"Kenapa sih. Aku cape tiba tiba badmood gni. Apasi Anjing-"

Tetapi. Perubahan sifatku yg berbeda beda ini aku memang sudah tidak heran. Pasalnya. Aku selalu mengalami mimpi buruk itu. Mimpi yang sama. Setidaknya 3 kali dalam 2 minggu.

Disaat aku menenangkan pikiranku. Aku malah keingat kepada besi yg aku bawa. Tadi pagi, aku diam diam kembali ke Pabrik untuk membawa tongkat besi itu kekamar.

aku mencoba berlatih menggunakan tongkat itu. mungkin saja aku bisa mendesain tongkat ini menjadi tongkat lipat sehingga selain aku bisa melawan XANA di lyoko, aku juga bisa melawannya di dunia nyata. dan kemungkinan aku akan menggunakan taktik ini kedepannya

Aelita tiba tiba membuka pintu dan masuk. aku yang sedang mode waspada langsung menyerang Aelita. dan Aelita terjatuh terkena Besiku. Aku segera menolong Aelita untuk melihat apakah ada luka atupun memar

"A-aku tidak apa apa. Maaf aku yang masuk tiba tiba dan membuatmu kaget."

Aku hanya bisa membantu Aelita berdiri. Ada luka lebam di lengannya. Tapi aku tidak bisa melakukan apa apa.

"M-mohon maaf. Aku terlalu terbawa emosi saat latihan tdi. Dan reflekku terlalu berlebihan saat kau masuk tadi"

Aku menuntun Aelita kekasur dan aku menarik kursi belajar untukku duduk disitu

Azume POV Off

Aelita POV On

"Tapi Azume. Ada apa denganmu hari ini? Dan juga ada apa dengamu?"

Aku cukup ragu menanyakannya. Aku menanyakan hal ini karena aku melihat sebuah bekas luka di tangannya. Dan aku khawatir dengan luka itu

Aku melihat Azume segera mencari sarung tangannya dan memakainya dengan panik. Tetapi sebelum terpasang dengan sempurna. Aku memegang tangannya dan membukanya. Terlihat banyak goresan yang sama disana

"Azume... Mengapa ini seperti ini. Apakah Xana Menyerangmu?? Aku ambilkan obat untukmu"

Azume tetap menunduk. Tidak menjawab pertanyaanku. Aku mengambil kotak Obat dan memasangkan perban ke tangan Azume.

Saat aku sedang akan memasangkan perban. Aku tiba tiba mendengar suara tangisan. Azume menangis. Tetapi disisi lain dia tidak ingin lukanya di perban.

"I-ini... Aku sendiri yang membuat luka ini.. tolong rahasiakan ini.."

Aku tak tau mengapa dia membuat luka ini. Tetapi luka ini berbahaya.

Azume tiba tiba melepas jaketnya. Dan sekarang dia hanya menggunakan kaos pendek hijaunya.
Terdapat banyak sekali goresan di tangannya.

Aku melihatnya ngeri. Bagaimana dia tahan dengan luka sebanyak itu. Dan lagi. Dia sendiri yang membuat luka itu

Dia duduk kembali dan tiba tiba memberikan tangan penuh lukanya ke aku. Aku faham dan segera memasangkan perban perlahan.

Aku melihat satu demi satu lukanya. Ada yang sudah mengering. Ada yang sudah menutup tetapi tertabrak luka baru. Dan ada luka yang darahnya masih terlihat

"Aku harap kau berhenti. Ini berbahaya loh."

---

Saat Azume menceritakannya masalahnya ke aku. Tiba tiba aku mendengar suara ketukan. Azume sontak menarik jaketnya dan memakainya. Aku tau dia tidak ingin seseorang tahu tentang lukanya itu.

Aku membuka pintu. Ada Ulrich dan Odd disana. Mereka mencari kami karena Baik aku maupun Azume tidak ada yang bisa dihubungi.

"Kalian disini sejak tadi? Jeremy mencari kalian. Kita akan pergi ke situ lagi"

In Lyoko WorldWhere stories live. Discover now