2

11 1 0
                                    

Setelah melakukan pembelajaran akhirnya bell pulangpun berbunyi .
Semua siswa keluar ruangan , namun dari tadi aku tak melihat laki laki itu kembali ke kelas.
Aku sempat berfikir ,apakah dia bolos tapi aku menepis pemikiranku , untuk apa juga aku memikirkan laki laki aneh seperti dia.

Aku menyusun buku buku dan memasukkan semuanya kedalam tas. Sebelum beranjak aku sempat melihat tas anak itu yang masih ada dalam kelas , tapi aku tetap beranjak dari dalam kelas dan menuju ke parkiran.

Sebenernya aku tidak membawa kendaraan , karena memang aku naik angkutan umum setiap harinya .
Hanya saja jalan keluar sekolah harus melewati parkiran .

Di parkiran aku melihat laki laki itu dengan teman temannya . Aku menghampirinya "hei, tas lu di kelas tuh kesepian " kataku lalu melanjutkan perjalananku.

"Woi , ambilin dong" serunya. Aku berbalik badan lalu menatapnya intens .
"Lu sapa , nyuruh nyuruh gua ?"
Teman temannya menatapku sambil menahan tawa .
"Lex , dia g tau lu?" Lalu mereka semua tertawa terbahak bahak, dan dia menatapku sangat tajam dan berjalan mendekatiku .

Dia menarik tanganku kuat dan menyeret tubuhku
"Lu jangan sok sok an deh narik narik gua " tapi dia tetap saja menarik tanganku kuat .
"sakit dikit Cok" bentakku padanya .
Dia memelankan pegangannya tapi tetap menarikku ke arah kelas , setelahnya dia melepaskan tanganku.
"Gua Alex, anak pemilik sekolah ini , dan gua ingetin sama lu . Gua ga suka di bantah" jelasnya sambil membelakangi tubuhku.
"Ngomong sama siapa?" Tanyaku sambil menoel punggung belakangnya
"Sama lu lah, masa sama setan" jawabannya lalu berbalik badan. Aku hanya mengangguk dan mengulurkan tanganku " gua keysi , biasanya di panggil key sama bapak gua " dia hanya menatap tanganku lalu aku kembali menarik tanganku.
"Kalo lu ga suka di bantah, jangan suruh gua karna gua pembantah, dan gua juga ga suka di cengkram kuat " jelasku padanya dan kembali menatapnya dengan tatapan sinis . Dia hanya berdecih dan meninggalkanku begitu saja .

"Woi, lu ga diajarin sopan santunkah?" Tanyaku sambil mengejarnya
"Ngga , gua remedial masalah sopan santun"
Aku tersenyum mendengarnya ,aku merasa lucu dengan tingkahnya.

Sesampainya di parkiran aku menyapa teman temannya dengan menunduk dan melambaikan tanganku .
"Gua duluan ya " kataku  kepada mereka semua
"Bentar kenalan dulu " kata salah satu anak yang lainnya. Aku kembali menghentikan langkahku dan menjulurkan tanganku kepadanya
"Keysi " kataku sambil tersenyum kepadanya .
"Bryan , ini Michael , nah yang sana itu prima " katanya menjelaskan teman temannya yang lain . Aku mengangguk paham dan kembali tersenyum .
"Kalo yang ini pasti lu kenal lahkan" . Lanjutnya dan hanya ku balas dengan anggukan .

"Dia ketuanya " jelasnya lagi dan aku mengerutkan dahi ku tanda berfikir .
"Alex, pemilik sekolah . Dan anak paling di hargai di sekolah ini , ketua kumpulan nolep ini juga " katanya sambil menaikkan alisnya dan menatap Alex.
Aku hanya mengangguk dan kembali tersenyum .

"Okay , senang kenalan bareng kalian . Gua harus pulang " kataku lagi . Karna sekolahku cukup jauh dari rumah dan aku harus menunggu angkutan umum yang tak menentu kapan datangnya.

"Bareng aja , udah agak mendung juga " kata Bryan padaku. 
"Thank you , tapi ga usah deh. Gua bisa sendiri kok" kataku dan berjalan meninggalkan mereka

Author POV

"Anak baik dia kayaknya " kata prima .
"Yang bilang jahat siapa oon" jawab Michael dan Bryan ikut memukul kepala temannya yang sangat lelet itu.

