Hubungan darah berakhir

1.5K 110 1
                                    

LotteChamical, Seoul.

Hari ini adalah hari terakhir aku bekerja, karena itu hari ini aku menyerahkan serah terima tugasku pada sekretaris penggantiku yang baru.

Dan tentu saja pengunduran diriku yang tiba-tiba banyak menimbulkan pertanyaan dan gosip di kalangan karyawan kantor perusahaan Lotte.

Namun aku tak peduli, biarlah mereka bergosip apapun aku seolah tutup telinga. Hanya mereka yang dekat denganku saja berani bertanya langsung alasan kenapa aku mengundurkan diri begitu cepat di LotteChamical.

Terutama Rose, Minhyuk, dan beberapa teman sekantor yang dekat denganku, mereka sangat menyayangkan pengunduran diriku yang sangat terkesan mendadak itu.

Hanya mereka yang tahu alasan aku keluar dari pekerjaanku sebagai sekretaris Mr. Kim Taehyung. Ya, mereka sudah tahu kedekatanku dengan Presdir LotteChamicalz itu dan kami akan menikah minggu depan. Sangat tekesan mendadak memang, tapi itu memang tujuanku menikah dengan Kim Taehyung dan Taehyung mendukungku untuk melakukannya.

"Lisa ada yang ingin bertemu denganmu." Ucap Rose mengejutkanku saat aku tengah sibuk memberi pengarahan pada Jisoo, sekretaris baru penggantiku.

"Siapa?" Tanyaku ingin tahu.

"Jung Eunha, dia menyebut dirinya istri dari CEO Jeon Jungkook, apakah itu benar Lisa?" Sahut Rose penasaran.

"Astaga, Eunha? Apakah ia sudah keluar dari rumah sakit?" Batinku terkejut.

"Baik, aku akan segera menemuinya. Kita lanjutkan nanti, Jisoo." Ucapku pada Jisoo dan gadis itu hanya mengangguk tanda mengerti.

"Eunha??" Panggilku pada Eunha yang saat itu tengah berdiri menunggu di lobi LotteChamical.

Kulihat ia begitu berpenampilan anggun dan cantik hari ini, seakan memperlihatkan statusnya yang tinggi.

"Syukurlah, kau sudah sehat? Bagaimana keadaanmu sekarang, Eunha?" Tanyaku dengan tersenyum cerah seraya menyentuh lembut tangannya.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu, Lisa!" Sungut Eunha mengejutkanku, ekspresi wajahnya begitu sangat berbeda selama aku mengenalnya.

"Eunha, aku minta maaf sebelumnya dengan kejadian waktu itu. Tapi yang kau lihat malam itu bukan seperti apa yang ada dipikiranmu, aku bisa menjelaskannya padamu. Ayo kita pergi dari sini dan mencari tempat yang tenang untuk berbicara." Tuturku mencoba menjelaskan.

"Kenapa harus pergi dari sini? Apa kau malu karena jika aku disni, semua orang di tempat ini akan tahu siapa kau sebenarnya?" Ucap Eunha menyahut dengan senyuman sinisnya, kali ini suaranya keras dan penuh penekanan seakan ia sengaja melakukannya agar orang-orang yang melihat kami mengalihkan perhatian pada kami berdua.

"Eunha... bisa kan kita bicara baik-baik? Aku akan menjelaskan kesalah pahaman itu padamu." Ucapku mencoba membujuknya lembut.

"Apa yang bisa kau jelaskan padaku, Jung Lalisa? Apa kau ingin menjelaskan kalau kau begitu bangga bisa merebut hati SUAMIKU, Jeon Jungkook?!" Seru Eunha dengan ekspresi mengejek.

"Astaga, ya tuhan sudah aku bilang aku bisa menjelaskan padamu Eunha, bisakah kau tak emosi seperti ini." Sahutku mencoba bersabar, dapat kulihat kini orang-orang di lobi perusahaan memperhatikan kami berdua saat ini.

"Heh, ternyata kau masih punya malu Lisa. Tapi aku heran, kau bisa tak tahu malu merebut suami adikmu sendiri!" Sindir Eunha menohok.

Keadaan sudah mulai ramai di sekelilingku, dapat kulihat tatapan mereka yang ada di lobi perusahaan menatapku penuh tanya dan mungkin mengejek padaku sekarang. Hingga kemudian seorang petugas keamanan LotteChamical. Berusaha mendekati aku dan Eunha.

"Permisi, nyonya. Jika kalian berdua mempunyai masalah tolong jangan berada disini, ini akan menimbulkan gangguan dan ketidaknyamanan di gedung ini." Perintah sang keamanan padaku dan Eunha.

"Tentu, pak. Maaf kalau kami berdua menimbulkan masalah." Sahutku tak enak hati.

"Tidak! Aku akan tetap disini agar semua orang tahu siapa kau sebenernya Jung Lalisa, wanita perusak rumah tangga orang!" Eunha berseru penuh dengan penekanan.

Suara ricuh dan bisik-bisik dapat kudengar saat ini, sama seperti waktu berada di rumah sakit waktu itu, saat banyak mata menatapku jijik dan mengejek padaku.

"Eunha tolong kendalikan dirimu! Kau tak seharusnya bersikap seperti itu pada kakakmu sendiri!" Tegurku tegas kali ini.

"Heh, apa kau masih pantas disebut seorang kakak Lisa?? Kau lebih pantas disebut Jal*ng daripada seorang kakak karena berani menggoda suamiku di belakangku selama ini!!"

Degg!!

Bagai petir di siang hari mendengar kalimat yang diucapkan Eunha padaku saat ini. Sungguh aku tak percaya, Eunha yang kukenal santun dan anggun berubah menjadi bar-bar dalam waktu singkat. Namun aku berusaha tetap tenang dan berpikiran dingin walaupun dadaku bergemuruh hebat saat ini.

"Aku tak mau berdebat denganmu, Eunha. Yang jelas aku tak ada niat sama sekali merebut Jungkook darimu. Sejak dulu ataupun sekarang. Jadi apa yang kau tuduhkan padaku itu sangat tidak pantas diucapkan jika kau belum memiliki bukti yang kuat!" Jelasku dengan ekspresi serius.

"Jika kau memang tak berniat merebut Jungkook dariku lalu kenapa ia ingin meminta bercerai dariku, katakan itu Lisa!" Sahut Eunha dengan tatapan berapi-api.

"Nyonya...? Maaf kalau anda berdua sebaiknya keluar dari gedung ini sebelum saya berbuat kasar." Petugas keamanan itu memerintah dengan tegas.

"Ada apa ini?!" Sebuah suara mengejutkan disaat yang sama itu pula.

"Taehyung..?" Lirihku kaget dengan kedatangannya yang cukup mengejutkan.

Kulihat ia kini berjalan mendekat ke arah kami berdua dengan langkahnya yang berwibawa.

"Maaf Mr. Kim. Mereka berdua telah membuat kericuhan di tempat ini jadi saya terpaksa ingin membawa mereka keluar." Petugas keamanan memberi laporan dengan setengah kepala menunduk.

"Lisa?? Kenapa apa yang terjadi?" Tanya Taehyung bingung.

"Mr. Kim, saya minta maaf sebelumnya karena disini ada kesalah pahaman." Sahutku.

"Kesalah pahaman katamu?! Tidak! Apa kau atasan wanita yang bernama Lisa ini, Mr? Jika iya, tolong kau ajari karyawanmu ini etika agar ia tahu kalau merebut suami orang adalah perbuatan HINA!"

"Eunha?!!!" Tegurku dengan suara yang cukup keras, dadaku bergemuruh begitu cepat hingga seakan terasa ingin berhenti berdetak.

"Nona maaf sebelumnya, sebaiknya kita bicara dengan kepala dingin. Saya yakin anda adalah wanita terhormat dan terpelajar. Menyelesaikan masalah dengan emosi hanyalah akan sia-sia. Bisa kita bicara dengan lebih tenang dan tidak disini hingga menimbulkan keributan?" Ucap Taehyung halus dengan sikap sopannya.

"Wanita ini lah yang membuatku bersikap seperti ini jika kau ingin tahu. Karena aku dulu begitu naif hingga bisa dengan mudahnya ditipu dengan sikap manisnya padaku selama ini. Tapi tidak untuk sekarang, karena mulai saat ini hubungan darah antara kau dan aku sudah berakhir Jung Lalisa!" Ucap Eunha kemudian dia berjalan pergi ke luar gedung dengan gaya angkuhnya hingga aku merasa tak percaya kalau adik yang ku kenal manis dan lembut kini berubah kasar dengan waktu yang singkat.

" Ya, tuhan begitu hinakah aku dimata orang-orang kini...??"

***

Next?

Jangan lupa vote ya...

Biarkan Aku Pergi (END)Where stories live. Discover now