04 : Capture The Flag

67 12 0
                                    


"Emily!"

"hai Adara!"

"pipi lo kenapa?"

"ah, ini lebam aja. gapapa kok."

"yakin?"

"iya yakin."

Emily mengangguk lalu menepuk bahu Adara, "nanti malam permainan tangkap bendera dimulai."

matahari sudah mulai terbenam. Adara pergi menuju kabin Zeus, perkemahan Emily.

"Adara! you arrived just in time." Emily tersenyum sambil menunjukkan kertas dihadapannya.

"strategi ini dibuat sama Jean. jadi sebagian kabin Demeter, Athena, Ares akan menyerang duluan. sisanya mencar. lo sama gue jaga didekat bendera."

Adara ngangguk, fokus ke selembar kertas berisikan strategi yang dibuat oleh anak Athena itu.

Brak!

"A-DA-RA!!" Ronald membuka pintu kabin Zeus dengan keras dan napas yang tersengal-sengal.

"wow, oke sorry." Ronald meringis ketika bertatapan dengan Emily.

"Lucy .. sama ... Nico ... pukul pukulan .."

"maksudnya .. berantem?"

Ronald mengangguk. Nico, si anak Hermes tidak sengaja memancing amarah Lucy yang setipis kertas hvs itu. Emily dan Adara buru-buru keluar dari kabin dan menuju kedepan kabin Hermes.

benar saja, banyak para pekemah yang bekerumun untuk melihat adegan pukul dan tonjok antara anak Hermes dan Ares. Adara dengan cepat menarik Lucy dan Ronald menarik Nico menjauh dari kerumunan itu.

"ada apa sih?" Adara menatap heran Lucy.

"dia hampir mencuri pedang dari ayah." sungut Lucy.

Emily berdecak, "cuma pedang itu doang? mending siap siap buat tangkap bendera nanti malam."

Lucy ingin sekali meninju Emily sekarang juga, tapi dia ingat siapa ayah Emily.

"terus pedangnya ada dimana?"

Lucy diam. berusaha mengingat sesuatu. "seinget gue ada sama Ronald." jawab Lucy.

"yakin?"

"... mungkin?"

Adara menatap Lucy heran, "gimana sih."

waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Chiron sudah mengumpulkan seluruh pekemah di Armory untuk mengambil senjata serta armor.

"ready to get back on track?" William datang lengkap dengan armornya. Adara mengangguk, "of course. did you get the plan?"

"yes. i hope we make it today."

"i hope so."

permainan sudah dimulai sepuluh menit yang lalu, Adara dan Emily berjongkok dekat tiang bendera.

"hei, Emily."

Emily menoleh.

"guess who's first to arrive."

"i bet it might be.. Archie or James."

Archie Callen Reagan, James Auley. keduanya merupakan petarung yang handal. Archie anak dari Poseidon dan James anak dari Hermes.

"wrong answer, Emily Dalziel."

Athallah datang dengan sedikit goresan disikunya.

"oh? sejak kapan tertarik dengan permainan tangkap bendera, MacKay?"

"sejak tadi."

Athallah mengayunkan pedangnya, dengan sigap Emily menangkisnya hingga pedang Athallah terlempar jauh.

"sialan."

belum sempat Athallah mengambil bendera tim merah, terdengar suara riuh dari kejauhan. William menghampiri Adara dengan bendera biru ditangannya.

"tim merah memenangkan pertandingan!"


Athallah & Emily

  Athallah & Emily

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Break The RulesWhere stories live. Discover now