BAB 8

768 107 28
                                    

Sementara itu di dalam tenda, seseorang masuk

Shiying dan wenning menatap curiga pada orang itu karena orang itu tampak begitu asing

Wenning berdiri di depan shiying
"Kau siapa? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya!"

"Pangeran shiying dan kau tidak perlu kawatir, aku tak akan menyakiti kalian, tapi tolong ikut denganku"

Wenning buru buru menodongkan pedangnya saat melihat orang itu mendekat
"Berhenti di tempatmu!"

Shiying mengernyitkan alisnya saat tiba tiba saja terdengar suara orang orang berteriak di depan tendanya,

"TUAN AGUNG! TUAN AGUNG!"

shiying tampak akan melangkahkan kakinya kedepan tapi di cegah oleh orang asing itu
"Maaf pangeran, sebaiknya kau ikut denganku lewat belakang, jangan mencoba untuk kedepan"

Shiying merasakan kakinya sudah sedikit pulih, dia bisa berjalan walaupun masih tertatih tatih dan merambat
"Aku mendengar semua orang menyerukan nama kakekku, kenapa aku tidak boleh melihatnya?"

Merasa di halangi Shiying mencoba untuk menerobos, tapi orang itu dengan keras kepala terus menghalangi.

Dengan marah shiying berkata
"Wenning!!"

Wenning yang paham segera memasang kuda kuda dan melumpuhkan orang itu dalam sekali tendangan

Shiying yang melihat orang itu sudah terbaring tidak berdaya di tanah segera berlari keluar dengan wenning yang mengikutinya dari belakang

'SRATTT'

Namun saat dia baru saja keluar dari tendanya, shiying kembali terdiam, dia melebarkan kedua bola matanya.

seorang pria dengan gagahnya telah menebaskan pedanganya pada leher kakenya hingga menyebabjan darah terciprat kemana mana

Shiying menahan napasnya, Dunianya seakan berhenti dalam sesaat

Kakeknya.. keluarga terakhir yang dia miliki telah mati di tangan pria berbaju besi itu

Di tengah malam yang gelap shiying tidak bisa begitu jelas melihat wajah pria itu, namun dia sangat paham siapa fitur  pemilik wajah itu dengan sangat  baik

Shiying menutup mulutnya dengan kedua tangan, menolak percaya dengan semua yang terjadi di depan nya, tidak mungkin... Tidak mungkin.... Tidak mungkin itu dia...

Shiying berteriak dengan keras
"KAKEK!!!!!!"

'BRUK'

shiying jatuh pingsan dan tak sadarkan diri

                              ****

Shiying mengerjapkan matany yang terasa perih.

Tubuh shiying gemetar tak terkendali saat mengingat kejadian menakutkan yang menimpa kakeknya, dia bergumam pelan
"Kakek..."

"Shiying...."

Shiying menolehkan wajahnya saat mendengar suara orang yang paling di cintainya, pria itu tengah duduk disamping tempat tidurnya

Shiying buru buru duduk dan memeluk Baili hongyi, dia membenamkan wajahnya pada dada pria itu dan mulai menangis
"Xie Yun kakekku...hu..hu.. kakekku sudah di bunuh...."

Namun saat shiying melihat satu set baju besi perang berwarna ke emasan tergantung di dekat pintu , dia dengan penuh kewaspadaan menatap wajah Baili hongyi m dari arah bawah, shiying mendogak menatap fitur wajah pria itu dari bawah

alis itu... Bibir itu... setiap jengkal wajah Baili hongyi  kini terasa begitu membuatnya takut hingga seluruh tubuhnya merinding..

Shiying ingat, walaupun dalam kegelapan dia masih bisa melihat wajah orang terkasihnya ini lah yang berada di dalam baju besi itu, dan dengan tangan dingin nya menebaskan pedang pada leher kakeknya...

Feel Love White Heart | Yizhan| END ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora