part 14

570 48 5
                                    

Haii

*****

"Apa jangan jangan yang di kata indro kemarin betul!!" Ria kembali menulis sesuatu yang terlintas dalam pikiran nya

"Kamu memang pemeran pendukung dalam kehidupan mereka tapi kamu adalah pemeran utama dalam kehidupan mu"

Ria menulis kembali kata yang di ucapkan rassya aka Indro kemarin

"Kalo gini cara nya berarti tugas aku hanya menjalankan kehidupan sebagai ria, tampak memperdulikan alur nya karena Wulan di ciptakan untuk Joko. Begitupun dengan Indro dan ria" ria mengetuk ngetuk pulpen ke meja

Buk

Ria menidurkan kepala nya di meja belajar nya

"Bisa kemungkinan begitu, tapi semoga aja Wulan sama Joko cepat happy ending supaya aku bisa kembali" lirih ria tampak sadar menyelami alam mimpi

*****

"Engghh"

Lengkuh panjang ria sambil meregang kan otot nya lalu mengucek ngucek matanya sambil menguap dan celingak-celinguk gak jelas

Ceklek

"Udah bangun?"

"HM hoamm, perasaan terakhir kali di meja dehh" gumam ria pelan dan masih di denger oleh sang mommy

"Iyah tadi nak Indro ke sini mau jenguk kamu untuk terakhir kalinya" jelas nya lalu menyodorkan yogurt untuk ria

"Maksudnya terakhir kali" pekik ria

"Ya Allah, kamu kan bentar lagi mau nikah gak baik lah kalo masih ketemu an" jelas Risa

"Hufft, mommy ngomong nya setengah setengah, kan aku kira dia bakal bener ninggalin aku" ria menghembuskan nafas lega lalu kembali berbaring lagi

"Udah sore mending kamu mandi, ya Allah untung mommy ke sini, cepat mandi ria" Risa menggoyang goyangkan badan ria

"Huhhh seriusan udah sore, Ngga ahh mom dingin"

"Astaga, kaya orang miskin aja deh, kan di sana ada shower shower nya bisa di ubah ke air hangat ria" Risa berucap seperti Angga dan ria tempo lalu

Dengan memasang tubuh lunglai letih dan lesu "ria masih sakit mom" ujar ria nya pelan tak lupa mukanya di buat sesedih mungkin

"Ngga panas atau pun demam, alasan tadi jugaa teriak kenceng, sana cepat mandi" punggung tangan Risa ke kening ria guna merasakan suhu badan ria.

"Emang nya mau ke mana sii?" Tanya ria dan memperbaiki posisi nya

"Kamu nanya buat apa?, Ya buat supaya badan kamu fresh gak kaya kesed

Setelah mengomel risa berlalu meninggalkan ria dari kamar nya

"Haiss dasar ada ada saja" ria akhirnya meringsud untuk turun dari kasur nya

"Eh Iyah buku nya mana?" Ria celingak-celinguk mencari buku di atas meja yang di tulis tadi sebelum dia ketiduran

"Ouh ini ternyata" ria mengambil buku itu yang ternyata di dalam laci

Lalu membuka lembaran tadi guna menyimpan pulpen yang terselip di buku itu

Tapi ketika ria hendak menutup kembali matanya di alihkan oleh sebuah tulisan kapital yang rapi sangat berbeda dengan tulisan nya sendiri

"Mari kita buat happy ending kisah ria dan Indro"

Tertulis di buku itu tak lupa emoticon tersenyum dan hati yang mengakhiri tulisan itu

"Huhhh kalo gini ceritanya aku pasti semangat" ria kembali menyimpan pulpen lalu buku nya di laci tapi ketika ria membuka laci ada suatu benda yang mengalihkan perhatian lagi

"Apa ni, sudah lah lebih baik aku mandi dulu sebelum ibu negara ngamuk, happy ending we coming " ujar nya bersemangat mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi nya

Setelah setengah jam berlalu kini ria telah selesai melakukan ritual mandi nya dan menjalankan kewajiban sebagai umat muslim, dan kini dia sedang berselfi ria di jendela yang tersinari cahaya senja

Tringg

Tiba tiba ada pesan masuk menghentikan acara Selfi nya

"Bagus gak?, Jangan lupa di pake ya, sampai ketemu tiga hari lagi" ria membacakan pesan dari seseorang yang membuat dirinya semangat menjalankan hari.

"Suka?, Suka apa?" Tanya ria pada diri sendiri dia terbengong sejenak

"Ouh Iyah" ria beranjak dari tempat itu lalu berjalan ke arah meja belajar nya mengambil yang menarik perhatian nya tadi

Semoga suka calon istri

"Wahh" setelah membaca secarik kertas itu ria melesat mengambil kotak tadi lalu berjalan ke arah cermin full body

"Wihh bagus banget, astaga ternyata meskipun udah beda dunia rassya masih tahu selera aku" ria membuka kotak itu dan ternyata berisi kalung.

Tak butuh waktu lama kini kalung berwarna silver elegan dengan berbentuk bintang itu sudah terpasang Indah di leher ria.

Setelah acara mengagumi kalung nya ria kembali berselancar di dunia sosial media lagi

"Oh Iyah acara ulang tahun sekolah hari ini kan, pasti tadi Indro nyanyi sama loli" ria menghembuskan nafas berat memainkan handphone nya lagi lalu berjalan ke balkon

Entah kenapa setelah acara ria tau bahwa Indro itu rassya, ria jadi kesel sendiri

"Wahh ternyata yang nyanyi Joko dan Wulan, ternyata benar ya sesulit apapun rintangan nya jika tokoh utama happy ending ya happy ending saja" ria melihat hp nya yang memperlihatkan penampilan Joko dan Wulan di acara penyambutan Angga sebagai pemilik sekolah.

Senyum nya merekah, mengetahui bahwa Indro tidak tampil dengan loli

"Ngomong ngomong soal nyanyi, bagaimana kalo aku coba peruntungan di dunia musik lagi ya, semoga aja suara ria gak bikin kaca pecah" kekeh ria menatap langit yang sebentar lagi akan gelap

"Lah lusa aku nikah sama rassya aka Indro, hufft padahal aku pengen banget nikah sama rassya sebagai rassya dan aqeela bukan ria dan Indro, tak apa ria di neraka sana masih banyak orang ehh mayit yang ingin hidup kembali" menghembuskan nafas berat lalu setelah itu ria masuk kembali ke kamar nya

*****

"Riaaaaa"

Bersambung.......

********

Hiks sekolah nya libur dapat inspirasi nya juga libur. Soalnya gak ketemu crush, ngga terjadi scene uwwu uwuuan sama crush. Dan otak saya buat bikin cerita juga gak ada hikss.

Transmigrasi antagonisOù les histoires vivent. Découvrez maintenant