BAB 8. WANITAKU

42.1K 1.9K 6
                                    

Part 8 - Wanitaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 8 - Wanitaku

________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.Lana tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Seorang pria asing tiba-tiba menciumnya, merenggut pinggangnya dengan erat. Tubuhnya membeku, pikirannya langsung kosong. Kedua tangannya menekan dada bidang pria itu dan saat kesadarannya kembali datang, Lana segera mendorongnya menjauh.

"Apa yang sudah kau lakukan?!" pekik Lana. Ia mengusap bibirnya dengan punggung tangan, lalu menutupinya untuk berjaga-jaga kalau-kalau ia mendapatkan serangan dadakan lagi. "Dasar pria kurang ajar!"

Pria itu hanya terkekeh. Lalu menjawab dengan nada yang begitu santai. "Aku sedang menyeka bibirku," katanya.

Lana mendelik kebingungan. Kedua alisnya terangkat ke atas. "Kau pasti sudah gila!" dan pria itu kembali menyunggingkan senyum. Senyum yang terlihat menyebalkan. "Kenapa kau tersenyum? Kau pikir ini lucu?!"

"Aku hanya mengambil bagian dari milikku," kata pria itu santai.

"Milikmu?" Lana mendadak diserang rasa kesal dan marah. "Aku bukan wanita murahan yang―" lengan Lana ditarik ke arah pria asing itu sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.

"Jelas kau bukan wanita murahan karena aku membayarmu dengan harga mahal, Lana," bisiknya tepat di telinga Lana.

Lana tersentak kaget. Kedua matanya membulat sempurna. Jantungnya berdebar sangat keras. Semua kenangan yang pernah terjadi di dua tahun yang lalu langsung datang secara bersamaan seperti rentetan kereta api tanpa rem.

"Kau ... kau ...." Lidah Lana terasa kelu meski hanya untuk menyebut nama pria di hadapannya saat ini. Tatapan matanya yang gelap terasa membelenggu Lana.

Tidak mungkin! Dari semua tempat dan waktu. Kenapa ia bisa bertemu dengan pria yang pernah membelinya dua tahun yang lalu? Pria yang bahkan ingin Lana lupakan.

"B-bagaimana bisa kau ada di sini?" tanya dengan suara bergetar.

"Pertanyaan yang sama, Lana. Apa yang kau lakukan di sini? Jelas kau datang kemari bukan untuk menemuiku karena terakhir kali aku mengingatnya ... kau melarikan diri."

SLEEP WITH THE BILLIONAIREWhere stories live. Discover now