(8). boss?

717 71 1
                                    


~HAPPY READING~


Sinar matahari menelusup masuk ke dalam kamar Soonyoung, melalui celah-celah jendela. Jihoon menggerakan tubuh nya lalu mengerjap pelan, dia melirik kearah Soonyoung yang masih tidur dengan tenang. Kejadian beberapa hari lalu masih terlintas jelas di mata Jihoon, dimana Soonyoung yang trauma dan rahasia yang Seungcheol ceritakan.

Setelah mendengar cerita dari Seungcheol, entah mengapa tapi setiap kali Jihoon berpapasan dengan Suho ada rasa takut yang hinggap padahal dia tau Suho tidak akan pernah melakukan hal kejam seperti dulu. Karena Jeonghan memberitahu kalau Suho itu sangat sayang pada menantunya di banding dengan anak gadis nya sendiri.

Jihoon melirik jam dinding, lalu bergegas turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi. Ini hari Senin dan dia bangun kesiangan. Walaupun masih jam enam pagi tapi menurut Jihoon itu sudah siang karena dia sudah menjadi seorang istri. Tak lama Jihoon keluar dengan dress panjang berwarna biru langit. Rambut nya yang basah sengaja di tutupi oleh handuk lalu buru-buru membangunkan Soonyoung yang masih terlelap.

"Soonyoung ayo bangun, sudah siang. Bukankah hari ini, hari spesial untuk Hansol." Soonyoung membuka mata nya lalu bangkit.

"Cepatlah mandi, kau tidak boleh terlambat, karena kalau kau terlambat Hansol aku marah dan tidak mau berbicara dengan mu." Lanjut Jihoon. Soonyoung segera berjalan kearah kamar mandi dengan sempoyongan, kedua mata nya belum terbuka lebar membuat nya terlihat seperti menutup mata.

Jihoon pun merapikan ranjang lalu mengeluarkan pakaian kerja Soonyoung untuk di setrika, dengan cepat Jihoon menyetrika pakaian Soonyoung. Setelah selesai Jihoon membuka gorden dan jendela nya agar udara bisa masuk ke dalam kamar.

Jihoon kemudian berjalan kearah meja rias dan langsung melepaskan handuk nya yang melilit di kepala. Rambut basah nya tergerai begitu saja, Jihoon pun mengambil sisir dan segera menyisir dengan cepat, gerakan Jihoon ini sangat cekatan.

Tepat sekali Soonyoung selesai mandi, pekerjaan beres-beres kamar pun selesai, Jihoon berniat untuk turun membantu Jeonghan dan Irene di bawah menyiapkan sarapan tapi Soonyoung lebih dulu menarik tangan nya. Sehingga tubuh kedua nya menempel.

Jihoon bisa merasakan dress bagian depan nya basah karena tubuh Soonyoung yang basah.

"Menjauhlah Soonyoung, nanti pakaian ku basah!"

"Cium aku,"

"Pakai baju mu dulu."

"Cium aku, atau kita akan seperti ini sampai malam." Bisik Soonyoung. Jihoon menelan ludah nya kasar, masih pagi tapi Soonyoung sudah berulah. Jihoon pun mendekatkan bibir nya pada pipi Soonyoung lalu mengecup nya singkat tapi Soonyoung belum melepaskan nya juga.

"Ayolah Soonyoung, ini sudah siang nanti kau terlambat." Rengek Jihoon karena Soonyoung tidak mau melepaskan nya.

"Aku bilang cium aku."

"Sudah,"

"Bukan di pipi!" Ucap Soonyoung menuntut. Jihoon menghela napas nya lalu mendekatkan bibir kedua nya lalu dengan gerakan cepat Jihoon mencium Soonyoung. Saat ingin menjauh Soonyoung langsung menahan nya, Soonyoung melumat bibir tipis Jihoon yang berwarna pink itu dengan lembut.

Karena terbuai akan ciuman manis Soonyoung, Jihoon mengalungkan kedua tangan nya pada leher Soonyoung. Soonyoung mengangkat Jihoon membawa nya dalam gendongan lalu mendudukan nya diatas paha nya. Jihoon menunduk karena posisi Soonyoung yang sedikit rendah dari nya.

Pagi yang sangat indah untuk pasangan suami istri ini.

Soonyoung melepaskan ciuman nya lalu beralih menciumi leher putih Jihoon. Jihoon hanya menengadah dengan mulut terbuka, tangan nya meremas kuat rambut hitam legam milik Soonyoung. Sepertinya mereka akan melakukan ritual suami istri pagi ini jika saja si kecil Chan tidak menggedor pintu kamar Soonyoung dengan keras.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang