#13

2.3K 183 63
                                    

"Siapa kau?" Tanyaku takut-takut saat melihat pria itu duduk di kamarku.

Pria itu menyeringai dan berjalan mendekat ke arahku. Aku terus mundur hingga tubuhku menabrak pintu. Pria itu berdiri di depanku dan langsung mengunci pintu, lalu memasukkan kuncinya di sakunya.

"Hm? Aku penasaran apa yang spesial darimu sampai Jungkook menjadikanmu mainannya?" Dia mengangkat daguku dengan jari telunjuknya. "Selain wajahmu, tentu saja."

Aku menepis tangannya dan memelototinya. "Jangan sentuh aku."

Dia menatapku terkejut, lalu menyeringai. "Feisty. I like it."

Aku mendorong tubuhnya yang semakin mendekat, tapi dia langsung menjepit tanganku di samping kepalaku.

"Ah!" Aku berteriak kesakitan, dia menekanku terlalu keras.

"Kita lihat sepandai apa mainan Jungkook." Dan dia langsung menciumku.

Mataku membelalak. Aku berusaha mendorongnya, tapi tidak bisa. Saat aku menggerakkan kakiku, dia langsung menginjak kakiku.

"Ah!" Dia menggunakan kesempatanku berteriak untuk semakin mendalami ciumannya.

Kesal, aku langsung menggigit bibirnya. Dia berteriak kencang dan langsung melepaskan diriku.

"Dasar jalang!" Teriaknya sambil menyeka bibirnya yang berdarah.

"Dasar brengsek." Aku memakinya dan menyeka bibirku.

"Ada apa ini?" Jungkook keluar dari kamar mandi dan menatap kami berdua. Dia hanya mengenakan handuk di pinggangnya, membuat pipiku langsung memerah.

"Jalang ini menggigitku!" Teriak pria itu kepada Jungkook.

Jungkook menatapku dan aku langsung melipat tanganku di depan dada. "Dia menciumku." Aku mengadu.

Jungkook berdecak. "Itu salahmu, Tae. Sekarang keluarlah. Aku mau berganti baju."

Pria yang dipanggil 'Tae' itu langsung keluar dari kamar sambil memelototiku, dia membanting pintu kamar dan Jungkook hanya menghela nafas.

"Itu Taehyung. Maafkan dia, dia memang bocah yang mudah penasaran."

"Dia temanmu?" Tanyaku masih kesal.

Jungkook mengangguk. "Orang kepercayaanku."

—-

Aku dan Taehyung masih saling memelototi satu dengan yang lain. Jungkook menghela nafas dan menutup buku di tangannya.

"Bisakah kalian berhenti?" Ucap Jungkook mulai kesal.

Kami sedang berkumpul di ruang kerja Jungkook. Aku duduk di atas pangkuan Jungkook dan Taehyung duduk di sofa di seberangku.

"Berhenti memelototiku." Kata Taehyung sambil memutuskan kontak mata.

"Kau yang mulai duluan." Jawabku kesal.

Jungkook menghela nafas dan mengambil file yang ada di atas meja. Dia membuka dan memberikannya kepada Taehyung.

"Apa ini?" Tanya Taehyung sambil membuka isi file. Matanya membelalak dan menatapku.

Aku mengerutkan alisku, kenapa dia menatapku seperti itu?

"Riel, bisakah kau keluar dulu? Aku dan Tae harus rapat." Kata Jungkook.

Aku mengangguk dan turun dari pangkuannya, lalu berjalan keluar dari ruangan. Saat keluar, aku menempelkan telingaku di pintu, berusaha mendengar apa yang dikatakan mereka.

"Jadi itu tujuanmu yang sebenarnya?!" Aku mendengar suara teriakan Taehyung diselangi oleh suara tawanya.

Kata-kata yang selanjutnya, terutama apa yang dikatakan Jungkook terlalu samar untuk kudengarkan. Aku menghela nafas dan berjalan menjauh dari pintu.

YAKUZA || JEON JUNGKOOKWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu