[Bab 20] Bastard!

Start bij het begin
                                    

“Kau masih merasa takut, Azura.”

Tanpa sadar aku mulai merasakannya sedikit getaran di dalam hatiku seakan berkata kalau pertemuan dengan Yohan setelah kejadian waktu itu memang membawa dampak buruk.

Memastikan agar tetap terlihat tenang, aku mendongak sejenak ada televisi yang menyala tapi jauh di dalam hatiku seperti diisi oleh lingkaran hitam yang menelan satu-persatu ketenangan.

“Kau memang pantas marah, dia melakukan kesalahan fatal dengan melakukan hal buruk padamu. Mengapa kau bisa bertemu orang seperti dia? Padahal kau berhak disayangi oleh seseorang yang jauh lebih baik.”

Kata-kata Virgo seakan hangus tak tersisa bersama kenyataan, dia benar, siapapun berhak untuk hidup bersama seseorang yang menyayanginya dengan tulus termasuk aku.

“Ingat apa yang sudah dia lakukan padamu? Padahal sudah jelas kalau dia lebih menyukai Roana tetapi dia tetap tidak tahu diri dan memintamu untuk memaafkannya. Azura, aku sangat ingin melihatmu bahagia, jadi tolong jangan terlalu banyak memberi mereka kesempatan … jangan pernah maafkan mereka.”

Hatiku terasa kosong.

Tatapan ini mulai beralih ke arah lain dari tayangan berita di televisi, tanganku meraih beberapa plaster luka, tanpa banyak bicara segera kutempelkan beberapa benda itu pada sisi wajah Virgo.

Memikirkan Yohan hanya akan membuat hatiku menjadi tidak karuan, sebelum efek-efek buruk kembali berdatangan kuusahakan agar tetap baik-baik saja.

Kata demi kata dari televisi semakin keras tatkala tak ada satupun dari kami yang berbicara, kisah kelam ternyata terjadi pada hari ini, seorang pembaca informasi mengatakan bahwa buku yang akan diadaptasi menjadi film dibatalkan jadwal penayangan.

“Buku milik ayah dibatalkan jadwal penayangan?” gumamku.

Perlahan kubesarkan volume televisi, ternyata benar, film itu akan diundur jadwal penayangan selama dua bulan, mengapa bisa terjadi?

“Dikarenakan editor penting dari cerita tersebut mengalami kemalangan, dia dirawat ke rumah sakit karena luka di kepala.”

Kedua mataku terbelalak menyaksikan sebuah foto terpasang pada layar, seseorang mengalami kemalangan, lelaki tak dikenal memukul kepalanya dengan tongkat kayu.

“Sialan.”

Tiba-tiba saluran televisi berubah menjadi hitam total tanpa ada suara atau gambar, ternyata Virgo meraih remot di atas meja, memutus setiap perkataan dari pembawa acara kendati aku sudah terlanjur melihat sebuah foto yang terpasang di layar.

Kedua mata sayu, pipi tembam dengan kulit putih, saat melihat lekuk dari wajah itu selalu berakhir dengan sebuah ingatan yang selalu ingin kulupakan.

Thod Herderson.

Entah mengapa nama pria itu langsung terpasang jelas di atas keningku, tidak, mengapa dia bisa muncul di berita? Mengapa aku harus melihatnya lagi?

Dia selalu muncul di dalam benakku setiap saat, setiap malam seperti mimpi buruk.

Tubuhku langsung terasa sakit mengingat setiap cengkraman kuat dari kedua tangannya, jari-jari itu masih terekam dengan jelas saat merobek kain yang membalut tubuh masa kecilku.

Dia disakiti tetapi masih hidup, dia memang selalu hidup dengan kebahagiaan, orang-orang seperti dia selalu hidup tanpa mengingat apa yang sudah dilakukan.

Napasku mulai terasa sesak tatkala jantungku berdebar seperti dihantam berkali-kali, suara-suara seakan masuk ke dalam telingaku terus mengulang-ulang di dalam otak tanpa henti.

“Azura, apa yang terjadi?! Hei!”

Bagaimana kalau orang itu datang lagi? Bagaimana kalau aku bertemu dengan orang-orang seperti dia lagi? Bagaimana kalau kejadian waktu itu akan terulang lagi? Bagaimana kalau orang-orang sampai mengetahuinya lalu mengolok-olokku?

I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu