarkan diri untuk berbicara pada Jefri.

"Apa kau sudah puas?" tanya Jefri menahan emosi saat Marvel duduk di sampingnya.

"Aku tidak tahu semuanya akan begini. Maafkan aku," balas Marvel sambil mengusap bahu Jefri.

"Kau pintar sekali dan aku terlalu bodoh memahami semuanya."

"Bukan begitu, Jef."

"Lalu apa?! Kau tau segalanya, sedangkan aku seperti orang bodoh yang tak tahu apapun! Kau sudah tahu kan tentang perjodohan ini?!"

"Aku tahu, tapi aku tidak tahu akan dijodohkan dengan Chani. Awalnya aku sama sepertimu saat mengetahui perjodohan ini," ujar Marvel mengambil napas sebentar. "Aku marah besar, tapi Bubu datang padaku dan menjelaskan semuanya. Bubu menunjukkan foto Chani. Tentu aku tidak bisa menolak, karena aku sangat mencintai gadis itu."

"Bagaimana dengan aku? Apakah kau pikir aku bermain-main dengan perasaanku sendiri?"

"Jef, kau jangan patah semangat dahulu."

"Kita bersaudara, tapi takdir kita berbeda. Kau beruntung, sedangkan aku tidak seberuntung dirimu," ucap Jefri tersenyum tipis.

Marvel menarik Jefri kedalam pelukannya sambil menepuk pelan bahu lebar itu. "Adikku hebat. Dari kecil Papa memang selalu mendengarkan aku. Mungkin aku bisa membujuk Papa. Bersabarlah, semuanya akan baik-baik saja."

Jefri sudah terbiasa mendengarkan perkataan itu. Ia sama sekali tidak cemburu, walaupun pernah sekali-kali ia ingin di dengarkan oleh Papa.

♡♡♡

Jefri meminta Marvel dan Chani untuk menyembunyikan perjodohan ini pada Naya. Jefri belum siap hubungannya dengan Naya hancur begitu saja. Kedua pria itu sudah tau sama siapa Jefri dijodohkan, tapi Chani benar-benar tidak tahu identitas calon Jefri.

Assalamu'alaikum (On Going)Where stories live. Discover now