‹ - 𖥨¡! ~ 5.

11 2 0
                                    

𖤈

Gabriel dan Regina berdansa seperti api dan air, kaki mereka yang bergerak dengan pelan dan halus. Mereka berdua tersenyum dan berhenti berdansa, pada saat itu mereka saling menatap mata, seperti dunia tersebut hanya milik mereka berdua.

Rasanya seperti ada kupu-kupu yang mengelilingi mereka, tiba-tiba Stev datang dan menepuk pundak Regina. "Hei! Maaf mengganggu waktu kalian tapi sepertinya para 'quél' datang.." Kata stev dengan sebuah muka khawatir. "Apa maksud mu?! Mereka dimana sekarang?" ucap Gabriel.

"Mereka di luar gerbang, maukah saya suruh para penjaga diluar untuk membuka pintunya?" ucap Stev. Suasana tersebut jadi berat, Regina tidak tahu 'quél' itu apa tetapi sudah pasti mereka tidak datang kesini hanya untuk sekedar ngobrol.

"Bukalah gerbangnya, kasitahu para putri dan pangeran disini untuk evakuasi agar mereka aman dan tidak tercampur dengan masalah ini." ucap Gabriel. Regina tidak pernah melihat Gabriel dengan muka serius, biasa ia selalu bersenyum.

"Keadaan di luar bagaimana, Walter?" ucap Gabriel dengan muka serius, ia sekarang lagi di luar istana, melihat para "Quél ." Sementara Regina...

"Apa yang harus ku lakukan?.. Apa beneran aku harus membunuh Gabriel?.." ucap Regina dalam hati dengan gugup, begitu gugupnya ia mengigit kulit kuku. Ia sekarang ragu-ragu, apakah mungkin Vin yang harus dibunuh?

" Pangeran ku! Para Quél sudah di depan gerbang.. Mereka meminta kita membukanya, apa yang harus kita lakukan?" ucap Walters dengan keringat bercucuran di seluruh muka nya sebab berlari-lari di istana untuk mengevakuasikan para putri dan pangeran.
"Biarkan mereka masuk." ucap Gabriel dengan muka serius. "Tapi prince-" , "Saya bilang biarkan mereka masuk, Walters." ucap Gabriel yang memotong kalimat Walters, ia sambil memelototi Walters. Betapa dinginnya angin di sekitar mereka karena Gabriel.

"Baik, Prince." ucap Walters, ia sambil membungkuk 90° dan pergi meninggalkan Gabriel.

Pada saar itu, Gabriel hanya terdiam. Menunggu para tamu yang tidak diajaknya datang ke ruang tamu. Meminum se-cangkir teh hangat, hingga menunggu pintu megah nya untuk terbuka untuk tamu-tamu nya, Para Quél.

'Creakk....' Pintu megahnya terbuka dan ia sangat betul, para tamu-tamu yang tidak diajaknya sekarang sudah di dalam ruangannya, bersama Prince.

[ To be Continued ]

Sorry semuaa, short chapter ㅠㅠ
next chapter bakal panjang, jadi ditunggu yaa!
-vel

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Jan 29 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

the faraway dimension & love || Gabriel Prince.Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