Suamiku bernama Ata, terlahir sebagai anak sulung dari orangtua yang sama-sama anak sulung.
Suamiku lahir di pulau Jawa, namun darah Sumatera lah yang kental mengalir di tubuhnya.
Sebagaimana keluarga Sumatera pada umumnya yang lebih banyak mencurahkan fokus pada anak sulung dalam segala hal, begitu pula yang terjadi dengan kehidupan Suamiku.
Pada dasarnya suamiku adalah orang yang supel, easy going, kadang bertingkah konyol yang anehnya terasa lucu bagiku. Mungkin alasan itulah yang akhirnya memunculkan benih-benih cinta dihatiku. Meskipun awalnya aku sesumbar bahwa perasaanku padanya masih di titik 0.
Aku tidak tahu percis bagaimana masa kecilnya, tapi jika menurut cerita yang kudengar darinya dan dari keluarganya, suamiku tipikal anak yang luar biasa aktif dengan segudang kegiatan yang menguras adrenalin. Baik adrenalin bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya.
Maka jangan heran jika diskusi yang melibatkan suamiku didalamnya seringkali berakhir dengan perdebatan. Karena begitulah salah satu kegiatan seru yang dapat menguras adrenalin versi suamiku. 😅
Suamiku bekerja sebagai pegawai kontrak di pemerintah kota. Bekerja sesuai tupoksinya dan kadang-kadang dipekerjakan diluar tupoksi. Jam kerjanya sama dengan pegawai pemerintah kota pada umumnya.
Secara garis besar suamiku orang yang serba bisa. Bisa belajar dengan cepat, bisa memahami dan mengerjakan apa yang dipelajari. Tipikal lelaki yang bisa diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan laki-laki.
Sayangnya kekurangan suamiku adalah bekerja berdasarkan mood. Dan cuek dengan apapun yang dikatakan orang tentang dirinya.
Jadi meskipun keahlian membuatnya menjadi laki-laki yang bisa diandalkan, kekurangannya seringkali membuatku sakit kepala.
CZYTASZ
Pernikahan itu....
Krótkie Opowiadania"Nanti kalo aku udah besar, trus nikah, aku mau pake baju kaya princess tau" "Kalo aku mau pake kebaya biar kaya kartinian" "Aku sih maunya garden party biar seru" "Kalo aku jelas dong temanya mesti warna pink! Kalo kamu gimana ra?" "Iya gimana ra?"...
