Chapter 5

322 49 8
                                    

Selamat datang di chapter 5

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Benerin juga kalau ada typo ya

Kamsyah hamnida ...

Well, happy weekend everyone

Happy reading

Hope you like and enjoy this story as well

❤️❤️❤️

____________________________________________________

Lebih baik meninggalkan apa yang baru saja dimulai daripada harus terjerumus masalah lebih dalam jika semakin lama bertahan

—Alejandro Rexford
____________________________________________________

—Alejandro Rexford____________________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Musim dingin
Santander, Madrid, 2 Februari
14.01 p.m.

Mulanya, aku memiliki masa kecil menyenangkan. Namun, ketika menginjak usia sepuluh tahun, tiba-tiba terjadi suatu perubahan sangat drastis dan menimbulkan dampak amat buruk pada keluarga kami. Wanita yang melahirkanku ke dunia ditemukan ayah tergeletak di kamar mandi dengan pil obat tidur berhamburan di sekelilingnya. Peristiwa yang jelas tidak akan pernah kulupakan sepanjang hidup karena rupanya ibu bunuh diri akibat terlilit utang judi.

Aku tidak percaya. Ibuku yang kalem, lemah lembut dan memiliki senyum rupawan dengan pelukan hangat itu ternyata berjudi. Penampilan yang sungguh menipu, bukan?

Ayahku yang dulunya penyayang serta rajin bekerja dalam hitungan hari berubah menjadi pemarah dan pemabuk. Hanya karena ibu mewariskan bentuk hidung dan warna sepasang iris hitam gelap kepadaku, pria itu jadi suka iseng memukulku dengan botol-botol minuman keras kosong. Kadang aku berhasil menghindar, kadang juga tidak. Paling parah, pecahan kaca itu mengenai dahiku terlalu dalam sampai harus mendapat jahitan. Lukanya pun membekas sampai sekarang.

Belum cukup hidup kami jadi kacau gara-gara ibu, ayah menambahkannya dengan perilaku tolol lain. Kupikir ayah barubah dan mulai menerima kenyataan serta melanjutkan hidup baru sewaktu suatu pagi aku mendapatinya mulai berangkat bekerja dengan penampilan rapi. Namun, justru itulah tindakan paling totol yang pernah dilakukannya.

Ayah menggelapkan dana perusahaan di tempatnya bekerja sebagai akuntan dengan dalih untuk melunasi utang judi sialan istrinya. Berkat ketololan itulah ayah dipenjara. Rumah kami pun disita. Sedangkan hak asuhku secara otomatis diambil alih oleh dinas sosial.

Aku juga ingat betul sebelum ayah dipenjara, ayah pernah berkata, “Hei anak sial. Kuberitahu kau satu hal. Jangan pernah percaya pada wanita. Mereka itu penipu ulung. Mereka menggunakan kecantikan dan cinta palsu untuk menjerumuskanmu ke dalam masalah besar. Kau harus sukses untukku, dan untuk dirimu sendiri agar tidak terlilit utang seperti ini. Seperti yang ibumu lakukan padaku. Itu akibat aku terlalu memujanya dan membiarkan dia mengendalikanku. Jadi, berjanjilah padaku untuk tidak membiarkan wanita mengendalikanmu! Atau kau bisa hancur seperti aku!”

THE DEVIL EXWhere stories live. Discover now