Goodnight, Jeonghan

6.7K 401 206
                                    

Seungcheol menepati janjinya, hari itu dia pulang ke rumah dan menjelaskan apa yang terjadi pada Jeonghan kepada Wendy, hingga ia berada di apartment nya. Dibawah pengawasnnya.

"Jadi, Jeonghan itu berusaha agar informasi soal perusahaan ngga bocor ya?" Tanya Wendy, Seungcheol mengangguk.

"Kasian ya Jeonghan, pantes kamu jagain dia banget. Ternyata Jeonghan tuh yang pegang pencatatan perusahaan sampai hampir diculik gitu." Wendy melipat kedua tangan di depan dadanya, wajahnya terlihat murung. Mungkin merasa kasihan pada Jeonghan.

Padahal Jeonghan seperti ini, karena tingkah suaminya sendiri.

Suami istri itu turun dari lantai 2, di meja makan sudah ada ayah, kedua orang tua Wendy, sang kakak dan.. Jeonghan.

Seungcheol tidak mengira kalau Jeonghan akan ikut makan malam bersama keluarganya. Dan yang lebih tidak Seungcheol kira adalah Jeonghan berada di rumah utama.

Seungcheol sempat mencari Jeonghan tadi sore, tapi langkahnya terhenti ketika Wendy memanggilnya dan memberitahukan bahwa kedua orang tuanya sudah datang.

Terlalu banyak kamar di rumah ini, cukup sulit bagi Seungcheol untuk menemukan dimana Jeonghan berada.

"Senang sekali akhirnya kita berkumpul lagi." Itu suara Papah dari Wendy.

"Betul pah, akhirnya kita bisa makan malam bersama lagi ya?" Wendy tersenyum lebar, makanan pembuka sudah ada di hadapan mereka.

Jeonghan duduk di hadapan Seungcheol, di sebelahnya ada Sooyoung. Mata Seungcheol tidak bisa lepas dari lengan tangan Jeonghan yang memerah, mungkin bekas tarikan secara paksa.

Jeonghan memakai baju turtle neck, menyembunyikan luka di lehernya yang Seungcheol buat kemarin.

"Seungcheol, bagaimana perjalanan bisnis kemarin?"

Seungcheol melirik ke arah ayah nya.

"Semuanya lancar." Hanya itu jawaban Seungcheol.

"Senang sekali bisnis kita semakin maju saja, bahkan Seungcheol pun sudah bekerja keras untuk masa depan cucu kita nanti hahaha." Tuan Choi tertawa, diikuti oleh yang lainnya.

Suara derap langkah terdengar memasuki ruang makan itu, Seungcheol masih terus menatap Jeonghan. Seolah-olah apabila ia berkedip barang sedetik, Jeonghan bisa menghilang dari hadapannya.

"Oh silahkan masuk-masuk, duduk saja di tempat yang kosong."

Tubuh Jeonghan menegang, Seungcheol tahu itu. Ia melirik kearah dua orang yang baru saja memasuki ruangan itu.

"Ini Jihoon dan Hoshi, mereka pegawai-ku. Mungkin sudah setahun mereka bekerja disini." Hoshi dan Jihoon pun sama terkejut nya, saat mereka melihat Jeonghan dan Seungcheol di satu ruangan.

Tangan Seungcheol menggegam garpu yang di pegangnya dengan sangat kuat, dan tangan Jeonghan sedikit bergetar. Entah karena apa, tetapi ada sedikit bayangan yang tersirat di kepalanya.

Ia menusuk Jihoon dan ia melihat Jihoon tengah mencuri data-data dari perusahaan. Entah penglihatan dari mana, tapi itu cukup membuatnya sakit kepala.

"Jeonghan?" Jeonghan mengangkat kepalanya.

"I-iya."

"Kamu tidak apa-apa, nak?" Tanya tuan Choi, Jeonghan mengangguk.

"Kamu terlihat pucat, kalau memang sedang sakit ke kamar saja. Nanti makanannya akan diantar ke kamar."

"Akan saya antar." Seungcheol berucap, ia sudah hampir berdiri tapi tangannya ditahan oleh Wendy. Wanita itu menggeleng.

"Tidak apa-apa tuan." Jeonghan tersenyum kecil, di sebelahnya Sooyoung terlihat sedikit sendu. Ia tidak tahu bahwa ayahnya akan bergerak sejauh ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 16, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Mafia || Jeongcheol [END]Where stories live. Discover now