MEMORY

231 73 42
                                        

Tekan sebelum membaca
————————-

1 BULAN KEMUDIAN

Hari persidangan pun telah tiba. Pandangan mata Sohyun mengarah pada sebuah gedung putih yang mulai terlihat orang berlalu lalang.

Sohyun kembali merapatkan kacamata hitam yang dipakainya. Membiarkan rambut panjangnya tergerai dengan bebas, lalu melanjutkan perjalanannya kembali. Melangkahkan kedua kaki jenjangnya yang terbalut dengan celana panjang berwarna hitam dengan penuh keyakinan.

"Soobin-ah, apa kau sudah melakukan tugasmu?", tanya Sohyun pada adiknya yang berpakaian sangat rapi serba hitam putih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Soobin-ah, apa kau sudah melakukan tugasmu?", tanya Sohyun pada adiknya yang berpakaian sangat rapi serba hitam putih.

"Ruang sidang telah steril dari para awak media. Ayah dan Ibu juga sudah di dalam. Apa kau yakin akan masuk ke dalam, Noona?"

Sohyun mengangguk, "Aku akan melakukannya, Kim Soobin", ucap Sohyun menepuk pundak Soobin sambil tersenyum.

Pancaran kekhawatiran yang datang dari raut wajah Soobin, mengantar kepergian Sohyun yang sengaja mengambil tempat duduk sedikit menjauh dari kedua orang tuanya. Sohyun tidak ingin presensinya diketahui oleh kedua orang tuanya. Karena semua ini merupakan keputusan Sohyun pribadi untuk hadir dan bahkan berniat menjadi saksi.

Pintu ruang sidang akhirnya di tutup. Menandakan bahwa proses sidang akan segera di mulai. Terlihat dengan hadirnya satu per satu hakim, pengacara dan bahkan Seokjin yang berjalan menuju mimbar dimana tempatnya sebagai terdakwa.

Sedangkan keluarga Kim Taehyung telah berada pada barisan depan, berdiskusi dengan pengacara mereka.

"Sohyun-ssi, ternyata kau hadir juga di persidangan ini", sapa wanita yang sengaja mengambil tempat duduk di samping Sohyun.

Sohyun segera mengarahkan wajahnya ke kanan dan melihat Han Sohee yang tersenyum sambil menyisir rambutnya, "Apa kabar, Sohyun-ssi?"

"Seperti yang terlihat, aku baik-baik saja. Apa kau datang ingin mendukung lelakimu?", tebak Sohyun.

Sohee tersenyum, "Tentu saja aku datang di persidangan ini. Apa kau melihat hakim perempuan berambut pendek itu?", tangannya mengarah ke arah depan.

Menunjuk seorang perempuan paruh baya, berwajah tegas dan berambut pendek. Menduduki barisan kursi hakim yang menghadap berlawanan ke arah Sohee dan Sohyun.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
T A C E N D A [C O M P L E T E]Where stories live. Discover now