SATU

452 44 4
                                    

VESSELSOFT GANK (7)

Hafzan : WOY!

Hafzan : LO PADA UDAH BERANGKAT?

Hafzan : KOK GUE DITINGGAL KAMPRET?!!!

Vando : Ya habisnya lo kebo njir

Naldy : Tau tuh. Udah kita goyangin ntu kasur lo dengan kekuatan 7,8 SR. Lo nya aja yang gak bangun-bangun

Resvan : Lo nya udah mandi belum bang?

Hafzan : Belum

Davin : YA BURUAN MANDI EGE. MASIH SEMPET IKUT UPACARA KALO LO NGEBUT

Axel : Ho'o. Masih sisa 15 menit sebelum mulai upacara

Fariz : Hati-hati bang! Kalo lo telat, masuk lewat tembok belakang aja

Hafzan : OKE.

Read

Setelah mendapat arahan dari teman-temannya, Hafzan langsung bergegas mandi. Tak butuh waktu lama, sebab ia hanya gosok gigi dan cuci muka saja. Toh, ia tetap terlihat tampan dan keren meskipun tidak mandi seminggu.

Di rumah hanya ada dirinya dan seorang ART. Kedua orang tua Hafzan sedang pergi dinas keluar kota. Terlahir sebagai anak tunggal membuat Hafzan terkadang merasa kesepian. Itulah sebabnya ia membawa enam orang sahabatnya ke rumah tadi malam untuk menemaninya dirumah. Tapi mereka malah berangkat sekolah duluan meninggalkan dirinya yang kebo ini.

Salah sendiri sih :'

"Yah~ Gerbang dah tutup. Gue telat satu menit doang dahal"

Motor merah Hafzan berhenti tepat didepan gerbang. Ia turun tanpa melepas helmnya untuk memanggil satpam yang berjaga.

"Pak! Bisa tolong bukain pagarnya pak? Saya mau masuk"

Satpam berkumis seperti lengkung henle menghampiri Hafzan dengan muka sangarnya. "Sudah tau terlambat. Berani-beraninya minta bukain pagar. Tidak bisa. Ini sudah aturan sekolah"

"Yah, pak. Saya ada ulangan sejarah hari ini pak. Tolong dong pak, sekali ini aja! Ya pak?" Mohon Hafzan dengan raut wajah yang dibuat sememelas mungkin.

Tapi tetap saja. Peraturan tetaplah peraturan. Laki-lali jangkung itu tetap tidak dibolehkan masuk.

Dengan perasaan kecewa, ia berjalan menjauh dari gerbang itu.

Baru ingin menghidupkan motor, Hafzan teringat pesan salah satu sahabatnya. 'Kalo telat, lewat tembok belakang aja'. Dengan senyum miring, ia bawa motornya menuju jalan pintas dibelakang sekolah.

"Hah, akhirnya. Untung gue bisa masuk" ucap Hafzan lega ketika berhasil masuk lewat jalan tikus yang diberitahu Fariz. Motornya ia titipkan di warung kecil samping sekolah.

Krukkk krukkk

"Aduh. Gue baru inget belum sarapan. Sarapan dulu aja kali ya. Bubur ayam bi Fatma enak kayanya nih. Kantin ah"

Karena upacara bendera sudah dimulai, tentu saja tidak ada lagi yang akan berkeliaran di kantin sekolah kecuali dirinya. Jadi Hafzan merasa aman berada di kantin saat ini. Lagipula ia belum sarapan, takutnya pingsan jika ikut upacara panas-panas.

"Bismillahirrahmanirrahim~" diawali dengan membaca do'a sebelum makan, Hafzan melahap bubur ayamnya. Ditemani pula dengan segelas teh hangat.

Penjaga kantin tidak heran, mengapa ada siswa yang tidak ikut upacara pagi ini. Pasalnya hal seperti ini sudah sering mereka temukan.

VESSELSOFT | ENHYPENWhere stories live. Discover now