BAGIAN : 3

3.3K 41 1
                                    

Kepergian Tari pulang kampung saja diantar pak Adit dengan mobil menuju stasiun kereta dan dibawakan oleh2 untuk keluarga. Saijah tidak iri karena ia tahu jika Tari akan dibuang jauh dari keluarga Adit. Saijah melihat ada sosok bayangan hitam yg mengikuti Tari masuk mobil dan duduk disamping gadis itu. Sosok bayangan hitam itu hanya Saijah yg bisa melihat, sedang tiga temannya hanya berdiri sambil melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.

" Tuh teman kita dibawa ke luar negeri sama boss." kata Midah.

" Bukannya pulang kampung ?"

" Disini tuh kontrak cuma 4 tahun, kan tiap bulan sudah kirim uang ke kampung. Jadi gak boleh pulang kampung. Kamu tandatangan kontrak gak ?" tanya Saskia.

" Kontrakku seumur hidup sih." jawab Saijah.

" Makanya, itu berarti kamu gak boleh pulang kampung."

" Keluar negeri itu kemana ?"

" Ke Hongkong kali." canda Midah sambil tertawa cekikikan.

" Ke akherat !!" sambung pak Giman tiba2. Saijah kaget dan menoleh ke satpam yg sehari- selalu ingin ngobrol dengan Saijah. Sepertinya Saijah menyimpan seribu pertanyaan tentang rahasia di dalam rumah pak Adit. Seperti yg ia lihat wajah Tari Minggu lalu seperti berubah menjadi tengkorak, dan sosok bayangan hitam yg mengikuti langkah gadis itu saat diantar pak Adit ke stasiun. Sosok bayangan hitam itu seperti makhluk halus yg tidak bisa dilihat kasat mata yg selalu dekat dengan orang yg akan dijadikan korban.

" Apaan pak ?" tanya Saijah kepo dengan jawaban pak Giman.

" Rumah ini kan memelihara pesugihan yg memakan korban pegawainya tiap tahun." bisik pak Giman. Saijah mendengarkan dengan serius dan bisa memahami.

" Kok pak Giman aman sih ?"

" Aku kan laki2 dan aku sering mengaji, jadi tidak mungkin kemakan setan pesugihan. yg hanya memakan anak gadis."

" Oo."

" Makanya tiap tahun butuh pembantu karena habis kehilangan satu pembantu yg dimakan setan."

" Kalau begitu, Tari itu yg dijadikan tumbal tahun ini ?" tanya Saijah dengan wajah ketakutan.

" Betul sekali ! Kamu kok ya melamar kerja disini? kan kamu cantik."

" Makasih pak." jawab Saijah suka menerima pujian.

" Makasih, kamu kalau aku bilangin lebih baik kamu keluar buruan sebelum terlambat jadi tumbal.'

" Ah masih empat tahun ini."

" Wah kamu tuh ngeyel sih. Atau kamu datang ke kamarku nanti sore, aku ajarkan ilmu agar kamu terhindar dari setan pesugihan." bisik pak Giman yg tampaknya terpesona dengan kecantikan Saijah. Apalagi Saijah itu masih polos dan jomblo.

***

Tari sudah senang berada diatas kereta menuju kampung halamannya. Pak Adit sudah membawakan oleh2 belanjaan untuk orang tua dan gaji Tari ditambah bonus. Tengah malam saat ia sedang enak2 tidur, ada suara yg pemanggilnya.

" Tarii..kemarilah." suara itu sangat jelas di telinga Tari berasal dari pintu gerbong di depan dekat gerbong makan. Seperti suara pak Adit, mosok dia ikut naik kereta, perasaan tadi pak Adit mengantar sampai stasiun doang.

" Ya pak..bentar." kata Tari sambil bangkit dan melangkah menuju arah pintu gerbong yg tertutup. Tapi malam itu gerbong terbuka dan Tari melihat ada bayangan hitam yg berdiri di pintu.

Tari bergegas menuju pintu gerbong dan ketika ia keluar dari pintu seperti ada orang yg mendorong tubuhnya hingga jatuh ke bawah.

Tari jatuh ke bawah kereta yg sedang melaju dengan cepat itu hingga tubuhnya terlindas roda kereta dan entah mati atau hidup.

Di saat yg sama Adit sudah berada di rumah menikmati uang milyaran yg tiba2 teronggok dalam karung yg ada di kamar rahasianya. Adit tertawa sambil meraup gepokan uang di dalam karung.

Hanya Saijah yg mendengar jeritan Tari yg menangis ketika tubuhnya terhempas dari atas kereta dan dilindas roda besinya hingga hancur. Tari telah mati dijadikan tumbal pesugihan. Hanya Saijah pula yg melihat majikannya tertawa meraup uang hasil menjual nyawa Tari. Tapi Tari tidak takut, karena ia dalam penjagaan saudara kembarnya yg senantiasa berada di dalam tubuh dan menjaga keselamatannya sampai mati.

TUMBAL PELAYAN GAGALWhere stories live. Discover now