1.Kenangan

275 35 12
                                    

Assalamualaikum

Happy reading

✨✨

Terimakasih sudah pernah hadir meski akhirnya kau dan aku terpisah karena takdir.
~Elmira chalista~


Sudah satu bulan Aksa meninggalkan seorang gadis yang sangat mencintainya. Elmira Chalista, gadis cantik sang pengagum senja, gadis biasa yang di tuntut untuk selalu sempurna dan seorang gadis yang selalu menutupi semua lukanya.

"Gak nyangka, ternyata udah satu bulan kamu ninggalin aku Sa" lirih Elmira.
Tatapannya kini kosong, suaranya menjadi serak dan matanya kini terlihat sembab akibat menangis semalaman.

"Aku kangen kamu, kangen suara kamu, kangen ketawa bareng sama kamu semua hal yang menyangkut tentang kamu aku rindu Sa. aku rindu semuanya" air matanya menetes ketika mengingat momen kebersamaannya dengan Aksa yang tiba-tiba terlintas di pikirannya.

Elmira menggelengkan kepalanya "enggak! gue harus mov on dari Aksa, gue harus lupain dia" air matanya menetes semakin deras ia frustasi, baru kali ini ia merasakan kebahagiaan namun sekarang kebahagiaan tersebut di rebut kembali oleh semesta.

"kenapa gue gak boleh bahagia?, kenapaa!" Elmira melempar vas bunga yang berada di samping tempat tidurnya, hingga pecah menjadi berkeping-keping.
Tanpa ia sadari sekarang ia sedang memegang pecahan vas bunga yang ia lempar dan ingin menggores tangannya.

"El berhenti!, seberat apapun masalah kamu jangan sampai nyakitin diri kamu sendiri" suara yang tak asing bergema di telinga Elmira.
Ia mencari asal suara tersebut namun nihil ia tak menemukan apapun.
Sesosok pria bertubuh tegap dan berjubah putih kini berdiri di pojok kamar Elmira.
Elmira keget dan ketakutan "jangan takut ini aku, Aksa." Sosok pria tersebut bersuara.

"A-aksa?"

"Walaupun gak ada aku kamu jangan pernah menyerah ya dunia masih butuh kamu. Lupain aku, cari orang lain yang bisa bikin kamu bahagia."

"I-itu kamu Sa? Kalau memang benar itu kamu tolong jangan pergi. Aku butuh kamu".

"Aku harus pergi ini bukan dunia aku, nanti kita bertemu di kehidupan selanjutnya. Aku sayang kamu"
Selepas suara tersebut berhenti sosok berjubah putih tadi pun lenyap, hilang tak tau kemana.

"Memang di setiap pertemuan akan ada perpisahan, tapi kenapa secepat ini Sa?".

Ia terduduk sambil memegang buku diary berwarna biru milik Aksa.
Pertama kalinya ia membuka buku tersebut, ia terharu saat melihat beberapa foto momen kebersamaannya dengan Aksa di halaman pertama buku itu.
Ia terus membuka lembaran demi lembaran tepat di halaman ke lima ada satu kalimat yang membuat Elmira tersentuh.
"Elmira Chalista adalah cinta pertama dan terakhir bagi seorang Aksa Elvier Bimantara".

"Mau kamu sekali lagi boleh?" Ucap Elmira seolah-olah ia sedang berbicara dengan Aksa.
Ia membaca setiap halaman di buku tersebut dengan perasaan sedih, terharu dan rindu menjadi satu.
Elmira memeluk erat buku tersebut dengan sangat erat seakan-akan ia sedang memeluk tubuh Aksa dan tak mau melepaskanya.
                        
                                ***

Sore ini Elmira memutuskan untuk pergi ke makam Aksa untuk mengobati rasa rindunya.
Ia menatap nanar batu nisan yang berada di hadapannya sekarang.
Sungguh ia masih tidak percaya bahwa sekarang Aksa, kekasihnya sudah tiada.

"Balik yuk Sa" air matanya berlinang ia mencoba untuk tidak menangis tapi percuma, air matanya terus menetes bak air hujan yang turun dari langit.

"nanti siapa yang bakal lindungin aku saat aku di bully di sekolah? Cuman kamu yang peduli sama aku." Elmira terdiam sejenak. "Aku gak tau hidup aku tanpa kamu kedepannya kayak gimana, Sehancur apa aku tanpa kamu Sa" ia mengelus batu nisan yang bertuliskan nama Aksa dengan lembut.

VIOLENCE Where stories live. Discover now