Tragedy (1)

260 32 11
                                    

Normal POV

Hari mulai gelap, mentari pun mulai menyembunyikan dirinya, lampu lampu mulai dinyalakan untuk menutupi kekosongan yang ada. Ini adalah hari yang melelahkan bagi seorang Jinny.

Karena dia harus menggantikan semua yang biasa dilakukan kekasihnya, mulai dari menyapu, mencuci piring, dan lain lain. Bagaimana tidak? Dita sedang sakit dan tentu tidak ada yang melakukan pekerjaan rumahnya.

Sempat juga tadi Dita memaksa Jinny agar membantunya beres beres. Tentu, Jinny tak mungkin membiarkan Dita melakukannya mengetahui kondisi kesehatan Dita.

Tapi syukur puji Tuhan, Tuhan maha baik, demam Dita perlahan mulai menurun dan mungkin esok hari dia juga sudah sembuh dan dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Jinny sekarang sedang didapur, melihat semuanya sudah bersih dan tersusun rapi membuat hatinya merasa lega, sudah saatnya dirinya untuk beristirahat dengan tenang di alam sana.

Di alam mimpinya.

Untuk terakhir kali Jinny mencoba memasuki kamar Dita untuk mengeceknya apakah dia sudah benar benar tidur atau belum, jika sudah itu berarti misinya untuk menjaga Dita hari ini tuntas dan dia juga bisa tidur.

Sesaat setelah membuka pintu, terpampang jelas sebuah ranjang yang diatasnya terdapat puteri tidur yang cantik jelita, menunggu seorang pangeran yang datang dan membangunkannya. Lebih tepatnya princess yang membangunkan sang puteri :).

Namun dimata Jinny pemandangan itu tak lagi indah karena ada seorang kurcaci kecil yang tidur disebelahnya, dia tidur dengan posisi terduduk dan menaruh kepalanya diranjang.

Siapa lagi kalau bukan Zuu.

Jinny mencoba menghilangkan bocil itu dari pikirannya, menganggap bahwa tiada orang disana, namun jujur tetap saja suara dengkurannya sangat mengganggu.

Lantas Jinny kembali menatap wajah cantik Dita yang terkena sinar rembulan yang lurus menembus jendela. Malam ini sangat cerah hingga bulan pun terlihat jelas diatas sana.

Tak hanya itu, ada beberapa titik titik bintang yang bersinar disana. Walau tidak banyak, tapi tetap indah karena jarang sekali terlihat bintang disini.

Tak mungkin Jinny tak tersenyum melihat wajah Dita yang terlihat sangat tenang, seakan tak ada masalah yang mengganggunya. Jinny duduk di ranjang Dita, secara perlahan agar tak membangunkannya.

Terlepas dari semua masalah yang ada, sampai kapanpun aku tak akan pernah membiarkanmu sendirian lagi

Aku harap kita kan selalu bersama, bahkan jika pun ada kehidupan selanjutnya setelah ini, aku tetap ingin selalu bersamamu. Sampai kapanpun.

Ingat! Kau adalah cinta pertamaku, kalaupun aku mati sekarang, kau akan menjadi cinta terakhirku, bahkan cinta satu satunya yang aku miliki

Tiba tiba secara perlahan Dita membuka matanya, seakan terganggu mendengar suara hati Jinny. Pandangan pertamanya teralihkan oleh ekspresi Jinny.

"Euh, apa aku membangunkanmu?"

Dita merenggangkan tubuhnya sambil menggeleng

"Maaf jika aku membangunkanmu, kau bisa kembali tidur, aku akan pergi" ujar Jinny

Namun dengan cepat, Dita terlebih dulu mencengkeram pakaian yang Jinny kenakan membuat si pemiliknya menoleh. Jinny pikir Dita mungkin masih trauma dan takut ditinggal sendirian.

"Why? Kau tidak sendirian disini, ada Zuu yang menemanimu disini" ucap Jinny

"Bukan itu, tapi aku ingin meminta sesuatu"

Memories With You [DIJIN] -END-Where stories live. Discover now