🥀 四

541 57 10
                                    

Di lihat shoyo yang memeluk erat kageyama dan kageyama hanya pasrah. Tak lama setelahnya dapat di dengar pintu depan terbuka dan juga dapat di dengar suara kaki berjalan mendekati kamar milik shoyo.

"Shoyo kaa-san pu- eh"

Kageyama Melihat dengan cepat ke arah sumber suara dan terlihat natsu serta ibunya yang baru saja pulang.

"Shoyo?! T-tobio-Kun Ada Apa Dengan Nya?" Layaknya seorang ibu yang selalu mengkhawatirkan anak nya jika saja terjadi apa² kepada nya. Kageyama hanya memperlihatkan bekas sayatan kecil yang ada di lengan dan bercak darah yang ada di baju serta beberapa perban yang baru saja Kageyama pakaikan.

Natsu beserta ibunya hanya menatap serta mengelus lembut rambut milik shoyo dengan dirinya yang sudah tertidur akibat terlalu lama menangis.

Pukul 08:30 Tertampang jelas di jam dinding kamar pemuda manis kita. Tertidur sudah lebih dari 3 jam lamanya.

"Ugh..." Sedikit Terganggu karena rasa hausnya yang tiba-tiba datang di saat ini, shoyo [ Aku Panggil Hinata aja yaaa... ] Segera bangun dan berjalan lesu ke arah lantai bawah.

"Rencana Buruk Kita Memindahkan Nya Kesini..."

"Rencana?" Hinata mendengarkan sang ayah berbicara dan ada pula sang ibu yang berada di ruang keluarga

"Kenapa... Dia harus pindah ke sini? Apa dia tidak puas melihat shoyou menderita? Kenapa saat ada peluang membuatnya kembali seperti dulu harus ada rintangan lagi..."

"Haruskah kita pindah ke Tokyo Lagi?"

"Tidak, jangan hanya karena 1 anak itu di sini kita harus menerima resiko di Tokyo yang bahkan lebih besar lagi..."

"Kau benar... Semakin kita menekannya semakin jauh pula kita mengapainya"

'Mengapai? Menekan? Apa yang di pikirkan ayah?' Hinata bergumam di dalam hatinya.

"Nii-Chan!! Mainn yuk!!" Natsu berteriak di depan pintu kamarnya yang sudah sedikit terbuka. Sontak kedua orang dewasa di bawah melihat dengan cepat ke lantai atas dan di lihat Natsu yang sedang memeluk Hinata.

"S-Shoyou..."

'Apa dia mendengarkan Pembicaraan Kita Tadi?' Gumam kecil sang ibu.

Hinata dan Natsu kemudian perlahan turun ke lantai bawah dan duduk bersama kedua orang tua mereka.

"A-ahhh shoyo masih ada yang sakit? Mau ke rumah sakit ngak?" Hinata yang mendengar perkataan ibunya hanya mengeleng dan berjalan ke dapur untuk mengambil minum.

"Kalau begitu tidur saja lagi ya... Setelah ambil minum dan Natsu jangan dulu bermain dengan nii-Chan dulu ya" Natsu menganguk mendengar perkataan dari ibunya. Setelah selesai, Hinata pergi ke atas dan tidur kembali.

Pagi hari yang cerah ini dan tentunya di hari minggu. Hinata bangun tepat pukul 7 pagi dan setelah mandi ia kebawah sarapan kemudian nonton TV di sofa Ruang keluarga. Namun tak lama setelahnya terdengar bunyi bell dari arah pintu depan, Hinata yang akan pergi ke sana untuk membukakan pintu di cegat oleh ibunya.

"Shoyo biar ibu saja ya.. Kamu lanjutkan nonton saja okayy" Hinata menganguk dan pergi kembali duduk dan melanjutkan acara nonton TV nya itu.

"Selamat pagi Hinata-San... Lama tak bertemu"

"Selamat pagi... Ada apa anda kemari ya nyonya hikikiko-San?"

"Tidak, kami hanya berkunjung dan berbagi cemilan ini untuk anak² anda Hinata-San. Ahh iya dimana sh-"

"Terimakasih dan bisakah anda secepatnya pergi? Terdengar mengusir dan memang benar saya sedang mengusir anda dari kawasan rumah saya"

"Haha baiklah, semoga anda suka dengan cemilan saya dan.. Saya meminta agar anda dapat menjaga anak anda, jangan sampai kejadian tak terduga seperti dulu terulang kembali"

"Jika sana anak anda tidak berbuat seperti 2 tahun dulu, anak saya tidak akan melakukan tindakan tidak senonoh itu. Dan bagaimana kabar anak manis anda? Sudahkah anda rawat dan perbaiki sifat nya? Saya khawatir akan ada siswa atau pun siswi lain yang akan terkena dampak dari putri anda nyonya"

"Hahah... Jangan khawatirkan kelakuan manis ratu saya Hinata-san.. Saya jamin akan ada siswi bahkan siswa baru yang akan terkena lagi, kalau begitu sampai jumpa Hinata-san... Jaga putra jeruk mu dengan baik ya..."

Hinata yang mendengar suara tak asing itu mulai gemetaran dengan rasa takut yang terulang kembali setelah 2 tahun lamanya. Rasa benci, takut serta marah tercampur aduk di benak kecil nya itu.

"Kaa-San Hiks..." Seolah mendengar isakan kecil putra manisnya ini ibu Hinata berlari dan kemudian memeluk erat dirinya yang sedang menahan nangis.

"Sudah ya sudah sho... Tidak, tidak ada yang akan melukai mu kok... Ada kaa-San, Tou-san, Natsu Dan bahkan Tobio... Jangan takut yaaa..." Hinata hanya menangis kecil di dalam dekapan sang ibu.

"Pulang hiks pulang..." Berkata seolah ia sedang berada di luar jangkauan sang ibu dan berada jauh dari rumah dengan jalan buntu yang ia temui.

"Heii ini di rumah, ini di rumah... Jangan ya.. Jangan... Sudah hei sudah ada kaa-San di sini ya, sho tidak akan kenapa² selama ada kaa-San di sini... Sudah ya..."

"Pu-lang hiks..."

"Iya pulang sho.. Pulang.. Ini di rumah lohh liat ini di rumah..."

Beberapa menit kemudian isakan nya terhenti dan terdengar dengkuran halus darinya... Bergusap pelan kening Hinata dan berbisik..

'Tidak Ada Jalan Buntu Untuk Mu Putra Kecil ku...'

< TBC >

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

 ☕️꒱ˀˀ Restart [Hinata-Harem]ˑؘ🍥 ·˚Where stories live. Discover now