13

33 3 1
                                    

   Halaman tiga puluh empat
10/12/2022

   Biru, sudah lama tak berjumpa.

   Kalimat "Pastikan kamu makan dan istirahat dengan baik" itu masih kuingat sampai sekarang. Aku benar-benar serius, kamu pantas menjadi lebih berharga, entah seberapa kesepiannya dirimu.

  "Aku sangat berharap, kamu bisa menemukan orang yang akan mencintaimu. Lebih dari dirimu sendiri."

   Aku menyesal karena orang itu bukanlah dirimu.

   Tak mudah untuk memberi hatiku selain dirimu. Tolong jangan katakan kata-kata itu lagi, kamu tahu, kan kata-kata itu semakin menyakitkan. Kamu tahukan aku selalu percaya perkataan mu?

   Seperti yang kamu bilang, untuk seseorang sepertiku apakah akan dicintai?

   Aku duduk termenung di hari yang melelahkan, bahu yang terasa lelah, di malam yang tak bisa kulupakan itu. Dan bodohnya, aku tak bisa melupakanmu. Saat aku merindukanmu setiap malam sendirian, kamu terasa begitu hangat. Kamu datang di penghujung hari panjangku yang sama setiap hari.

   Pemimpi untuk berbagai mimpi yang selalu kubayangkan saat aku bertemu denganmu, pemilik mimpi itu adalah kamu dan aku. Aku tak dapat berbicara dengan siapapun tentangmu, seseorang yang tiba-tiba datang ke dalam hidupku.

   Saat aku mendengarkan lagu kesukaanmu, saat lagu ini berakhir, kamu tak akan berada di sini lagi.

.ೃ࿔

Halaman tiga puluh lima
01/01/2023

  Biru, apakah kamu juga mendengar suara bising dari kota?

  Saat melihat halte bus hari itu, saat aku berbalik, bayanganmu ada di sana membekas selamanya. Saat mengikuti waktu yang begitu lama untuk mencarimu, ada banyak hal yang kupikirkan. Dan aku hanya menatap sepanjang malam, dalam perjalananku yang terhenti maukah kamu mengikuti waktuku yang terhenti dan mencariku?

   Aku membutuhkanmu setiap saat, aku akan selalu menggenggam tanganku seolah menggenggam tanganmu dengan kata-kata yang kusimpan.

   Aku ingin berterima kasih karena sudah bersamaku, terima kasih untuk pengertiannya. Dalam waktu yang kita habiskan bersama, sudah banyak hal yang kita lakukan. Jika lihat saat dulu, kita tak memiliki kesamaan, tapi saat kita bernyanyi seperti ini, dunia serasa milik kita.

   Ada banyak cara untuk menjalani hari yang lain, seperti anak kecil, mari lakukan apapun yang kita inginkan.

   "Ayo kita berbahagia mulai hari ini!"

    Kamu berteriak diakhir lagu, banyak orang yang melihatmu, namun kamu seperti tak merasa malu sama sekali. Aku tertawa dan ikut berdiri di sampingmu.

   "Hahaha... Ayo berbahagia mulai sekarang!"

   Kini aku paham, biarkan waktu yang menghapus semua ingatan tentangmu tanpa adanya paksaan. Karena menghapus memori tentangmu karena adanya paksaan, justru membuatku tak bisa melupakanmu dan akan terus menghantui pikiranku. Terima kasih karena sudah membuatku mengerti.

    Akhirnya, aku belajar bahwa kehilangan seseorang bukanlah sebuah kehilangan yang sesungguhnya. Ini adalah kesempatan untuk tumbuh dan lebih mencintai. Kehilangan seseorang yang kita anggap penting untuk kesekian kalinya memang tidak mudah, benar-benar menyakitkan. Tetapi dengan hal itu kita bisa belajar juga.

