epilog

704 57 12
                                    

"yun! jiun, yun!" jisung tertawa gemas sembari mengecupi pipi balita berumur dua tahun akhir di depanya

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

"yun! jiun, yun!" jisung tertawa gemas sembari mengecupi pipi balita berumur dua tahun akhir di depanya.

"ah, so cute! I want to chew youuuu," jisung kemudian mengangkat tubuh kecil balita itu dan membawanya menuju sang papa.

"dad, can I take yeol na to korean?" jeno yang sedang asik berkebun itu kemudian mendelik bercanda, membuat renjun yang sibuk menyirami tanaman tak jauh dari mereka tertawa.

"lalu siapa nanti yang akan merawatnya, ji?" ucapnya, segera menghentikan kegiatan siram menyiramnya. dengan begitu ia lantas bisa mengganggu bayi gemuk yang menjadi kesayangan banyak orang ini.

"tentu saja, aku!"

"kau justru akan membuatnya menangis!" renjun mencubit hidung mancung anaknya yang sekarang sudah tidak setinggi pundaknya itu.

ia jadi tersenyum teringat ketika dulu jisung kecil mengatakan ingin memiliki tinggi badan sepanjang 180 kilometer.

"no!" bocah remaja itu membantah tidak terima, bibirnya menekuk kebawah, "tidak, yeol na-ya... hyung will take care of you. you know i love you, right?" jisung mengangguk-angguk dengan mata berbinar.

sang bayi yang terbengong tidak tahu apa-apa itu hanya ikut mengangguk saja sembari menunjukan gigi ompongnya, "lo, aig!" jawabnya lucu.

"argh! aku ingin menculiknyaaa!!" jisung berucap frustrasi dengan kelucuan adik barunya ini. sedangkan kedua orang dewasa disana hanya tertawa melihat interaksi mereka. padahal jisung yang sudah sebesar itu saja masih menggemaskan.

memang terkadang renjun harus meminta jisung untuk sering-sering berkaca.

"heh! siapa yang akan kau culik jisung-ah?" seorang wanita berambut pirang yang tergerai indah datang menuju taman belakang tempat mereka berada. wanita itu membawa seperangkat peralatan berkebun tak lupa dengan bibitnya.

jeno tersenyum kemudian segera menghampiri wanita tersebut dengan memberikan kecupan singkat di dahi, sebelum akhirnya mengambil alih barang bawaan sang istri. "thanks, babe."

yang dipanggil sayang itu hanya mengangguk, selanjutnya mulai mengambil alih sang anak dari jisung, "kau tidak boleh menculiknya, kau hanya boleh menyayanginya, hm!"

mendapat pelototan candaan itu membuat jisung tertawa renyah, "aku penculik yang menyayangi korbannya, kok!"

"heh!" selanjutnya mereka tertawa bersama. keakraban mereka saat ini membuat renjun yang menjadi penonton ikut tersenyum lebar karenanya.

peristiwa ini tidak pernah masuk dalam bayanganya--bahkan ekspektasinya. kedekatan jisung dengan karina--istri jeno seolah adalah sebuah keajaiban baginya. rencana tuhan, memang benar-benar luar biasa.

setelah mereka berusaha mengobati diri mereka yang rumpang dengan susah payah kini mereka dapat kembali hidup lebih baik dengan kebahagiaanya masing-masing. jeno yang memang sejak awal adalah seorang biseksual akhirnya mendapatkan tambatan hatinya, mereka sudah menikah dan dikaruniai seorang anak perempuan yang begitu lucu kesayangan semua orang.

the cather in the ryeWhere stories live. Discover now