3

538 60 1
                                    

Happy reading

Pov jaehyun.

Aku bimbang, dia antara setuju dan tidak setuju dengan kontrak tersebut.
Karena takut anakku akan ditinggalkan begitu saja sewaktu terjadi apa".
Tapi tak lama dari itu...

"Mereka mengajak bekerjasama apalagi?"istriku bertanya tentang kontrak ini.
Ingin memberitahu tapi aku yakin dia pasti tidak akan setuju.
Terlalu lama aku melamun hingga tak sadar istriku mengambil map yang diberikan  yongguk - rekan bisnisku yang sudah lama menjalin kerjasama.

"Mereka mau menjodohkan anaknya dengan anak kita? Yang mana? Dia kan punya dua anak."

Aku terkejut karena dia sudah yang di dalam map tersebut.

"Mereka mau menjodohkan anaknya yang kedua. Yang baru menginjak kelas 2 sma."

"Kenapa tiba-tiba?mereka berdua juga masih sekolah. Anakku juga masih lama akan lulus sekolah. Mereka mau di jodohkan begitu saja? Dan apaan ini? Mau jadi besanan tapi dengan menikah kontrak begini?aku tidak setuju! Bagaimana anakku akan di suruh begini begitu! Bagaimana kalau anakku sudah terlanjur jatuh cinta tapi langsung ditinggalkan?aku tidak mau anakku seperti itu!"

Tidak aneh, dia begitu sayang pada anak perempuan kami. Dia dari dulu memang selalu menginginkan anak perempuan.sebenarnya aku juga berpikir sama dengan dia, tapi setelah kupikir lagi sepertinya tak salah juga. Tapi aku akan menunggu anakku kelas 3 dulu saja. Jadi dia bisa diajarkan pelajaran oleh anaknya yongguk. Dia itu anak jenius. Tapi aku tak yakin istriku akan setuju. Dan anakku juga pasti takkan setuju.

"Aku setuju saja dengan kontrak ini tapi...-"belum selesai aku berbicara tapi ucapanku di sela.

"Paman... Bibi... Aku pamit pulang." Zin baru saja disitu kan? Semoga dia tidak mendengar pembicaraan kami.

"Zin.... (Name) kemana? Dia tidur?"

Benar untung anakku tidak ada, jadi dia tidak akan tau dengan ini.pasti dia akan marah.

"(Name) sudah tidur. Aku juga pamit sudah hampir larut."

"Kau mau paman antar sampai rumah?"

Meskipun dia laki-laki dan sudah besar, tapi aku takut terjadi sesuatu di jalan nanti. Apalagi pasti akan gelap.

"Tidak usah aku sekalian mau ke supermarket."

Kalau ke supermarket begitu pasti dia mau membeli alkohol, dasar anak ini gampang ditebak.

"Jangan membeli alkohol zin.. Akan kuberitahu ibumu kalau membeli alkohol!"

"Iya bibi aku pergi.. Selamat malam."

Setelah itu dia pergi ke depan pintu dan memakai sepatunya.

"Hati-hati dijalan.jangan pergi kemana-mana lagi!"

"Iya bibi!"


End....

-----











































"Hoamm.... Aku mengantuk sekali, ahh! Aku ketiduran!"

Aku segera bangun dan melihat sekeliling.
Tidak ada siapapun, kamarku sudah rapih semuanya.
Tapi ada yang kurang.
Ohh!! Benar icung! Katanya dia mau menginap.
Dasar penipu! Akan kubalas di sekolah nanti.

𝙼𝚊𝚛𝚛𝚒𝚎𝚍 𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚈𝚘𝚞  Where stories live. Discover now