Asura tanpa nama

12 1 0
                                    

Deram dentum meriam 

Asap mesiu menguar

Entah siapa dia yang ada di garis depan

Menjadi benteng pertahanan di pasukannya


Tak peduli apa

Perang itu telah terjadi

Percuma coba kau hentikan


Mata nyalang bagai saga

Berani menatap lawannya

Gemetar dingin merasuk jiwa 

Hingga kau tunduk dihadapannya


Dia yang meringkuk dalam gelap

Tanpa bertanya, ia bertahan

Dia yang menunggu sinar itu datang 

Dengan harapan dia yakin


Dia yang terus berkata tidak

Walau darah merembes melalui lukanya

Namun tersenyum dingin itu jawabnya


Topeng silver itu seolah 

Menjadi tanda karismanya

Inilah ia sang Asura dari neraka



Kepada,

Para pejuang kemerdekaan yang tidak dikenal namun tetap akan dikenang

Antalogi Puisi : SegaraWhere stories live. Discover now