"Lu modus pake segala mau nganter , emang lu ada bensin buat nagnter ?" sindir Michael pada Bryan .
"Iya , orang kerjaanlu aja malak uang orang buat beli bensin" lanjut prima yang membenarkan perkataan Michael .
Bryan hanya cengar cengir tanpa dosa.

Dari tadi teman temannya sibuk berbincang Alex hanya diam dan melamun .
"Lu kenapa Lex ? " Tanya michael pada Alex .
Alex tiba tiba sadar dari lamunannya dan berkata pelan dan tidak jelas
"Key mirip dia"
Teman temannya tidak mendengar jelas dan kembali kepada perdebatan awal mereka.

Keysi POV

Tadi di perjalanan aku cukup lama karna angkutan juga lama datang . Akhirnya aku tiba juga di istana ini.
(Istana yang di maksud adalah rumah)

"Pa " kataku sembari mengetuk pintu . Tidak ada jawaban dan aku membuka pintu dan masuk begitu saja .
"Si papa suka banget tidur di sofa , malah kipas di hidupin lagi" aku mengomel pelan sembari mengambilkan selimut untuk beliau ,dan menyelimuti tubuhnya . Aku mematikan kipasnya karena kebetulan hari juga mendung .

"Ntar malem kalo minta urut aku ga mau ya pa" kataku kepada beliau yang sedang tertidur pulas .
Sesaat berikutnya aku memandangi wajah tua itu
Ada rasa takut serta bangga dalam hati , ternyata aku tidak sadar beliau sudah keriput ,dan dia sudah lama juga bersamaku dan menemaniku berproses .

Aku tersenyum lalu masuk ke kamar dan bersih bersih .


Malam sudah tiba, aku menyiapkan makan malam untukku dan juga papaku .

"pa ayo makan" aku memanggil beliau yang sedang sibuk menonton pertandingan bola.
"Iya sebentar lagi selesai" jawabnya .

Sambil menunggu papa selesai dengan acara menontonnya ,aku membuatkan beliau kopi .
Akhirnya beliau pun datang ke meja makan.

"Ayo makan" kataku lagi padannya .
Dia hanya menggangguk dan tersenyum lalu mengambil bangku di depan tempatku duduk. Ya benar , kami duduk bersebrangan .

Sedang  Sibuk makan tiba tiba papa berkata
" bagaimana sekolah barunya ?"

"Not bad pa" jawabku sambil tersenyum .

"Papa minta maaf ya " lagi lagi papa angkat bicara . Lalu aku menatap bola matanya lekat .

"Untuk apa ?" Kataku

"Papa ga bisa nyekolahin kamu di sekolah yang kamu mau"
Aku hanya tersenyum dan mengangguk .
"Aku senang masih bisa sekolah , bahkan aku senang karena sekolah yang sekarang juga masih termasuk sekolah yang sangat bagus"  kataku padanya .

Jujur makan malam ini terasa seperti makan makanan yang mewah padahal hanya tempe dengan sambal terasi di atas meja, rasanya benar benar berubah karna ada papa di hadapanku.

" Papa udah kerja dengan baik untuk aku , that's why i love you so much" jelasku lalu membereskan piring bekas kami makan




Malam ini hujan turun, papa sudah tidur sepertinya karena besok pagi ia harus kerja . Aku belum bisa tertidur , pikiranku masih kemana mana. Ntah mengapa aku memikirkan banyak hal yang membuat air mataku menetes .

Keadaan benar benar memihak padaku sekarang . Hujannya semakin lebat begitu juga air mataku yang semakin banyak menetes serta pikiranku yang terus tak mau berhenti  berkerja , sepertinya pannic attack ku kambuh.

Aku sedikit sadar ,aku kembali menarik rambutku dan membenturkan kepalaku berkali kali , lalu setelahnya aku tak tau apapun yang terjadi.

Author POV

Keysi mengalami pannic attacknya kembali ,dia menarik rambutnya serta membenturkan kepalanya berkali kali hingga iya pingsan di tempat belajarnya.

Begitulah wanita malang ini mempertahankan hidup, dimana dia harus terus bertumbuh dengan banyak trauma karena banyak orang orang terdekatnya pergi.

Mulai dari mama, adiknya dan juga teman masa kecilnya .

Holaaa semua , jangan lupa kasih vote untuk cerita aku yaa temen temen🥰

Terima kasih,

See u next part . Jangan lupa di komen jugaaa



SINGGAHWo Geschichten leben. Entdecke jetzt