MadaGama 11🍭

4.8K 506 75
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Mata indah itu meredup saat melihat di depannya pacar besarnya dari tadi mengabaikan dirinya, Seperti sedang di selingkuhi rasanya sangat menyedihkan membuat mata bulat itu sedikit berkaca-kaca.

Hanya karena satu kesalahan nya yang mungkin terlalu Fatal membuat Pacar besarnya marah dan hingga sekarang mengabaikan dirinya.

"Kakak..." Lirihnya membuat Si pacar besar tetap bermain dengan hewan peliharaan nya tanpa menghiraukan kekasihnya yang hampir menangis.

Karena merasa di abaikan sudah satu jam lamanya anak manis dengan pipi bulat itu beranjak dari duduknya, "Gama pulang ya Kakak, bila kakak sudah tidak marah besar dengan Gama Call-Call Gama dengan segera, Gama sayang Kakak.." lirihnya tapi si pacar besar masih mempertahankan keterdiaman nya.

Gama keluar dari rumah besar milik kekasihnya untuk pulang ke rumahnya yang berada di samping rumah kekasihnya.

Mada menghela napas, Gama Harus di biarkan untuk hukuman Gama melakukan hal yang sangat Fatal bahkan membahayakan dirinya sendiri.

Mada sebenarnya tidak tega tapi mau bagaimana lagi memberi kekasihnya pengertian memang harus di biarkan dan tidak boleh di tanya walaupun Mada tau akhirnya akan seperti apa.

"Gue chat bunda dulu kalau ada apa-apa suruh telpon gue," ujar Mada mulai mengeluarkan ponselnya dan menghubungkan ibu mertuanya dengan segera agar tidak ada salah paham.    

*****

Gama masuk ke dalam rumah dengan wajah di tekuk membuat sang bunda yang melihatnya menggelengkan kepala, tadi sang bunda sudah mendapatkan kabar dari kekasih anaknya itu bahwa si anak manis pulang ke rumah.

"Bunda.." lirihnya membuat Sang bunda menghela napas dan merentangkan tangannya.

Gama yang memang ingin menangis langsung berlari ke arah sang bunda dan mulai menangis dengan kencang.

"Kakak bunda hiks..." Tangisan Gama semakin kencang dan membuat Gama sesak karena tangisan berikutnya tidak ada suaranya.

Gama akan menangis hingga kehilangan suara bila menyangkut pacar besarnya itu, Terlihat sangat menyedihkan anaknya ini.

"Gama nakal kan? Jadi kakak marah sama gama?" tanya sang bunda membuat Gama mengangguk dengan segukannya  yang masih terdengar.

"Gama hiks.. gama main bersama Kak Bryan dan Ketty Bunda terus hiks... Terus kak Bryan ajak Gama Jajan-jajan, gama sudah bilang tidak mau Jajan itu tapi Kak Bryan paksa Gama Katanya Kakak Mada bohong, makanan yang kakak Mada bilang Berbahaya itu tidak apa-apa dimakan.." lirihnya membuat sang bunda kembali menghela napasnya, Gama terlalu polos untuk di racuni oleh orang lain.

"Bunda tanya Adek jajan apa?" tanya Sang bunda membuat Gama cemberut dan menundukkan kepalanya bila gama bilang pasti bunda nya pun ikut marah dengannya.

"Ga-Gama gak jajan yang berbahaya kok bunda.." cicit gama dengan memegang ujung kemeja yang bunda nya kenakan membuat sang bunda menggelengkan kepalanya.

"Bohong, Bunda tau kok Adek bohong." Sang bunda menangkup wajah Gama dengan pelan lalu menggoyangkan pipi bulat milik sang anak dengan gemas.

BaBy CiMoL (Terbit) END✓ Pdf VerWhere stories live. Discover now