Part 43. Dream?

13 1 0
                                    

"Kerja bagus tapi aku ingin sekali bertemu denganmu sebentar saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kerja bagus tapi aku ingin sekali bertemu denganmu sebentar saja... Kemari Hyunji ya, Hyunji... Hyunji... Hyunji ya"

Suara seorang namja kian meredup terus memanggil namanya.

Seoul 1975

Tampak 2 orang namja berumur 25 tahun tengah berbincang seraya duduk bersantai sambil menjaga toko yang mereka bangun bersama. Namja yang bernama Yoonsu sedang memperhatikan cincin yang baru saja ia selesai pahat dan temannya yang bernama Gilkang hanya terduduk melihatnya.

"Batu ini adalah batu yang terakhir, sebaiknya kita menjualnya agar dia mendapat kehidupan yang layak" Ucap Yoonsu dengan berat hati kepada sahabatnya.

"Baiklah kalau itu maumu" Singkat Gilkang lalu ikut menatap cincin itu.

Cukup berat bagi Yoonsu untuk menjualnya, tetapi ia yakin suatu saat mereka pasti akan bertemu. Maka dari itu, ia bertekad untuk mencari jati dirinya bersama Leeyeon meski harus meninggalkan sahabatnya seorang diri.

"Gilkang ah... Mianhe aku harus pergi, aku percayakan cincin ini padamu" Gilkang menepuk bahu Yoonsu "Percayakan padaku, dan kembalilah jika kau ingin... Toko ini selalu terbuka untukmu"

Dengan penuh kepercayaan Yoonsu akhirnya pergi menjelajahi Korea untuk mencari jati diri bersama Leeyeon.
Setelah bertahun-tahun, mereka akhirnya mengetahui asal usul mereka, bahkan Yoonsu mendapat cinta dari seorang yeoja.

Namun keadaan berjalan sangat tidak lancar sehingga Yoonsu memutuskan menolong orang yang dicintainya yang sakit-sakitan.

Leeyeon menatap Yoonsu yang berbaring tak berdaya setelah memberi semua energi hidupnya pada gadisnya.

"Leeyeon ah... Mianhe katakan pada Gilkang aku sungguh minta maaf tak bisa kembali padanya..."

"Mengapa kau harus menyelamatkannya, dia cuma manusia" Geram Leeyeon tidak suka dengan keputusannya.

"Bagaimana dengan cincin yang kau buat? Kukira kau ingin bertemu dengannya" Tanya leeyeon sedangkan Yoonsu menjawabnya dengan senyuman dan kemudian tiada.

Leeyeon menggoyangkan tubuh Yoonsu yang perlahan menghilang "Yoonsu ya... Yoonsu yaaaa"

*****

"Hyunji ya bangun..." Ujar Hyunsik membangunkan Hyunji.

"Mianhe aku kesiangan, sepertinya aku bermimpi aneh" Jelas Hyunji memegang kepalanya mencoba mengingat siapa namja asing yang ada di mimpinya.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Hyunsik.

Hyunji hanya tersenyum tipis "Gwenchana"

Setelah Hyunji terbangun, mereka berdua menuju tempat selanjutnya. Sebuah tempat yang dominan berwarna hijau disetiap sisinya. Tempat yang terbuka dan lapangan yang sangat luas dikelilingi hewan-hewan ternak. Desa yang sangat asri membuat semuanya terasa begitu sejuk.

Mereka telah mengganti pakaian mereka bersiap untuk memandikan domba-domba ternak atas izin sang pemilik yang baik hati.

Benar, beternak juga termasuk acara kencan yang menjadi liburan berdua karena mereka keluar sudah 2 hari. Dan tentu saja Hyunji juga selalu ingin kedesa-desa asri maka dari itu disinilah mereka berada.

Hyunji dengan penuh semangat berlari memasuki kandang disana dan mulai mengelus salah satu domba yang paling kecil diantara yang lainnya. "Anyeong siapa namamu" Sapanya pada domba kecil itu.

Hyunsik juga mendekati Hyunji "Kau suka?"

"Nde... Lihatlah wajah unik mereka" Selanya memegang pipi domba itu.

Seorang paman memberi Hyunsik sebuah selang yang cukup panjang dan sebuah sampo khusus domba untuk memandikannya.

"Hyunji ya kemarilah" Panggil Hyunsik membuat Hyunji terdiam mengingat namja yang memanggilnya dimimpi semalam.

"Hyunji ya... Bawa domba itu" Panggilnya lagi.

"Nde..."

Pertama-tama Hyunsik membasahi domba itu kemudian menuangkan sampo dipunggung domba itu.

Ketika Hyunsik mulai menggosok bulu domba itu dan melihat Hyunji terduduk seraya memperhatikannya serius dengan kegiatan yang ia lakukan "Mau mencobanya?"

"Nde... Dengan senang hati" Kini Hyunji mengambil alih. Namun domba kecil itu tak mampu menahan dirinya untuk tetap berdiri selagi ia dimandikan sehingga membuat ia terjatuh mengenai pakaian Hyunji.

Mereka berdua tertawa "Mianhe sepertinya aku terlalu keras" Ujarnya kembali menggosoknya lembut.

Hyunsik ikut duduk mengelus domba kecil itu "Kakinya kecil sekali"

Seorang paman pemilik ternak itu ikut berbicara "Dia memang terlahir cacat, itulah sebabnya ia paling kecil diantara domba-domba lain"

Mereka berdua mengangguk paham dan sedikit iba pada domba malang itu 'Pantas saja Hyunji langsung menyukainya, dia pasti ingin seperti yang lainnya hanya saja ia terlahir berbeda, sama sepertiku' Batin Hyunji.

Setelah semua bulunya berbusa, Hyunji mengambil selang untuk membersihkan secara sempurna. Ia mulai menyemprotkan air itu keseluruh tubuh domba itu namun terkadang airnya terciprat mengenai pakaiannya.

Hyunji tertawa kemudian sengaja mengarahkan selang itu agar mengenai Hyunsik.

"Yyak... Kau mau berperang yah" Hyunsik mengambil selang lain dan ikut bermain bersama Hyunji saling mencipratkan air mengenai masing-masing.

Disisi lain, paman pemilik peternakan itu menunduk ketika air juga hampir mengenainya "Duh dasar anak-anak nakal, bisa-bisa banjir lagi" Umpatnya kemudian pergi meninggalkan mereka berdua tak ingin ikut basah kuyup.

"Tidak kena" Ejek Hyunji berhasil menghindari serangan Hyunsik.

"Yyak... Jangan lari kau"

*****

Sore hari, mereka masih berada di peternakan paman itu. Mereka telah bekerja keras memandikan semua domba, memberi mereka makan, membersihkan kotoran mereka bahkan ikut mengantarkan domba-domba yang dipesan oleh pelanggan mereka. Tentunya Hyunsik hanya mengemudi dan menggunakan masker agar tidak dikenali sedangkan Hyunji yang berbicara ramah terhadap para pelanggan itu.

Mereka kini berada di gazebo yang dipenuhi makanan laut yang sangat lezat.

"Makanlah ini buatan ibuku... Kujamin kalian akan suka, Terima kasih telah membantu" Paman itu membungkuk pada mereka.

"Aniya... Kami senang kok membantu paman dan Terima kasih makanannya" Ucap Hyunsik tersenyum tulus pada paman dan nenek yang telah membuatkan mereka makanan sebanyak itu.

Mereka berdua makan seraya menikmati indahnya alam.

"Nak... Nak Hyunsik kan?"

Hyunsik berbalik melihat siapa yang memanggil namanya sedangkan Hyunji hanya terdiam bingung.

"Oh harabeoji"

ALKAGEUSE || BTOB Lim Hyunsik (END)Where stories live. Discover now