BAB 2

939 112 9
                                    

Saat pagi tiba tangsan merasakan sesuatu menyentuh wajahnya, dia buru buru membuka matanya dan terduduk
Dia melihat pria yang semalam dia selamatkan tengah duduk di sampingnya
"Kau..apa yang kau lakukan!"

Pria itu tampak terkejut
"Maafkan aku...aku tadi melihat sesuatu dia wajahmu"

Tangsan menatap penuh selidik
"Kau..Jangan berbohong, kau ingin macam macam padaku kan!!"

Laki laki itu tampak panik
"Aku tidak!!"

Tangsan tertawa terbahak bahak melihat tingkah orang di depan nya, dia mengusap sudut matanya yang berair
"Kau ini lucu sekali, aku tadi hanya bercanda, sudah jangan di pikirkan, ngomong ngomong siapa namamu?"

Pria itu menunduk lalu berbalik memunggungi tangsan
"Namaku....Xie Yun"

Tangsan menyipitkan matanya, menatap penuh selidik pada orang di depan nya
"Xie Yun... Namamu sangat asing di telingaku, ada keperluan apa kau bisa sampai di tempatku"

Xie Yun memainkan jarinya dengan gugup
"Aku...aku hanya seorang pengembara kesepian, aku tidak punya arah dan tujuan, saat aku berjalan aku tiba tiba saja sudah berada di daerah ini, lalu saat aku melintas aku malah terpeleset lalu jatuh kedalam sungai..."

Tangsan menyipitkan matanya
"Apa kau tidak bisa berenang?"

Xie Yun mengangguk dengan malu malu

Tangsan kembali tertawa saat melihatnya, meskipun dia masih sedikit heran, bagaiman mungkin orang sepeti Xie Yun yang bahkan tidak bisa berenang ini bisa melewati benteng prajurit yang telah dia buat di bawah gunung, saat dia memikirkan nya tiba tiba suara langkah kaki mengagetkan nya
"Tangsan siapa yang kau bawa.."

Tangsan menoleh pada sumber suara, saat melihat orang yang berbicara buru buru dia melupakan gundah di hatinya dan berlari memeluk tangan orang itu
"Guru coba lihat orang ini.. dia tersesat dan tidak punya tujuan, aku berencana ingin membiarkan nya tinggal disini bagaimana, kau tau dia bahkan tidak bisa berenang?!"

Feng langxi menatap Xie Yun yang juga tengah menatapnya
"Apakah kau yakin..?"

Tangsan mengangguk
"Aku tidak tega menyuruhnya pergi, dia tidak memiliki siapa pun, guru apa kau lupa, selama ini moto kerajaan kita, selamatkan orang lemah dan lindungi mereka, jadikan yang sendiri sebagai keluarga, jangan pernah membedakan orang dari statusnya"

Feng langxi menghela nafas
"Terserah kau saja, aku hanya mengingatkan mu untuk selalu berhati hati"

Tangsan mengangguk dengan semangat
"Em aku akan mendengarkan nasihatmu"

Tangsan kembali berjalan kearah Xie Yun
"Aku akan membersihkan diri dulu, setelah ini aku akan memperkenalkan mu pada semua orang, kau tunggulah dulu disini bersama guru"

Feng langxi masih berdiri, dia tampak enggan untuk mendekat, melihat nya tangsan memanggil gurunya
"Guru aku akan membersihkan diri, kau temanilah Xie yun, aku takut terjadi sesuatu padanya, dia masih lemah"

Feng langxi dengan malas berjalan kearah tangsan
"Baiklah, kau segeralah pergi!"

Tangsan memperlihatkan senyumnya yang cantik
"Kau memang yang terbaik guru!"
Setelah mengatakan itu, tangsan melesat pergi ketempat pemandian air hangat yang memang berada di salah satu gua di gunung tempat nya tinggal

Saat dia sedang melangkah kan kakinya dia menyapa semua warga yang dia temui, untuk mengisi kebosanan para warga bahu membahu bertani dan bercocok tanam, melihat pemimpin mereka melintas, mereka sangat bahagia
"Tuan tangsan kau hendak kemana?, Mengapa berjalan sendiri?"

Tangsan berhenti sebentar untuk melihat yang di lakukan orang orang
"Aku ingin mandi, kalian sedang menanam apa?"

Seorang paman yang tampak kotor karena tengah mencangkul berkata dengan ramah
"Kami ingin menanam sayuran, kami sudah terbiasa melakukan nya di desa, jadi jika tidak melakukan apapun kami sungguh merasa bosan"

Tangsan mengangguk tanda mengerti
"Oh..baiklah selamat bekerja, setelah aku mandi aku akan segera menemui kalian lagi"
Tangsan kembali berjalan, dia memasuki sebuah gua yang di dalamnya terdapat sebuah pemandian, di depan pintu tangsan memasang sebuah tanda agar tidak ada orang yang masuk, setelah dirasa aman, tangsan mulai membuka pakaian nya, lalu turun kedalam air.

Tangsan sangat menyukai mandi dipemandian air ini karena sangat menyegarkan, dia ingin berlama lama namun teringat dengan orang yang dia selamatkan semalam dia buru buru mengakhiri sesi mandinya yang menyenangkan

Saat tangsan keluar dia terkejut dengan sesorang yang tengah berdiri membelakanginya
"WEN NING KAU MENGAPA BERDIRI DISITU, MENGAGETKAN KU SAJA!"

Wen Ning berkacak pinggang lalu menatap kejam pada tangsan
"Pangeran shiying! kau ini sudah ku peringatkan berkali kali, jangan mandi sembarangan di tempat seperti ini, kau ini lupa atau bagaimana, kau itu pengeran, putra dari raja Xiao, mengapa begitu ceroboh!"

Melihat tangsan yang memegang keranjang pakaian kotor, Wen Ning langsung mengambilnya.
"Lihatlah.. apa ada seorang pangeran yang memegang pakaian kotor seperti mu, kau ini sungguh tidak elegan!"

Wen Ning masih mengomel, namun dengan lembut dia mengusapkan sebuah handuk kecil pada wajah tangsan yang basah karena terkena air yang mengalir dari rambutnya
"Aduh... Sampai kapan kau akan ceroboh, padahal tadi kau hanya ku tinggalkan untuk memasak, namun saat aku kembali kau sudah tidak ada"

Tangsan mengerucutkan bibirnya
"Wen Ning kau itu terlalu kawatir, aku bukan anak kecil lagi yang tidak bisa menjaga diriku sendiri, bagaimana pun aku ini juga adalah seorang ahli bela diri, kita berlatih dengan guru yang sama"

Wen ning yang tengah mengusap rambut tangsan mendelikan matanya
"Tapi dimataku kau itu selalu ceroboh, kau itu selalu mudah di tipu oleh orang lain, dan sikap terlalu baikmu itu sungguh membuatku kawatir, aku hanya berpikir bagaimana jika suatu saat aku tidak ada di sisi-"

Sebelum Wen Ning menyelenggarakan ucapan nya, tangsan sudah memeluk nya dengan erat
"Kau ini bicara apa, kau tidak akan kemana mana, kau akan selalu menemaniku selamanya, jangan pernah berani meninggalkan ku, atau aku akan memarahimu!"

Wen Ning menghela nafas
"Pangeran shiying, aku sudah berjanji pada ibumu akan selalu ada disini dan melindungimu, namun jika suatu saat aku terjadi sesuatu padaku-"

Tangsan menggelengkan kepalanya dengan keras
"Ku bilang kau tidak akan kemana mana, jika aku disini kau juga akan ada disini, jika aku disana kau juga akan ada disana, kita akan selalu bersama, kau paham!!, Sudahlah ayo kita pulang"

Tangsan yang meraskan perasaan nya memburuk berjalan lebih dulu, wen ning yang melihat tingkah tuan nya hanya mendengus kesal

Setelah sampai di tenda nya, tangsan membuka pintu dengan tidak sabar,
Saat dia masuk dia merasakan aura yang mencekam.
Dia melihat gurunya dan pria itu tengah saling memandang, tangsan merasakan perasaan yang tidak enak, dia menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
Namun kedua orang itu masih saja saling memandang dengan tatapan saling membunuh, tidak tahan lagi melihatnya tangsan terbatuk kecil untuk memecah kecanggungan.

Feng langxi yang melihat tangsan datang segera menoleh padanya, dia kembali dengan sikapnya yang penuh dengan kebijaksanaan
"Mengapa begitu lama?"

Tangsan berjalan pelan, lalu duduk di samping Xie yun
"Oh..aku tadi sedikit berendam dulu, emm bagaimana keadaan mu Xie Yun?"

Xie Yun berkata
"Aku tidak papa, jauh lebih baik, terima kasih sudah menolongku"

Tangsan tersenyum senang
"aku menolongmu atas dasar kemanusiaan, tidak perlu berterima kasih"

Wen Ning yang melihat interaksi mereka mendecih pelan
"Guru lihatlah muridmu itu, sangat baik bukan.."

Feng langxi berbicara pelan, pandangan nya tidak beralih dari tangsan dan xie Yun
"Kau awasi saja dia dengan baik, bagaimana pun dia adalah seorang pangeran, banyak yang ingin memanfaatkan nya"

Wen Ning mengangguk setuju
"Baik guru, namun... Entah mengapa aku merasa...ada sesuatu yang pria itu sembunyikan"

Feng langxi mengibaskan lengan bajunya yang lebar, dia berkata sambil berlalu
"Sudahlah, kita lihat saja bagaimana kedepan nya, aku akan menemui tuan agung dulu"

***

Bersambung..

Hiks shiying udah mulai masuk perangkap 😭



Feel Love White Heart | Yizhan| END ✔️Where stories live. Discover now