   Semoga kamu selalu bahagia, dan semoga ingatan ini akan memudar dengan sendirinya. Tentang sang bintang yang membuatku mengerti rasanya dicintai dan ditinggal karena keadaan.

    Selamat tinggal, bintangku pada tahun 2010. Aku janji akan hidup bahagia seperti yang kamu minta.

.ೃ࿔

Kia tersenyum saat membaca halaman terakhir dari buku diarynya. Mengusap air matanya, mengusap foto dirinya dan Biru saat berumur delapan belas tahun.

"Mamaaa...."

Ia menoleh ke sumber suara, seorang gadis kecil berlari menghampirinya.

"Mama, Kak Biru nakal! Masa aku lagi enak-enak main boneka dikasih katak iiihh!!!" Curhat Calista—si bungsu.

Laki-laki yang beda dua tahun darinya masuk ke dalam kamar Kia, membuat Calista langsung bersembunyi di belakangnya.

"Kak Biru jangan nakal iihh!! Aku nggak suka katak!!" Kesal Calista sedangkan si sulung langsung berlari menggelitik tubuhnya.

Kia yang melihat dua anaknya langsung tersenyum tipis, rasanya seperti kembali ke masa lalu seperti  dirinya dan cinta pertamanya di masa lalu. Si sulung—Biru, mengambil sebuah buku tahunan yang ada di rak buku. Duduk di samping sang Mama dan mulai membuka buku tersebut. Buku itu milik Kia dulu, awalnya ia ingin membuang buku tahunan tersebut karena tak ingin merasakan sakit usai tak bisa melupakan Biru. Namun suaminya melarang, dengan alasan foto-foto yang ada di album itu punya kisah sendiri kelak di masa depan, yang bisa diceritakan untuk anak-anaknya.

"Mama," Panggil Biru sambil menunjuk foto sang Mama yang masih muda. "Laki-laki ini siapa?"

Kia tersenyum memandang foto laki-laki yang mengangkat beberapa helai rambutnya ke atas, suara tawanya bahkan masih tersimpan dalam ingatannya.

"Dia... cinta pertama Mama." Jawabnya membuat Calista dan Biru saling memandang satu sama lain, menggoyangkan kedua lengan Kia meminta untuk menceritakan tentang cinta pertama sang Mama.

"Wiiihh pacar Mama pas SMA ya?" Tanya Biru membuat Kia terkekeh.

"Bukan, Kak. Cuma temen kok." Balasnya.

"Calista jadi penasaran deh sama kisah cinta Mama pas SMA," Kata Calista sambil bertepuk tangan antusias.

Kia tersenyum sambil mengusap kepala kedua anaknya, "Kapan-kapan Mama ceritain ya."

Calista menggeleng sambil memanyunkan bibirnya, "Nggak mauuu... Harus sekarang."

"Ayah pulang..."

Kia, Calista dan Biru saling memandang satu sama lain usai mendengar suara sang kepala keluarga baru saja pulang dari kantor. Biru langsung menutup buku tahunan milik sang Mama dan mengembalikannya di rak seperti semula.

Kia dan Calista ikut berdiri, "Ayah udah datang, ayo temui ayah."

Calista dan Biru mengangguk dan langsung berlari meninggalkan kamar, memanggil sang ayah dengan nada riang. Kia menaruh buku diarynya di dalam laci dan memutuskan untuk menghampiri keluarga kecilnya.

"Hingga saat ini, aku masih belum bisa melupakanmu, Biruaji Nabastala."

Star in 2010
The end
.
.
.
Story by Boba_greentea127

06 Juli 2023-14 Agustus 2023

Sebenarnya book ini udah ada di draft waktu jaman COVID, tapi baru bisa publish sekarang (⁠ ⁠・ั⁠﹏⁠・ั⁠)

Mungkin Boba bakal hiat lagi, karena emang lagi ga ada ide cerita hiks.

Sampai jumpa di book selanjutnya 👋👋

Star In 2010 ✔️Where stories live. Discover now