#1: mimpi

8 0 0
                                    

"Katanya mimpiku kan terwujud, mereka lupa tentang mimpi burukku."
- Nadin Amizah

• • •

Setiap orang pasti memiliki mimpi dalam hidupnya. Bisa diartikan sebagai sebuah bunga tidur tanpa arti yang didapat setiap malam, atau juga bisa diartikan sebagai cita-cita atau tujuan. Dan tentu, semua mimpi yang diinginkan adalah mimpi yang baik.

Tidak mungkin ada orang mendambakan untuk tidak bahagia. Semua pasti memiliki tujuan yang baik, yang pada akhirnya berujung pada akhir yang bahagia. Bukankah suatu kesenangan sendiri ketika menonton atau membaca cerita yang memiliki happy ending?

Ketika kecil biasa bermimpi sebagai putri di sebuah kastil megah dan pangeran berkuda putih— tampan dan gagah—yang siap untuk memenuhi kisah romansa nan indah. Semuanya terasa sempurna dan menyenangkan.

"Ah, aku mau cepat-cepat dewasa!"

Itu adalah mimpi mayoritas dari kita semua ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Terlihat dewasa dan dapat melakukan semuanya. Kebebasan yang begitu menggoda, jalan cerita yang mulai terbuka.

Ketika kecil, semua yang baik terasa mudah digapai.

Namun tidak ketika sudah beranjak dewasa mendekati umur kepala dua. Perih kehidupan sudah mulai terasa dan akhirnya muncul rasa takut akan menua dengan segala tanggung jawab yang harus dipenuhi.

Semakin dewasa, semakin dunia memberi paham bahwa realita tidak akan pernah seindah apa yang diharapkan. Semesta seakan mematahkan semangat yang sudah dikumpulkan dalam diri sedari masih kecil.

Benar kata orang, reality hurts. Cita-cita yang dianggap sebagai tujuan hidup harus menghadap realita yang membuat semuanya sulit digapai dan akhirnya terkadang, mimpi yang dipunya, tetap menjadi mimpi.

Mimpi menjadi dokter, tertahan oleh biaya.

Mimpi menjadi penulis, dianggap tidak akan ada masa depan.

Mimpi menjadi polisi, tidak lulus.

Mimpi menjadi penyanyi, ditolak dan sulit membangun relasi.

Mimpi menjadi pengacara, namun kertas-kertas berisi kalimat yang sulit dipahami menguras tenaga.

Mimpi menjadi pengusaha, susah mendapat modal dan manajemen keuangan serta waktu.

Mimpi menjadi bahagia, tapi dunia berkata lain.

Hasil tidak akan menghianati usaha, tapi terkadang semesta tidak mengizinkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pikiran mulai berawan, hati mulai terasa berat dan niat perlahan enyah.

Di sini, semua terasa tidak masuk akal. Kadang ingin marah dengan keadaan, namun amarah tidak akan membuahkan hasil selain kebencian terhadap kehidupan dan juga diri sendiri.

Mimpi yang seharusnya selangkah lebih dekat semakin bertambah usia kini terasa lebih jauh. Terpaksa melangkah mundur karena dicegat oleh realita yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

Lantas harus apa?

Kebanyakan dari manusia akan memilih untuk menyerah. Beberapa masih ada yang terus berjuang, namun di saat tertentu, akan berhenti juga karena langkah yang semakin berat untuk diambil. Dan itulah awal dari keputusasaan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 17, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KesahWhere stories live. Discover now