[24] Misi mencari Pete

3.1K 687 239
                                    


Banyak yg bilang lanjut, kupikir ceritaku gak seseru itu. Ternyata bnyk yg suka🥺

Sebenarnya aku tuh kalo abis publish part, aku udah nulis part selanjutnya. Jadi kemungkinan buat up-nya tuh gak bakalan lama.

Makanya kalian komen biar aku mood nulisnyaa.

Sorry for typo and ooc,

Happy reading 🤍🤍

>><<

"Lo nonton harpot?" tanya (name) pada Mai. Mereka berdua sudah selesai menghabiskan makan malam dan kini sedang berjalan menuju asrama.

"Nonton. Gue suka banget sama Draco. Dia tuh ganteng dan sangat hot!" sahut Mai menggebu. Matanya berbinar senang seolah tengah membayangkan betapa hot dan tampan nya anak bapak Lucius satu itu.

"Oh iyaa, sugar Daddy vibes. Anak tunggal kaya raya." timpal (name) setuju sembari melambaikan tangannya membentuk metal🤟🏻.

Mai mengangguk semangat, "Cedric juga ganteng. Auranya soft and boyfriend material bangets!"

"Tapi mayat." ceplos (name) santai.

"Ish!" kesal Mai sembari menabok bahu (name).

(Name) mengusap bahunya yang abis di tabok Mai, "Mending Oliver kalo gitu." katanya seraya membayangkan wajah Oliver yang tidak kalah ganteng, kemudian ia memasang wajah berpikir, "Tapi Suheri juga cakep."

"Harry! Jangan di tambah-tambahin!" protes Mai tak terima. Masa nama cowok nya di ganti seenaknya. Ia mendaratkan pukulan kedua pada bahu gadis di sebelahnya.

(Name) menggerutu sebal seraya mengusap kejahatan Mai pada bahunya. Ia baru tahu kalau Mai adalah gadis yang hobi nabok. Biasanya kalo nabok orang waktu kesal, udah pasti waktu ketawa juga bakalan nabok. (Name) tahu hal itu karena teman di SMA lamanya juga begitu.

Mengalihkan pandangannya ke depan, netra hitamnya tanpa sengaja memandang sesuatu yang familiar. Sebuah kepala dengan rambut coklat muda itu terlihat di balik lorong. (name) memicingkan matanya, merasa familiar dengan pemilik rambut tersebut.

"Mai kayaknya lo duluan aja deh." suruh (name) pada Mai.

"Kenapa?" tanya Mai bingung.

"Gue ada urusan bentar." kata (name).

"Oke, jangan kelamaan diluar. Jam 9 harus udah di asrama semua." ingat Mai sembari berlalu pergi ke arah yang berlawanan.

"Iya, tenang aja." balas (name) kemudian melangkahkan kaki menghampiri si pemilik rambut tersebut.

"Kenapa?" tanya (name) to the point. Ia sudah di depan si orang rambut coklat muda yang diduga adalah Yaku dan ternyata benar.

Lelaki berdiri di hadapannya sembari berkacak pinggang dan memasang ekspresi garang.

"Nih lo liat!" Yaku menyodorkan ponselnya ke arah (name). Gadis itu membaca apa yang disodorkan Yaku padanya. Ternyata itu adalah berita tentang dirinya yang tadi sempat ia lihat juga melalui ponsel Mai.

"Terus?" tanya (name) kelewat santai.

"Terus?! Terus kata lo?!" Yaku ngegas dengan muka tak percayanya. Ia memijat pelipisnya pusing, "Eh kutu! Sini lo gue bilangin!" kata Yaku seraya menyeret (name) pergi keluar. Sekarang mereka berada di luar asrama alias di halaman depan.

"Gak usah tarik-tarik, bisa?" protes (name) tidak terima, lagi-lagi kaos kebanggaan nya di tarik. Lain kali (name) akan meminta ganti rugi jika kaos nya itu melar.

"Bukannya udah gue bilang, sebisa mungkin lo gak boleh menarik perhatian? Terus ini apa?" tanya Yaku ngegas sembari menyodorkan ponselnya yang berisi berita tentang (name).

HAIKYUU X READERS || HIGH SCHOOL ELITE! Where stories live. Discover now