20

16.5K 1.5K 81
                                    

Happy reading

***

"Sudah jangan menangis lagi." Wang yibo terus berusaha membujuk sang istri tersayang agar menghentikan tangisnya, pria itu sungguh tak kuasa melihat netra sejernih kristal itu terus meneteskan air matanya tanpa henti hingga membuat kedua kelopaknya bengkak.

"Hiks... hiks... a-aku sungguh malu, ge." Xiao zhan bicara sambil sesenggukan. Pemuda itu sungguh tak punya wajah untuk berhadapan dengan dokter Kuan dan istrinya.

"Mereka bisa memakluminya, kakak ipar tidak akan menyalahkanmu."

"Tapi tetap saja aku sungguh merasa bersalah pada mereka, semua ini gara-gara paman Wang, hiks..."

"Mn, aku tau. Sekarang jangan menangis lagi." Wang yibo memeluknya sambil mengelus punggung Xiao zhan dengan lembut, pria itu menghela nafas kemudian berkata, "semua ini juga salahku, aku terlalu sibuk hingga melupakan ulang tahun pernikahan kita, aku baru mengingatnya tadi siang ketika dokter Kuan meminta bantuanku untuk mengirim orang untuk menjemput kakak ipar dibandara." Mendengar itu Xiao zhan mengangkat wajahnya demi melihat wajah sang suami, isakannya pun agak berkurang.

"Dokter Kuan dan kakak ipar menikah 4 tahun lalu, mereka sama-sama anak tunggal dimana mereka juga memiliki tanggung jawab untuk mengelolah rumah sakit, makanya kakak ipar dan dokter Kuan sering bolak balik Korea-China, dan dihari pernikahan kita mereka tidak hadir karena berada diKorea, juga karena saat itu kita menikah juga secara mendadak. Kau jangan lagi merasa bersalah, mereka adalah orang yg baik dan tidak akan membencimu."

"Aku tau. Hanya saja, aku sangat malu." Lirihnya, Wang yibo menangkup wajah istrinya itu, kemudian menghapus jejak basah disudut mata Xiao zhan kemudian menciumi kening, kemudian turun ke kedua kelopak matanya, mennciuminya secara bergantian, lalu turun lagi kehidung, kemudian berhenti dibibirnya.

"Kelinci kecilku yg malang..." ujarnya sengaja menggoda. "Memangnya apa yg paman katakan hingga kau bisa sampai semarah itu?" Kini Wang yibo menanyainya, ia memang penasaran.

"Paman bilang, kau sedang menemui calon istri keduamu. Dia juga bilang kalo kau pasti akan menyukai wanita yg sudah dipilihkannya untukmu. Karna bagaimana pun kau tetap harus memiliki anak untuk meneruskan garis keturunan keluarga Wang, dimana semua itu tidak akan bisa aku berikan... hiks..." diujung kalimatnya Xiao zhan tidak bisa untuk tidak kembali menangis.

"Sshtt... sudah jangan menangis, aku tidak membutuhkan dan tidak menginginkan mereka, hanya kau yg aku butuhkan dan aku inginkan."

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian percayalah kepadaku. Selamanya aku akan tetap mencintaimu."

"Gege bisa bicara seperti itu sekarang, tapi tidak tau dengan dimasa depan. Aku sadar semua yg dikatakan paman memang ada benarnya. Tapi, aku tidak bisa merelakanmu untuk yg lain, hatiku benar-benar sakit saat memikirkanmu dengan yg lain, aku- " Xiao zhan merasa ragu.

"Cup, cup... sudah jangan diteruskan. Istriku, aku tau bagaimana perasaanmu, tapi kau tidak perlu meragukan kesetiaan seorang pria Wang, kami hanya menikah satu kali dalam kehidupan kami, memangnya kau kira kenapa paman Wang tidak memilih menikah setelah kematian istrinya 28 tahun yg lalu, padahal dia saat itu masih sangat muda dan dokter Kuan juga masih samgat membutuhkan sosok ibu. Paman justru memilih untuk merawat dokter Kuan seorang diri. Istriku, meskipun paman sering menyinggung perasaanmu, tapi dia tidak akan sejahat itu pada kita, pria itu memang selalu bicara apa adanya, tapi percayalah dia adalah orang yg baik." Wang yibo menjelaskan. Kalo dipikir lagi, ucapan suaminya ini memang ada benarnya. Dikehidupannya yg dulu meski pria itu sering menjodohkan Wang yibo dengan anak kenalannya, tapi pria itu selalu mengatakan agar Wang yibo menceraikannya terlebih dahulu, bahkan Xiao zhan pernah tidak sengaja mendengar pria itu memarahi Wang yibo karenanya "untuk apa kau menikahinya jika hubunganmu dan dia seperti ini, ceraikan dia! Biarkan dia mencari kebahagiaannya, jangan kurung dia ditempatmu seperti ini!" Kala itu Wang Ziteng tidak mengerti dengan jalan pikiran keponakannya yg terus mempertahankan hubungan pernikahan yg hanya berupa status tanpa kejelasan karena baik Wang Yibo dan Xiao Zhan tidak terlihat seperti pasangan, mereka tinggal ditempat yg sama, tapi tidak pernah bertegur sapa, dan Saat itu keseringan Xiao zhanlah yg menghindarinya.

 Istri kesayangan sang Mafia(completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang