SHINSUKE, DAN KAKEK TUA

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa Sam? Kok kayak ketakutan gitu?" Tanya Shinsuke. Ia menaiki satu persatu anak tangga dengan perlahan-lahan. Shinsuke tidak ingin Osamu terjatuh.

"Hngg... Lo keliatan judes, kak. Ternyata malah baik banget." Kekeh Osamu, dengan pegangan tangannya yang semakin mengerat.

Shinsuke masih bisa merasakannya, kalau Osamu gemetaran dan berusaha menyembunyikan wajahnya dengan Syal milik Shinsuke.

Pikir Shinsuke, itu cukup aneh. Osamu seperti sedang melihat hantu, padahal- ia dan kembarannya lah yang bekerja sama dengan hantu. Seharusnya, Shinsuke-lah yang merasa ketakutan.

"Yosh... Sampai." Shinsuke menuruni Osamu perlahan-lahan. Saat itu, Osamu hampir kehilangan keseimbangan, dan untunglah Shinsuke berhasil menangkap pergelangan tangannya.

"Aduh, Osamu... Kalau sakit jangan paksain diri buat kemana-mana ya. Gapapa kok kalau minta tolong ke temen yang lain. Ke gue juga nggak apa-apa." Shinsuke berbicara layaknya seperti seorang kakak, dan kalimatnya itu membuat Osamu tersentuh.

CKLAKKK-!

"SAMU! KEMANA AJA SIH LO?!" Bentak Atsumu ketika ia membuka pintu kamar. Lebih tepatnya, Atsumu terkejut ketika mendapati Osamu sudah ada dihadapannya.

Omelan Atsumu berhenti, ketika kedua matanya bertemu dengan sepasang mata milik Shinsuke. Iya, Shinsuke melemparkan tatapan tajam kepadanya.

"Dasar si kembar ini... Dari kelas satu ada aja tingkah hebohnya." Shinsuke tak lagi marah. Mimik wajahnya mendadak berubah menjadi ceria. Kedua tangan milik Shinsuke mendarat tepat diatas kepala si kembar, ia lalu mengacak-acak rambut mereka secara bersamaan.

"Moooh! Kak Shin iseng!" Atsumu sedikit merajuk, lalu menepis pelan tangan Shinsuke. Detik selanjutnya, Atsumu dan Osamu kembali menundukkan pandangannya dihadapan Shinsuke, dan perilaku mereka membuat Shinsuke sedikit bingung.

Sebenarnya apa yang membuat mereka sampai sebegitu takutnya dengan Shinsuke?

Memang, sih. Sejak dulu, pun. Shinsuke sering menegur kembar Miya ketika membuat masalah di sekolah. Tapi, kali ini Shinsuke yakin kalau mereka berdua sudah memiliki rasa takut yang berlebihan.

"Maaf, gue nggak berniat nakutin kalian kok." Kata Shinsuke santai. Ia menerima bungkusan yang tadi dititipkan kepada Osamu. "Ah, iya..." Shinsuke mengintip beberapa makanan yang ia beli.

Atsumu dan Osamu saling bertukar pandang sejenak.

"Buat Osamu. Dimakan, lalu istirahat. Biar besok badan Lo enakan." Shinsuke memberikan dua roti kemasan dengan varian cokelat, juga Satu karton susu plain. Sebenarnya, itu adalah stok makanan yang Shinsuke beli untuk dirinya. Tapi, ia rasa tidak ada salahnya jika membagi sedikit kepada Osamu.

"Wah! Makasih Kak Shin!" Kata Osamu, begitu sumringah memegang makanan yang diberikan oleh Shinsuke. Ia mirip seperti anak kecil yang baru saja dibelikan makanan kesukaannya.

"Osamu doang?" Atsumu menggembungkan pipinya. Dengan lantang, ia menadah tangan dihadapan Shinsuke.

"Nggak usah, ya... Elo kan sehat." Ledek Shinsuke, membuat Atsumu semakin merajuk.

"Curang!" Sambar Atsumu kemudian.

Oke, yang satu itu seperti seorang anak kecil ketika tidak dikabulkan keinginannya.

KRINGGGG!!!

Suara bel dari speaker disekitar lorong membuat mereka bertiga terkejut. Rupanya, Shinsuke terlalu lama mengobrol disana.

"Atsumu." Panggil Shinsuke, membuat Atsumu segera menoleh memandangnya. "Jaga Osamu baik-baik... Dia sendirian diluar, tadi nyariin Lo yang nggak tau kemana." Pesan Shinsuke, lalu melambai-lambai tangan sambil berlalu pergi.

Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang