jika kalian bilang Jean cemburu karna ucapan Faiz kemarin, kalian salah besar. jawaban nya jauh dari itu.

"iya"wajah jex tampak tidak nyaman, ia menggigit bibir dalam nya.

"kenapa Lo marah? apa yang di omongin Faiz kemarin?"Jean meredam emosi nya sekuat tenaga.

hening. Jean masih diam menatap arah lain dengan tangan yang mengepal, telinga sedikit memerah, rambutnya berantakan akibat angin yang begitu deras.

Jean menggeleng gelemgkan kepala nya.

"pergi"

emosi nya tidak mau reda.

"gue ga mau"Jean melirik jex tajam.

"gue bilang pergi! Lo kenapa keras kepala sih?!"jex hanya diam menatap Jean.

"kenapa Lo selalu ngusir gue? Lo benci sama gue?"

"IYA GUE BENCI SAMA LO"

"kalo Lo ga pergi gue bakal nyakitin Lo. mending Lo pergi"jex tetap kekeuh untuk diam di tempat nya.

"silahkan"

bugh!

bugh

bugh

bugh.

Jean berhenti. menatap jex tajam dengan mata yang memerah. sulit baginya untuk menahan emosi, itu kekurangan nya.

"kenapa berhenti?"

"mau Lo apa sih?!!"jex menarik kerah baju Jean.

"udah gue bilang, gue mau penjelasan aja!!"jex melepaskan cengkraman nya pada kerah seragam Jean.

bugh!

Jean memukul jex lagi.

"bilang kalo Lo belum putus sama dia!!"jex terdiam dengan nafas nya yang masih memburu dan mata nya yang memerah.

"bilang kalo Lo udah ga cinta sama dia, jex!"Jean membuang air ludah nya dengan mata yang masih menatap tajam jex, seperti mengisyaratkan kekecewaan.

"diem kan Lo. itu tanda nya Lo Masi cinta sama dia"Jean menyeka darah yang keluar dari hidung nya.

"je–"Jean menepis tangan itu.

"puas kan Lo?"Jean menabrak sengaja bahu jex dan ia meninggalkan jex lagi dan lagi.

"IYA GUE BENCI SAMA LO"

"bilang kalo Lo belum putus sama dia!!"

"bilang kalo Lo udah ga cinta sama dia, jex!"

"diem kan Lo. itu tanda nya Lo Masi cinta sama dia"

"gue berantakan je."ucap jex dan mata nya menatap lantai kosong.

"gue bohong sama Lo"

...

anak anak langsung histeris melihat hidung Jean yang mengeluarkan darah begitu banyak tapi dibiarkan laki laki itu. Jean mengacuhkan orang orang yang melihat nya, ia terus berjalan dengan langkah Yangs edikit gontai.

"Jean?! Lo kenapa anjir!"Cleo langsung berlari menuju Jean yang hampir jatuh.

"Lo bukan nya bantuin malah di tonton aja!! minggir!!"anak anak di sana langsung minggir mempersilahkan Cleo yang menuntun Jean berjalan. sebenarnya mereka mau membantu, tapi karna tatapan Jean tadi membuat mereka takut.

suara murid murid kembali histeris melihat jex yang turun dari tangga yang sama, dengan wajah yang lebam dan rambut yang brantakkan. tadi pagi mereka sudah terkejut melihat wajah jex yang banyak luka, walupun mereka semua sudah tau jex itu biang onar, tapi tidak biasanya.

tatapan jex tidak kalah tajam pada murid murid yang menatapnya.

"mau gue colok mata Lo?!!"anak anak di sana langsung mengalihkan pandangan nya.

"YAAMPUN JEX GUEE!!kamu kenapa??????"jex mengacuhkan nya dan tetap berjalan, saat melewati kelas Jean ia hampir masuk tapi terhenti karna tidak melihat seseorang yang di carinya.

"Jean mana?"

"iihh ko kamu–"

"tadi di bawa sama Cleo ke uks kayanya, soalnya hidung jean–"Jex langsung berjalan sedikit cepat dan turun ke bawah menuju UKS.

hampir dirinya masuk ke dalam uks, tapi terhenti karna melihat Jean yang menutup matanya dengan tenang. hidung nya sudah di tutup menggunakan tisu oleh penjaga uks, Cleo masih setia di sebelah nya.

sementara di dalam.

"jangan biasain kena panas. kan Lo tau bakal kaya gini. mana di biarin ceceran lagi darah nya"omel Cleo, tetapi tidak di respon Jean.

"Lo kenapa jadi gini sih?"

hening.

"heh"

"Lo ga bisa diem ya?"Cleo berdecak, hanya dia yang berani dengan Jean.

"batu banget jadi orang, Lo kenapa bisa gini?"Jean membuka matanya dan melirik Cleo.

"Lo kan udah tau kenapa bisa mimisan"Cleo kembali berdecak.

"bukan ituu! dari pagi muka Lo kusut banget, sekarang makin kusut, udah kaya gembel Lo"Cleo menatap Jean jijik.

"tumben Lo perhatian sama gue?"Cleo menatap malas Jean.

"selama ini yang bantu Lo emang siapa? ga sadar diri"Jean terkekeh.

brak!

"Jean katanya lo mulai mens lagi??! bandel banget jadi manusia, mendingga usah hidup deh Lo kalo batu gini!"suara Haikal membuat darah di hidung Jean bisa bisa kembali mengalir.

"mens apaan anjir! sembarangan Lo"protes Cleo.

"chindo mending diem. Lo gak di ajak"ucap Haikal sok serius, lalu beralih pada Jean. Cleo memutar bola matanya lalu melipat tangan nya.

"jadi kenapa bisa kaya gini Jean?"

"gue lagi pusing, Lo mending die–"

"ga bisa gituuu!!! gue sebagai orang perhatian sejagat raya, harus menanyakan keadaan sahabat gue yang satu ini!"potong Haikal heboh.

"berisik anjing!"Haikal menatap sinis Cleo.

"eh tadi gue liat jex di luar, kaya nya dia mau masuk deh"

"ga usah"

"lah??"

"gue lagi pengen istirahat, kalian bisa keluar dulu?"Haikal dan Cleo saling pandang lalu berdiri.

"yaudah, kalo butuh bantuan panggil gue aja, gue selalu ada buat Lo! muahh"Haikal mengecup pipi kiri Jean dan langsung di lap laki laki itu.

"najis"

"udah ya babayyy selamat istirahat Jeankuuhh"Jean sedikit terkekeh dan setelah nya mereka keluar barulah Jean bernafas lega, ia kembali menutup mata nya.

dia di depan?

Jean menggeleng agar tidak memikirkan itu lagi, ia berinisiatif untuk tidur, kepalanya juga pusing.

•••

BABAYYYY GUYSSS, PASTI CERITA BERBELIT BELIT YA HAHAHAHAHAHA.

JANGAN LUPA VOTE NYA YAA.

BISA APA??? BISA GILAA!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BISA APA??? BISA GILAA!!!!

badboy its my boyfriend Where stories live. Discover now