08.dansa

718 78 16
                                    

-1821-

-1821-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Pack!

Mark melempar sebuah berkas biru ke hadapan Jeno, tepatnya di atas meja Jeno bekerja.

"Berkas terakhir, informasi yang memuat petunjuk terakhir, ku harap kau segera mengetahui keturunan si pembunuh itu" ujar Mark datar, menatap Jeno yang juga sedang melontarkan tatapan dingin ke arahnya.

"Kau yakin jika ini yang terakhir?" Tanya Jeno, entah mengapa ia merasa tidak yakin jika ini adalah hasil akhir dari pencariannya selama ini.

"Kenapa tidak" balas Mark dengan sinisnya.

Jeno meraih berkas yang baru di lemparkan oleh Mark, ia membuka halaman pertama, netranya bergulir membaca setiap baris kata yang tercetak di atas kertas putih.

Hingga beberapa saat kemudian netranya berhenti bergulir pada sebuah nama yang tercetak di sana, nama yang menurutnya sangat tak asing.

"Choi... Jaemin?" Ujar Jeno menaikkan salah satu alisnya.

"Apa? Kenapa kau menatapku?" Ucap Mark ketika Jeno melontarkan tatapan ke arahnya bersamaan dengan nama yang di sebutkan.

"Ambil alih pekerjaanku, jika sampai jam pulang kerja aku tidak kembali, kau boleh pulang" Jeno beranjak dari kursi kebesarannya, melangkah pergi meninggalkan Mark sendirian yang masih bertarung dengan pikirannya.

"H-hey! Kau gila aku masih ada urusan sebentar lagi. Shit!!" Umpat Mark sembari memukul meja yang ada di depannya.










||











"Hoekk hoekk urghk huek!"

Jaemin terduduk di depan toilet kakinya lemas, karena terus mengeluarkan isi perutnya.

"Aish! Jaemin sudah ku peringatkan jika kau merasa sakit beristirahat saja di kamarmu, kenapa kau keras kepala dan malah membersihkan kamar mandi!" Omel Winter sembari mengelus bahu Jaemin.

"Winter... bisa bantu aku ke kamarku, kepalaku pusing sekali, argh!" Jaemin langsung memegang kepalanya ketika merasakan sensasi pening yang begitu kuat.

"Apa aku harus membawamu ke rumah sakit?"

"Jangan.. tuan bisa marah jika aku keluar dari mansion"

"Tapi Jaem..."

"Bisa bantu aku sekarang?" Sela Jaemin melontarkan tatapan sayunya seolah memohon agar Winter segera membantunya.

"Hah... Baiklah, ayo ke kamar"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

1821-[NOMIN]Where stories live. Discover now