1

2.2K 118 9
                                    

Yang suka copas-copas ceritaku, kudoain tangannya buntung.

~♥~

Kageyama Tobio menoleh ke sekitarnya guna mengetahui dimana ia berada, tapi nihil. Yang ia lihat hanya pepohonan dengan rumah-rumah pohon tak berpenghuni.

Ia sangat yakin tadi melihat jalan setapak, tapi saat di dekati itu hilang seolah apapun yang ada di hutan ini tak ingin ia pergi begitu cepat.

Kaki pria berusia 18 tahun itu melangkah, membawanya makin dalam ke hutan. Kepalanya masih terus menoleh ke sekitarnya, sekolahnya mengadakan acara mendaki gunung tadi, tapi ia terpisah dari kelompoknya ketika melihat objek yang menarik matanya.

Kakinya tiba-tiba berhenti saat ia melihat sesuatu yang putih besar tergantung di atas pohon, saat ia mendongak betapa terkejutnya ia saat tau itu adalah sayap raksasa, dengan seseorang bersurai jingga yang duduk di atas dahan, sedang menatap langit.

Apa yang membuat Kageyama terdiam lagi adalah, satu tanduk besar yang melengkung keluar dari pelipis makhluk itu, serta ujung telinga yang runcing.

Lalu wajahnya, wajah itu terlihat sangat cantik dengan bibir ranum dan hidung kecil mancung, mata makhluk itupun sangat indah terpantul oleh sinar matahari.

"cantik" tanpa sadar bibirnya bergumam, tak bermaksud mengganggu makhluk itu. Hanya saja, makhluk yang ada di atas dahan pohon itu menoleh padanya dengan gestur sangat polos.

"terimakasih" ucapnya lembut dengan senyum lebar yang kelewat manis. Lalu makhluk itu kembali menoleh ke arah langit, seolah mengabaikan eksistensi seorang manusia di bawahnya.

"...tunggu!" lalu secepatnya ia tiba-tiba berubah terbalik menjadi sangat terkejut, kembali menoleh ke bawahnya.

"kau bisa melihatku?" tanyanya dengan nada tak percaya, sembari menggerakkan sayapnya untuk turun dari pohon.

Kageyama terkejut saat tiba-tiba makhluk yang ia tanpa sadar bilang cantik mendekat padanya dengan sangat cepat. Membuatnya mundur satu langkah.

Lalu pertanyaan yang dilayangkan sangat membuatnya merasa aneh, bagaimana bisa objek yang begitu besar sampai tak terlihat batinnya dengan kepala miring.

"tentu saja bisa!" jawabnya sewot. Lalu mata biru itu menoleh ke pelipis makhluk di hadapannya.

"itu sangat keren. Apakah asli?" tanyanya sembari tanpa sadar menunjuk pelipisnya sendiri, membuat makhluk yang belum ia tau jenis apa ikut menunjuk ke tanduknya yang ada di pelipisnya.

"ya ini asli, hanya kau yang mengatakannya keren" jawab makhluk itu dengan kekehan kecil, entah kenapa kekehan kecil itu terdengar pahit dan menyakitkan.

"kenapa kau bisa ada disini? Manusia seharusnya tak bisa ada disini" ucapnya mempertanyakan keberadaan Kageyama, yang secara tak langsung mengatakan bahwa dirinya bukan manusia seperti Kageyama.

"a-aku tersesat" jawab Kageyama dengan wajah memerah malu, malu karena mendengar makhluk itu menertawakannya yang sangat bodoh hingga bisa tersesat dari kawanannya.

"kau sangat lucu" ucap makhluk itu ditengah tawanya.

"aku belum pernah bertemu dengan manusia yang bisa melihat kami, apalagi mengerti dengan apa yang aku ucapkan" ucap makhluk itu dengan senyum lima jari yang menunjukkan gigi putihnya dengan dua taring tajam yang sangat imut.

"apa maksudmu aku seharusnya tak bisa mengerti dengan apa yang kau katakan?" tanya Kageyama dengan alis terangkat, ekspresi wajah tampan itu jelas menunjukkan bahwa ia masih belum mengerti dengan apa yang makhluk itu katakan.

Curse [KageHina] TAMAT✅Where stories live. Discover now