12. lost star

245 41 3
                                    

renjun pulang dengan tergesa-gesa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

renjun pulang dengan tergesa-gesa. ia membanting pintu utama dengan tidak sabar dan berlari menuju kamar jisung yang tempatnya tak jauh dari ruang keluarga.

di dalam kamar kosong yang kini sedikit berdebu itu renjun mulai menjelajahi seluruh barang-barang yang ada. ia membuka lemari, rak-rak bawah meja dan menengok ke beberapa tempat tersembunyi yang sekiranya menjadi tempat jisung menyembunyikan rahasianya selama ini.

menit demi menit telah berlalu. renjun dengan segala usahanya itu berhasil mengumpulkan sesuatu dari hasil pencarianya ditempat tidur sang anak. obsidianya tidak bergerak sama sekali dari sana.

"jisung pernah mengalami pembullyan disekolah,"

kepalanya pusing, renjun sama sekali tidak bisa mempercayai kalimat chenle sampai kemudian dia menemukan seragam sekolah jisung yang lain.

tubuhnya melemas seketika.

pantas saja selama ini renjun tidak pernah menaruh curiga. sebab rupanya jisung memiliki seragam sekolah lain yang dimana seragam sekolah tersebut merupakan bukti bahwa dia adalah korban dari pembullyan disekolahnya.
selama ini renjun dibodohi karena rupanya jisung mencuci seragam kotornya sendiri--dan untuk seragam sekolah yang biasa ia cuci adalah seragam sekolah lain yang biasa jisung gunakan hanya ketika bocah itu berangkat dan pulang sekolah.

pria itu mengusap wajahnya kasar. dadanya terasa sesak ketika mengingat peristiwa tentang sang anak yang pernah pulang dalam keadaan kaki yang terluka. saat itu jisung beralasan bahwa ia terjatuh saat melakukan putaran untuk break dance-nya.

seharusnya renjun lebih memperhatikanya. tetapi ia justru abai karena rasa kepercayaanya yang berlebih kepada sang anak. pria itu memilih untuk mengobati luka huang jisung tanpa menanyakan lebih lanjut mengenai keadaanya.

"tetapi pembullyan itu berhenti sudah cukup lama. pembully itu berhenti mengganggu jisung ketika berada di semester dua. aku tidak cukup mengerti alasan mereka, tapi aku pikir itu hal yang baik sampai kemudian.."

"jisung diabaikan, ia diasingkan, tidak memiliki teman dan tidak ada yang mau menjadi temannya atau bahkan berdekatan denganya."

"termasuk kamu, chenle?"

"aku--akuu.. maafkan aku, paman. sungguh, maafkan aku,"

kenyataan yang membunuh renjun hari ini adalah jisung-nya yang kesakitan. seorang anak yang sudah berusaha keras ia lindungi dari berbagai macam bahaya, ia jaga sejak malam hingga senja tiba--yang selalu ia pastikan keadaanya baik-baik saja. rupanya adalah kegagalan yang nyata. semua yang renjun lihat selama ini hanya delusi semata.

jisung tidak pernah baik-baik saja. rumahnya--tidak seindah bagaimana luarnya.

kebahagiaan jisung, tawanya, senyum ramahnya, semangatnya, perilaku cerianya. jisung berpura-pura dengan sangat baik. renjun--atau bahkan jeno, tidak pernah benar-benar mengenal anaknya dengan baik.

the cather in the ryeWhere stories live. Discover now