Tragedy (2)

214 31 4
                                    

Jinny POV

Ayolah cepat!!

Aku berlari kencang sambil membawa keripik kentang kesukaan kekasihku itu, antrian disana tadi cukup ramai itu yang membuatku lama, mungkin ini ramai karena sedang akhir pekan.

Aku sadar aku mungkin sudah membuat wanitaku menunggu terlalu lama, aku akan meminta maaf akan hal itu nanti. Kini aku harus segera kembali padanya, aku tak bisa membiarkan Dita sendirian disana terlalu lama.

Entah kenapa perasaanku sedari tadi tidak enak, ini seperti firasat buruk. Aku gelisah terus menerus tak tau kenapa, aku ingin segera menemui Dita. Bahkan aku tadi sempat membentak kasir disana karena terlalu lama melayani transaksiku.

Aku berhenti sejenak selang sekitar lima puluh meter dari tempat aku meninggalkan Dita, aku hanya ingin sejenak mengatur nafas karena pandanganku mulai buram, aku terlalu kelelahan berlari.

Badanku terasa berkeringat, aku mengelap keringat di dahiku dengan tangan kosong dan mengibas-ngibaskan pakaianku. Lalu aku melanjutkannya hanya dengan berjalan pelan pelan. Aku yakin Dita pasti senang jika aku kembali dengan membawa camilan kesukaannya.

"Hikss.. hikss... JANGAN TOLONG!!!"

Terdengar suara teriakan seorang perempuan yang cukup jelas, aku seperti mengenal suara itu, suara yang sangat familiar ditelingaku. Ya! Itu suara Dita.

Aku lantas mempercepat langkahku saat mendengar jeritannya, aku khawatir terjadi sesuatu dengannya, pikiranku berkecamuk memikirkan Dita, memikirkan kemungkinan yang terjadi dengannya saat ini. Namun sesaat setelah itu aku terpaku. Aku tak percaya dengan yang aku lihat itu.

Kakiku terasa linu, tubuhku bergetar hebat, kepalaku terasa panas terbakar, tanganku mengepal mengumpulkan semua emosiku disana, dan rahangku mengeras.

Melihat dua pria bajingan itu melecehkan kekasihku berhasil membuat tubuhku memanas, antara marah, kecewa, dan sedih. Semua emosiku bercampur aduk hingga rata.

Marah karena dua pria itu yang akan memperkosa Dita, kecewa pada Dita yang seperti tidak melawan sama sekali, sedih karena aku terlambat datang. Intinya ini semua salahku yang gagal melindunginya untuk kedua kalinya.

Tubuh.. TUBUH YANG KAU SENTUH ITU MILIKKU BRENGSEK!! TIADA ORANG LAIN YANG BOLEH MENYENTUHNYA SELAIN AKU!!!

Aku membanting barang yang sedari tadi aku pegang itu ke tanah dengan keras, mengambil sebatang kayu yang cukup besar disekitar sini dan berjalan ke arah mereka dengan penuh amarah yang membakar.

"LAKI LAKI BAJINGAN!! SIALAN!!!"

Brugghhh!!

"Ughhhh"

Kulayangkan batang kayu itu untuk laki laki yang dengan beraninya menyentuh kekasihku tanpa seijinku. Lemah, dia langsung terjatuh ke tanah.

"JINNY!!!" Dita menyerukan namaku

Brugghhh!!

Tak butuh waktu lama aku juga melayangkan pukulan pada pria dengan rompi itu, aku melayangkan pukulanku pada bagian belakang kepalanya karena setahuku itu adalah titik lemah manusia. Sama seperti pria pertama, dia juga tersungkur ke tanah.

"Haha, PECUNDANG! Kalian pikir kalian siapa bisa merebut keperawan Dita?! Dita hanya untukku kalian harus tau itu!! Ayo bangun dan lawan aku!!!" Ucapku sombong menantang para brengsek itu.

Pria dengan baju hitam itu bangkit dan hendak melayangkan pukulannya padaku, namun dengan cepat aku menghindar dengan gaya yang elegan. Dulu aku pernah ikut kelas taekwondo jadi ini hal yang mudah bagiku.

Memories With You [DIJIN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang