Bab 4

65 14 3
                                    

DE ME PER TE

CHANBAEK LOKAL

BXB

Warning; Terdapat bahasa kasar, mohon jangan ditiru!!

•••

Setelah kejadian tadi siang, Rey jadi banyak senyum dari pada murung gara-gara dimarahin mima soal belanjaan yang salah dia beli. Bukan salah mima nya juga, dari awal sudah ditawari catatan karna takut Rey lupa, tapi anaknya gak mau. Katanya pasti ingat, jadi gak perlu bawa catatan; ditambah dia juga malu kalo ketahuan bawa catatan. Pasti banyak mulut julid yang bilang; gitu aja masa harus bawa catatan, pasti ingatannya lemah dan kata-kata menyakitkan lainnya.

Sore ini keluarga David Masen tengah duduk santai diruang tamu, tanpa si kembar.

"Iya mima.. Rey pasti besok-besok gak gitu lagi, masa dipanggil orang gak nyaut? Terus gak disamperin? Gak sopan, kan ayah?" Rupanya pria mungil itu minta dukungan dari malaikat nya, merasa masih dipojokan oleh mima nya.

"Udah jangan berantem, namanya juga manusia pasti tempatnya salah. Ayo baikan.. Gak usah dari siapa dulu, sesadarnya kalian aja." David tersenyum manis, setelahnya ia menyeruput kembali kopi miliknya.

Rey tersenyum gummy, lucu sekali anak ini. "Mima, maafin Rey ya? Janji besok gak ngulang lagi." ucapnya, seraya menunjukan jari kelingking.

Tanpa ragu, Clarie merentangkan tangan. Meminta anak bungsu nya untuk masuk ke dekapannya. "Iya sayang, it's okay. Mima juga salah." wanita itu tanpa henti mengecupi pipi gembil anaknya. Rasanya ingin Clarie makan, karna saking gemasnya.

Tiba-tiba dari anak kembarnya datang, berjalan menunduk. Membuat semua orang mengarahkan mata pada keduanya. "Kakak pusing?" tanya Rey pada kedua kakaknya.

Baik Liam maupun Wilson masih setia terdiam, membuat sang ayah dibuat heran. "Hm, nih pasti mau minta uang sama ayah. Maka nya takut-takut gitu.. Udah minta berapa sini?"

David memang tipikal ayah yang sangat peka. Entah uang itu nantinya dibelanjakan apa, ia percaya bahwa semua anaknya yang meminta uang padanya pasti untuk kepentingan ataupun ada sesuatu yang ingin mereka beli.

"Enggak ayah." seru keduanya.

Alis David semakin terangkat, "Lalu?"

"Mau ngomong sama mima."

Clarie yang sedari tadi jadi pendengar setia, menunjukan raut biasa saja. Seolah tak pernah terjadi apapun dengan kedua anak kembarnya.

Dia akan cepat meredakan emosinya, karna dia tahu jika terus seperti itu bukan lah sesuatu yang baik. Awalnya memang ia kesal juga kecewa, akan tetapi itu sudah beberapa jam yang lalu. Malahan kini ia sejujurnya sudah biasa saja. Ia selalu memaafkan apabila salah satu anaknya menyakiti hatinya, karna bagaimanapun mereka, mereka anak kandungnya, darah dagingnya dan yang paling penting ia yang mengandung juga melahirkan.

"Come On Boy." Clarie kembali merentangkan tangan, meminta Liam juga Wilson untuk memeluknya.

"Maafin kita.. Liam sadar sesadar-sadarnya kalo Liam salah banget dan udah kasar ke mima." tutur Liam.

Wilson bahkan sudah menangis. "Mima, maaf ya? Pasti mima sakit hati banget kan?"

Clarie bergantian mencium pipi anak-anaknya. Hatinya menghangat, itulah yang ia banggakan dari anaknya, mereka akan cepat sadar, mengakui serta tahu dimana letak kesalahan mereka.

De Me Per Te [CHANBAEK LOKAL] Where stories live. Discover now