Thank God! (Chap 5)

0 2 0
                                    

Mara kini sudah berada di depan pintu rumahnya, ia baru saja akan membuka knop pintunya. Tapi tiba-tiba ia mendengar perbincangan orang tuanya.

"Mas.. Kita jujur ke dia aja nggak?"

"Saya juga maunya gitu, tapi gimana kalo dia jadi terpuruk karena hal ini?"

"Itu urusan nanti mas, dia juga pasti ngerti kok.. Aku yakin"

"Kasih saya waktu untuk memikirkan ini"

"Alfred nggak ngasih waktu banyak buat kita mas! "

........

"Aku nggak rela.."

"Rela apa Yah?"
Mara yang sedari tadi mendengar perbincangan mereka tiba-tiba masuk dan bertanya pada Ayahnya itu.

"M-mara?, kamu udah pulang? Sejak kapan?"

"Baru aja Yah"
Mara berbohong, ia sebenarnya sudah sedari tadi berada di depan pintu rumah mereka, sibuk mendengarkan perbincangan orang tuanya..

"Ouh.. Gitu yah? Ya udah kamu mandi sana" ucap ayah Jhonn lalu menarik tangan Bunda Elda.

"Kita lanjut pembicaraan kita di kamar aja"
Lalu bergegas pergi dari situ, tapi di hentikan oleh pertanyaan Mara

"Ayah sama Bunda lagi bahas apa emang?"
Mara sengaja bertanya, bukan karena ia tidak tahu.

Orang tuanya tidak menjawab, dan pergi meninggalkannya begitu saja.

karena keingin tahuannya, Mara mengikuti kedua orang tuanya untuk mendengar kelanjutan dari ucapan ayah Jhonn yang tadi

Mara membuntuti mereka sampai di depan kamar, Mara tentu saja tidak ikut masuk kedalam. Hanya menguping dari luar.

"Kata kamu kamu nggak rela?, mas! Dia bukan anak kita.. Dia bukan anak kandung kita, mas!"

Mara yang sedang menguping dari luar pun seperti kehilangan tenaganya.

Ia harap.. Maksud mereka bukanlah dirinya. Mara takut..

Mara yang sempat terguncang itu, akhirnya lanjut menguping.. Walau hatinya berkata, jangan!

Mara berharap.... Ia sangat berharap.... Orang yang dimaksud orang tuanya itu bukan dia.

Karena kecerobohan Mara, Mara tidak sengaja membentur sikut tangannya di Nakas kecil di samping pintu kamar orang tuanya.

Duk!

Orang tua Mara berada didalam kamar tentu mendengar suara tersebut..

Jantung mereka berdetak semakin cepat.
Apakah Mara berada didepan kamar mereka? Apa Mara mendengar apa yang sedang mereka bahas ini?

Mara yang berada diluar sana hanya merutuki dirnya sendiri

Bodoh! Mara bodoh! dasar bodoh!.. Sialan, kenapa disaat seperti ini ia harus ceroboh??
"Saya tahu kalau mirna bukan anak saya! Tapi dia sudah bekerja disini selama bertahun-tahun!" ucap Ayah Jhonn

"Saya tidak rela dia dipecat!" lanjut ayah Jhonn

Mara yang berada diluar pintu, terdiam sebentar. Ia membeku.. Lalu bernafas dengan lega. Mara seketika lega mendengar ucapan ayahnya

'Thank god! Bukan gua ternyata, syukurlahh..'

ia berterimakasih kepada Tuhan, ternyata ia memang anak mereka, ternyata mereka sedang membahas Mirna. Pembantu mereka yang sudah bekerja dirumah Mara selama 5 tahun.

Pembantu itu mulai bekerja disini pada usia yang sangat mudah, 15 tahun.

Selama bekerja Mirna tidak pernah melakukan hal-hal buruk, seperti mencuri, memecahkan barang, merusak barang, ataupun lalai bekerja. Mirna bekerja dengan sangat baik selama 4 tahun ini, tidak heran jika Ayah jhonn tidak ingin memecat Mirna.
Begitu pikir Mara

TAMARAWhere stories live. Discover now