24. Bimbang

16.4K 2.5K 304
                                    

"pengen balik ke masa dimana kita masih bersama.Sebentar, namun penuh dengan kenangan. Aku tak melupakanmu, namun, kadang kala, aku merasa kamu lebih pantas mendapat yang baru. Yang jauh lebih baik dariku."

Kangen banget.

AER

.

.

.

Lihatlah sekarang...

Seline tidak jadi pergi ke rumah sakit!

Setelah adegan tadi, Theo malah membawanya balik ke kamar dan pergi keluar entah kemana, lalu tak lama seorang dokter 'wanita' datang dan memeriksanya. Namun, selama itu pula Seline belum melihat keberadaan Theo lagi.

Seline kan, jadi ga tau harus gimana...

Seline menatap tv kamarnya yang sedang menampilkan drama yang lagi trending dikalangan remaja.

Seline akui, pemainnya memang tampan, tapi menurut Seline, lebih menggoda abs Theo yang tadi Seline pegang...

Shhh

Seline dengan cepat memukul kepalanya. Efek kelamaan ga nikah ni mah!

Jika dihitung dengan umurnya yang dulu, harusnya sekarang dia minimal sudah menikah lah, atau sudah bekerja, menjadi wanita karir. Sepertinya seru. Daripada harus terjebak kisah kasih SMA.

Ceklek

Seline menoleh ke arah pintu, Theo yang muncul dengan rambut yang basah. Theo mandi?

Seline menatap ke arah jam dinding.

"Theo? Kamu mandi?"tanya Seline menatap Theo aneh. Ini baru jam 1 siang, memangnya seberapa sering Theo mandi?

"Ah iya, gerah, jadi lebih baik mandi biar seger."jawab Theo melihat ke arah tv yang menyala.

Seline mengangguk tanda mengerti, memang si udara terasa panas sehingga tak heran jika mandi supaya segar.

"Theo."panggil Seline.

Theo menoleh ke arah Seline kemudian duduk disamping Seline yang sedang duduk di ranjang.

"Bentar lagi kamu ulang tahun kan? Mau kado apa?"tanya Seline jujur. Lebih baik ia bertanya langsung pada yang ulang tahun daripada harus pusing mencari kado.

"Anak."jawab Theo singkat lalu berbaring dengan berbantalkan paha Seline.

"Hah? Maksudnya?"tanya Seline cepat.

"Jika Seline hamil lalu melahirkan anakku, itu bakal jadi kado terindah seumur hidup."jawab Theo sambil menutup mata.

"Shhh argh."Theo langsung mengaduh saat Seline dengan sekuat tenaga menarik rambutnya seakan ingin memisahkan rambutnya dari kepalanya.

"Ngomong apa tadi hm?"tanya Seline dengan suara rendah membuat Theo sedikit merinding.

"Shhh canda doang. Sekarang lepas ya."bujuk Theo lembut. Akhirnya Seline melepaskan tarikannya.

Obsesi Antagonis [ON GOING]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon