RHC : 10

686 151 70
                                    

“Tidak, ikan ... Tolong jangan ajak aku bicara,” balas Chloe dalam hati.

Alden bingung namun ia tetap menuruti perintah Chloe, demi kelangsungan hidupnya.



Nona, saatnya bangun!

Chloe langsung terbangun dengan wajah polosnya, bahkan air liurnya masih membekas pada area sudut bibirnya.

"Ha!? Apa-apa?" Chloe berkata dengan setengah sadar.

Alden menahan suara ketawanya, namun tidak bisa karena wajah kocak Chloe sangat lucuh.

Pffthh, hahahaha!

Chloe langsung sadar sepenuhnya. Ia langsung berwajah datar. "Beraninya ikan sepertimu tertawa?! Apa kau ingin kujadikan ikan bakar?!" suara Chloe bergetar di seluruh dinding kamar, seolah menandakan bahwa sang empunya suara sangat marah saat ini.

Hei! Enak saja mengejek Chloe.

Chloe ini di kehidupan lampau seorang primadona! Banyak laki-laki bertekuk lutut di kakinya!

Leon yang mendengar suara teriakan Chloe langsung masuk ke dalam kamar membawa baskom berisi air hangat untuk cuci muka Nonanya.

Melihat Leon masuk, Chloe langsung membuat wajah sedih.

Ya walaupun saat ini ia terlihat sangat jelek, dengan wajah berminyak, bekas air liur yang menjijikan, dan tatanan rambut yang mirip orang gembel di pinggir jalan.

Leon yang melihat hal tersebut langsung mendekat dan mencuci wajah Chloe tanpa rasa jijik sedikitpun. "Bwikan wbitu sangat blurp ... Blurp ...." Chloe berbicara sambil wajahnya dibasuh dengan air, alhasil suaranya tidak terdengar jelas.

Malah seperti ikan buntal kehabisan nafas.

Sontak tangan Chloe memukul tangan Leon. Dan ia menghadiahi laki-laki itu tatapan tajam.

Leon tertegun sejenak. "A-ah! Maafkan saya Nona Chloe. Apa yang ingin Anda katakan?" tanyanya dengan perhatian.

Chloe merasa Leon sedikit manis.

Ingat! Hanya sedikit, secuil debu.

Chloe menghela nafas malas. "Tidak, aku hanya bertanya nanti kita makan apa?" pungkas Chloe menyembunyikan apa yang ia ucapkan tadi.

Alden langsung merasa di atas kepalanya ada sebuah lampu pijar yang menyala. “Aku ada ide!” batinnya berkata.

"Hachu!" Chloe tiba-tiba saja bersin.

Sudut bibir Chloe berkedut. “Bedebah mana yang berani membicarakanku?!” batinnya marah.

Leon langsung mengambil sapu tangan dan mengelap ingus Chloe dengan telaten.

Benar-benar seperti babu.

Setelah makan pagi, Chloe mengajak Leon untuk berjalan-jalan di pasar, dengan syarat ia harus digendong di punggung Leon.

Leon awalnya menolak, karena saat ini Chloe sedang diawasi oleh orang besar yang tidak sengaja gadis itu singgung. Belum lagi Ayah Chloe yang selalu ingin berbuat jahat pada anaknya itu.

Namun, karena tatapan mata sedih milik Chloe membuat Leon luluh dan mematuhi perintah gadis itu.

"Nona, apa yang ingin Anda beli?" tanya Leon. Ia menggunakan pakaian maid dengan dandanan ala 'Luna'. Orang-orang yang melihat gadis cantik itu membawa Chloe yang seperti boneka hanya mampu tercengang.

Chloe menikmati rasanya di gendong oleh Leon. Leon ini lama-lama seperti teman masa kecilnya..

Eh, jangan salah sangka, Chloe ini punya sahabat kecil yang sangat menyayanginya, namun anak itu tidak selamat akibat penyakit parah yang dideritanya.

Reverse Harem : ChloeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang