Ayah dan Anak

2.6K 137 2
                                    

Hari ini Jungkook anak menemui Haruto untuk yang pertama kalinya setelah kecelakaan yang menimpa Lisa.

Ia sudah menghubungi Jennie untuk niatnya itu, karena itu Jungkook saat ini menuju rumah Jennie. Haruto adalah putranya, dia yang harus bertanggung jawab penuh pada Haruto karena itu ia telah bertekad akan merawat Haruto selama Lisa masih terbaring koma.

"Kau sudah datang? Haruto sedang bermain dengan Yoongi di taman belakang. Ayo kuantar kau kesana." Tutur Jennie saat ia baru saja membuka pintu rumahnya.

Entah kenapa Jungkook melangkah kakinya kali ini dengan perasaan tak menentu. Sebenarnya hatinya saat ini belum sepenuhnya teguh untuk melihat keadaan sang putra. Apakah ia sanggup bertatap muka dengan putranya sendiri kali ini? Dan Jungkook bersusah payah mengumpulkan kekuatannya agar ia mampu bertemu dengan Haruto kembali, putra semata wayangnya bersama dengan Lisa.

Setelah sampai di taman belakang rumah Jennie yang nyaman itu, kini Jungkook pun dapat melihat secara langsung Haruto yang tengah bermain memasang lego bersama dengan Yoongi.

Hati Jungkook sesak seketika saat melihat putranya itu tampak asyik bermain dengan mainannya, bagaimana ia harus melihat anak sekecil itu harus ditinggalkan ibunya tentu itu sangat menyakitkan. Hingga tanpa terasa kedua mata Jungkook kini menjadi berat menahan tangis yang ini keluar.

Mengentahui kehadiran Jungkook, Yoongi pun bangkit dan menghampiri pria berwajah tampan itu.

"Hallo, kau pasti Jeon Jungkook. Aku Yoongi, tunangan Jennie. Senang bertemu denganmu Jungkook, Ini kedua kalinya kita bertemu jika kau masih ingat aku." Sapa Yoongi ramah seraya tersenyum hangat.

"Tentu saja, aku masih ingat dengan jelas Yoon. Senang juga bisa bertemu denganmu kembali. Aku sangat berterima kasih padamu dan Jennie selama ini menjaga Haruto, aku berhutang banyak pada kalian berdua." Sahut Jungkook sepenuh hati.

"Tak masalah kawan, Haruto sudah kuanggap seperti keponakanku sendiri karena dia memang anak yang menggemaskan dan juga tulus." Jawab Yoongi tulus.

"Berapa kali Haruto menanyakan Ibunya, aku dan Yoongi hanya berusaha menghiburnya agar Haruto bisa melupakan bayangan kecelakaan yang sempat ia lihat waktu itu, Kook." Ucap Jennie.

"Apakah Haruto trauma?" Jungkook bertanya cemas.

"Mudah-mudahan tidak, ia hanya sempat histeris saat tahu Ibunya tak ada di sisinya, aku dan Yoongi hanya menjelaskan kalau Ibunya sedang sakit dan Haruto sedikit dapat memahami itu." Ujar Jennie dengan tatapan teduhnya kali ini.

"Sekarang kau temui saja putramu, kami berharap ikatan ayah dan anak akan membuat terhibur hati Haruto nanti." Bujuk Jennie.

"Ya, terima kasih, Jennie." Sahut Jungkook lirih kemudian Jungkook pun melangkah mendekati putranya itu yang masih sibuk tengah bermain dengan mainan legonya.

"Hallo, Haruto..." Sapa Jungkook dengan senyum cerahnya yang kini terbit di wajah tampannya yang sama dengan sang anak.

"Kau masih ingat aku?" Tanya Jungkook mencoba mengalihkan perhatian anak berusia 3 tahun. Saat itu juga, Haruto pun berpaling melihatnya.

"Kau bukankah paman yang waktu itu ada di taman ya?" Sahutnya polos, mendengar jawaban Haruto tentu saja membuat Jungkook senang.

"Betul sekali, kau masih ingat Haruto sayang." Jawab Jungkook senang.

"Ah, dimana bibi yang cantik itu, kenapa dia tidak ikut juga?"

"Kebetulan dia sedang ada urusan jadi tidak bisa ikut, Haruto." Jawab Jungkook dusta.

"Apakah aku boleh ikut bermain denganmu, jagoan?" Tanya Jungkook mengalihkan perhatian kembali.

"Ya, boleh. Kau mau membantuku membuat rumah untukku dan Ibu?" Haruto menyahut polos.

Deg!

"Apa kau sedang membuat rumah, Haruto?" Tanya Jungkook dengan suara bergetar menahan sesak di dadanya seketika.

"Ya! Rumahku bersama dengan Ibu yang bagus!" Haruto menjawab dengan antusias.

"Baiklah, aku akan membantumu membuatnya ya." Sahut Jungkook lirih seraya mulai ikut memasang beberapa lego yang ada didepannya.

"Apakah Haruto betah disini bersama paman Yoongi dan bibi Jennie?"

"Ya, Haruto senang karena paman Yoongi dan bibi Jennie baik dan sayang padaku! Tapi Haruto lebih senang jika bersama dengan Ibu. Karena ibu sedang sakit, Haruto tidak bisa bersamanya sekarang." Ujar Haruto dengan wajah polosnya, Jungkook pun tersentak pilu mendengar ucapan polos putranya sendiri.

"Kau benar, Haruto. Ibumu sedang sakit karena itu, dia tak bisa menjagamu saat ini. Haruto memang anak yang hebat, paman senang dan bangga pada Haruto!"

"Sungguh?"

"Ya, jagoan. Karena itu Haruto mau kan jika ikut bersama dengan paman agar paman bisa menjaga Haruto?"

"Kemana? Apa Ibu boleh ikut juga jika nanti Ibu sembuh nanti?"

"Tentu saja Haruto sayang, itu jika Haruto mau. Haruto percaya dengan paman kan?"

"Sepertinya paman orang baik, Haruto bisa percaya."

"Baiklah, kapanpun Haruto mau ikut paman, katakan ya? Karena paman akan senang sekali jika bersama dengan Haruto." Tutur Jungkook dengan senyum lebarnya.

"Sekarang bolehkah paman memeluk Haruto?"

Anak berusia 3 tahun itu diam sesaat, menatap pria tampan yang ada di depannya kemudian dalam hitungan detik Haruto mengangguk mengiyakan seraya tersenyum lebar.

Dengan hati berbunga-bunga, Jungkook pun memeluk putranya itu dengan penuh cinta, seakan rasa sayang dan rindu yang terbendung lama bisa ia luapkan dalam pelukan antara ayah dan anak saat ini.

Jennie dan Yoongi yang melihat adegan mengharukan itupun tersenyum bahagia. Melihat pertemuan ayah dan anak itu dalam hubungan yang intens untuk pertama kalinya.

"Kau menangis, honey?" Tanya Yoongi pada sang tunangan yang tampak berkaca-kaca itu di kedua matanya.

"Aku hanya rindu Lisa, alangkah baiknya jika dia ada disini bersama dengan kita berkumpul bersama-sama dalam satu keluarga seperti ini." Ujarnya lirih dengan tatapan pilu.

"Ya, kita hanya bisa berdoa dan berusaha agar Lisa bisa kembali berkumpul dengan kita, sayang." Sahut Yoongi seraya memeluk bahu sang tunangan dengan penuh sayang.

***

Biarkan Aku Pergi (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat