Act 06

170 15 2
                                    


🍂


"oke, karena sesuai keputusan dan peran sudah dibagi masing-masing secara adil, tinggal belanja bahan-bahan yang dibutuh aja." Ucap ketua kelas.

Seperti tahun-tahun sebelumnya dan sudah menjadi kegiatan wajib di kebanyakan sekolah, akademi sakura juga mengadakan festival sekolah yang diadakan selama tiga hari berturut-turut, dan dihari terakhir akan diadakan sampai malam karena akan ada acara kembang api dan api unggun khusus bagi murid akademi.

"untuk yang bertanggung jawab atas pengadaan bahan ada yang bersedia?.." tanya ketua kelas dan hanya satu orang yang mengangkat tangannya

"baiklah, kalau begitu yang bertanggung jawab Marino dan Ten." Ucap Ketua kelas menambahkan nama Ten

"kok gue juga, kan gue nggak ngajuin diri."

"kalau cuma Marino sendiri bakal kesusahan dong Ten, lu tega dia sendiri yang bawa belanjaan?..." Ucap Ketua kelas

"ya masak gue sih, kan gue udah ada peran lain."

"biar bisa nambah-nambah nilai lu." ucap ketua kelas yang jelas-jelas itu bohong tapi Ten malah nurut dan berhenti protes.

"karena semuanya sudah setuju, kita akhiri sampai disini rapatnya."

Selesai rapat, setelah diberi dana dan rincian bahan-bahan apa saja yang diperlukan dari bendahara kelas, Marino dan Ten langsung pergi untuk berbelanja semua keperluan.

Sebenarnya Ten juga meminta agar Kira dan Rei juga ikut dengan mereka, tapi tentu saja mereka sudah kabur duluan entah kemana sebelum Ten sempat meminta tolong.

"siniin biar gue yang bawa, lu ambil aja kwitansinya nanti gue nunggu di luar." Ucap Ten

Ten lebih memilih menunggu di banggu dekat toko tempat mereka berbelanja sambil membiarkan Marino sendiri yang mengurusi pembayaran dan kwitansinya.

"Ten-chan udah nih, balik yuk." Ucap Marino

Selama perjalanan kembali ke akademi mereka lebih banyak diam entah karena canggung atau memang tidak ada topik yang ingin dibicarakan.

Ten juga paham kenapa Marino tidak ingin mengajaknya berbicara, mungkin dia masih sakit hati dengannya karena pernah menjadikan Marino 'mainan'nya dulu.

"Ten-chan." Panggil Marino tiba-tiba

"eh, iya kenapa?.." kaget Ten

"lu salah jalan, sekolah kita belok sini bukan lurus."

"oh sorry sorry."

"lu ngelamunin apaan sih sampe jalan balik sekolah aja lupa?.."

"ngelamunin elu." Ucap Ten langsung

"eh?!." kaget Marino

"iya, lu kok terima-terima aja jalan berdua gini sama gue."

"ooh .. kan ini buat belanja keperluan festival sekolah, bukan lagi kencan."

"iya juga sih, lu masih marah nggak sama gue?.."

"sakit hati dikit doang sih."

"hmm."

Ten sedikit bersyukur dia bisa kembali berbicara santai dengan Marino seperti ini walau masih ada sedikit sakit hati yang dirasakan Marino, setidaknya ini lebih baik daripada harus bermusuhan. Mungkin juga ini berkat permintaan maafnya waktu itu, kalau tidak dia dan Marino tidak akan akur seperti ini.

"lu udah ada pacar lagi belum?.." tanya Ten, spontan Marino menatapnya curiga

"jangan salah paham dulu, gue cuma nanya." Ucap Ten meyakinkan

Kokoro no Katasumi deTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang