Chapter 10

170 53 41
                                    

Setelah jam selesai tae dan jk pun mengajak mereka untuk keruangan itu namun sayangnya jimin benar-benar masih bengong seakan penglihatannya kosong

"Hyung apakah jimin kerangsukan?" Tanya jk ke seokjin

"Tidak jk, hyung mu lagi ada dialam itu lagi" gumam seokjin

"Apakah dia baik-baik saja?" Tanya tae

"Tenang aku menjaga dia dari sini, kau tae tolong urus agar kita masih bisa lama disini" gumam seokjin

Tae pun mengangguk lalu pergi meninggalkan seokjin, jimin, dan jk diruangan

Tae meminta ijin kepada pihak satpam dan diberikan ijin kebetulan satpamnya juga deket rumahnya jadi setelah selesai tae nanti lapor saja kerumahnya

Lain sisi seokjin masih memantau jimin sambil memberikan petunjuk-petunjuk agar jimin tetap sadar dan mendengarkan ucapan seokjin

Jk yang melihat keheningan mulai merasa merinding dan takut akibat seokjin yang berkonsentrasi dan jimin yang bengong seperti tak memiliki nyawa dengan tatapan kosong yang sangat mengerikan bagi jk

Belum sempat jk mengirim chat agar tae cepat balik keruangan tetiba tae sudah ada diruangan sambil melihat jk yang agaknya ketakutan dan melihat soekjin yang berkonsentrasi dan jimin yang masih dalam keadaan bengong.

"Takut?" gumam tae pelan pada jk

"Dikit" gumam jk pelan

Tae pun memeluk jk sambil menenangkannya lalu melihat sekeliling seakan menjaga mereka dari hal-hal yang tak diinginkan.

Lain lagi pada jimin

Jimin yang seolah bosan dengan materi yang diberikan tetiba berfikir tentang yoongi dan yoongi hingga ia tak sadar kembali kealam tersebut dan bingung saat melihat lukisan demi lukisan pohon besar yang ada diruangan tersebut

Jimin benar-benar bingung kiri kanannya ada lukisan pohon besar bahkan menutupi jam dinding

Jimin pun mendengarkan suara seokjin lalu memfokuskan pendengarannya agar mendengar kata-kata dari seokjin

"Jimin kau pergilah ke arah meja panjang" kata seokjin

Jimin pun mengikuti kata-kata tersebut

"Coba lihat apakah ada laci?" Tanya seokjin

Jimin mengecek dan mengatakan

"Ada satu hyung"

"Bukalah laci itu" perintah seokjin

Jimin pun membuka laci walau nampak agak ragu namun tetap ia lakukan dan isi laci itu adalah sebuah kunci

"Ku-kunci?" Gumam jimin

Lalu jimin mendengar kan lagi kata-kata milik seokjin

"Lihat dibagian tembok yang berisi lukisan pohon besar, kau carilah disana pasti ada pintu yang memiliki bolongan kunci tersebut" kata seokjin

Jimin pun meraba-raba lukisan demi lukisan hingga jimin menemukan lukisan yang memiliki bolongan kunci dan jimin pun membukanya

"Masuklah" kata seokjin

Jimin yang mendengarnya pun lalu masuk kedalam ruangan yang berwarna merah lalu melihat banyak darah disana

"Da-darah?" Gumam jimin

"Kembali kesini jimin!" Kata seokjin

"Kembali!"

"Kembali sekarang jimin!"

"KEMBALI!!" teriak seokjin dan seketika jimin terbangun dengan dada sesak dan nafas tak beraturan

Seokjin yang melihat langsung mengambil botol minum milik jk lalu memberikannya pada jimin

"Minumlah" gumam seokjin

Jimin langsung minum dan mensterilkan nafasnya serta detak jantungnya

Jk dan tae yang melihat sangat khawatir namun soekjin tersenyum sambil berkata

"Tenang lah dia hanya panik saat melihat darah" gumam seokjin

"Darah?" Tanya jk dan tae berbarengan

Jimin yang sudah lebih tenang dan mendengar mereka lagi membahas darah tanpa permisi jimin langsung menyela mereka

"Apa maksud darah itu?" Tanya jimin

"Kalian ingin tau?" Tanya seokjin balik

Mereka bertiga mengangguk bersama mengatakan iya

"Hanya yoongi yang tahu artinya dan kau jimin hanya kau yang bisa memahami, aku, jk,dan tae hanya menjadi tank disini" gumam seokjin

"Hmm" hanya deheman yang diberikan pada mereka

"Jadi?" Tanya tae lalu mereka ber 3 pun langsung melihat tae

"Jadi apa?" Tanya jimin

"Keruangan yang ada lukisan pohon" saut tae

"Ayo" saut jk yang semangat

"Tidak, jangan sekarang" gumam seokjin

"Kenapa?" Tanya mereka ber 3

"Karena....."




Next?
Vote dulu ya kak,maaci><






Beda Dunia || Yoonmin Where stories live. Discover now