4

175 22 2
                                    

Sunghoon tiba di rumah pukul 10.21. Ia menaruh jaketnya di kamar lalu berjalan ke kamar kakaknya. Sunghoon asal menyelonong masuk karena pintu kamar kakaknya tidak ditutup. Ia duduk di samping Minho sambil menatap wajah Sang Kakak.

Minho sedang tertidur pulas. Rasa lelah setiap hari karena harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan Sang Adik akan terobati walau hanya dalam sekejap. Begitulah kehidupan Minho. Bagi Minho, Sunghoon adalah segalanya.

Sunghoon mengelus punggung tangan Sang Kakak. Minho tidak terganggu sama sekali, Minho cukup sulit dibangunkan sehingga sentuhan lembut tidak dapat membangunkannya. Sunghoon selalu menjaga Minho, selagi ia sanggup, ia akan melakukannya. 

Satu jam pun terlewati, Minho terbangun dari tidurnya. Yang pertama ia lihat adalah Sunghoon sedang menunduk sambil memainkan jari kakinya. Sunghoon sepertinya sedang melamun.

"Sunghoon?"

Sunghoon menoleh.

"Kamu sedang apa?"

"Aku bosan, Kak."

"Mau makan siang?"

"Mau."

"Di mana orang baru itu?"

"Kak Jay maksudnya?"

"Iya."

"Kak Jay sedang bekerja."

"Secepat itu dia mendapatkan pekerjaan? Beruntung sekali dia."

Sunghoon tertawa.

"Kamu mau ikut kakak beli makanan atau mau nungguin di rumah?"

"Aku mau ikut, bosan sendirian di rumah."

"Hari ini kamu mau makan apa?"

"Apa ya ... apa aja deh, yang Kakak belikan pasti aku makan."

"Kalau gitu kamu siap-siap dulu sana."

Sunghoon mengangguk lalu pergi menuju kamarnya, sedangkan Minho menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Setelah Sunghoon dan Minho siap, mereka pun keluar dari rumah dan tak lupa untuk mengunci pintu.

"Jay kapan pulangnya?"

"Kayaknya sore, deh, Kak. Soalnya yang tadi aku dengar begitu."

Minho mengangguk, setelah itu menaiki motornya.

"Lho, kita perginya pakai motor?"

"Kamu lagi bosan, kan? Kita cari tempat makan yang lain sekalian jalan-jalan. Mumpung cuaca hari ini mendukung, jadi tidak terlalu panas. Ayo cepat naik."

Sunghoon pun naik dan tak lupa untuk memakai helm. Keselamatan adalah yang utama. Minho pun melajukan motornya

Jam menunjukkan pukul 14.02 WIB.

"Perasaan tadi adem deh, kok sekarang jadi panas banget," ucap Minho sambil melepaskan jaketnya.

"Yaelah, Kak, kayak yang baru tinggal di Bekasi aja."

"Badan Kakak udah mau gosong gara-gara kepanasan."

"Sini makanannya aku yang taruh."

Minho membelikan makanan untuk dirinya, Sunghoon, dan Jay untuk sore nanti. Takutnya Jay belum makan, jadi Minho membelikannya sekalian. Minho dan Sunghoon sudah makan siang di luar.

"Nih."

Sunghoon mengambil lalu menaruhnya di dapur. Saat kembali, Sunghoon melihat Kakaknya yang sedang bermain handphone. Karena tak ingin mengganggu, Sunghoon memutuskan untuk pergi ke kamar. Sunghoon mengambil handphonenya di atas meja lalu menyalakan data seluler.

Notifikasi mulai bermunculan, tetapi Sunghoon memilih untuk membuka aplikasi WhatsApp. Melihat info terbaru tentang sekolah dan teman-temannya. Sunghoon iseng melihat kontak Minho, terlihat Minho sedang online di sana.

Sunghoon memulai obrolan dengan Kakaknya melalui WhatsApp.

Selamat siang Kakaknya Sunghoon yang paling ganteng

Lagi apa nich?


Centang dua abu-abu yang Sunghoon lihat. Sambil menunggu balasan dari Minho, Sunghoon melihat story teman-temannya.

Dua menit kemudian Minho membalas chat Sang Adik.

Apa sih dek

Mulai deh gabutnya

Sunghoon tak langsung membalas, Sunghoon malah membuka aplikasi lain yang membuatnya lupa untuk membalas chat Minho.

Sunghoon tidak tahu harus membalas apa, jadi Sunghoon mencari jawaban sambil membuka aplikasi lain.

Tiga puluh menit pun berlalu, Sunghoon tak membalas Minho sama sekali. Karena sudah bosan, Sunghoon membuka aplikasi WhatsAppnya kembali. Menekan nama Kak Minho di sana.

Yang suka sama Kakak banyak banget ya ...

Aku mau satu boleh gak?

Beberapa detik langsung dibalas oleh Minho.

Apa?

Kamu mau punya pacar?

Kali ini Sunghoon tidak membuka aplikasi lain lagi. Sunghoon langsung membalas karena jawabannya sudah ada di otak.

Enggak

Terus kamu mau apa?

Aku mau jadi salah satu yang suka sama kakak


Sunghoon membalas chatnya sambil cekikikan di kamar.

APA-APAAN?!

Gak boleh incest ya dek

Tidak menerima incest disini

Yasudah kalau begitu aku mau kemas barang-barangku dulu


Lho kamu mau kemana?

Aku mau ke Bogor, siapa tau mereka menerima incest

Ayo, Kak

SUNGHOON

Apa, sayang?

Orang gabut bisa bikin gila juga ternyata

Jahat bilang adiknya sendiri gila

Oke

Baik

Shapp





















to be continue

gaje bgt gelo
tp syg kalo ga dilanjutin

Phobia [jayhoon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang