07. minta

3.5K 203 19
                                    

-1821-

-1821-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jeno sedang duduk nyaman di atas tempat tidur miliknya, dengan headboard yang ia gunakan sebagai sandaran agar posisinya menjadi lebih nyaman, tangannya terus bergerak menggilir beberapa kertas untuk ia balik.

Jeno membaca berkas yang Mark berikan padanya saat di kantor, berkas itu berisi tentang informasi anak dari pembunuh orang tuanya.

Di mulai dari identitas si pembunuh yang telah berkeluarga, satu istri dan satu anak mereka yang saat itu masih berusia satu tahun, si pembunuh dan istrinya meninggal karena kebakaran rumah, sedangkan anak mereka yang tiba-tiba menghilang, dan di berkas itu tertulis jika anak itu di jual pada seorang dengan harga rendah karena usianya yang masih belia.

Dan ia harus mencari tahu lagi di mana anak itu di jual dan di mana anak itu sekarang, beruntung ia hanya perlu menghabisi satu nyawa untuk membalaskan semua dendamnya, dan setelah itu, selesai.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu berhasil menyita perhatian Jeno, ia segera membereskan berkas-berkas itu kemudian menyimpannya di laci meja kerja yang ada di dalam kamarnya. Lalu langkahnya kembali menuju pintu untuk membukakannya pada seseorang yang ia tunggu-tunggu.

"M-maaf tuan, aku sedikit terlambat"

"Hm, tak apa masuklah. Jaemin"

Setelah mempersilahkan Jaemin masuk, ia langsung menutup dan kembali mengunci pintu, lalu menyusul Jaemin yang berdiri di samping tempat tidur.

Jeno berjalan menuju tempat tidurnya kemudian merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan posisi tengkurap.

"Naiklah dan pijat punggungku" titah Jeno pada Jaemin.

Jaemin menurut, ia naik ke atas tempat tidur dan duduk di samping Jeno, beruntung Jeno hanya memakai boxer ketat yang mencetak jelas bagian tubuh bawahnya,  jadi Jaemin tidak perlu repot untuk menyuruh jeno membuka baju lebih dulu.

Jari jemari lentik itu mulai bekerja menyusuri setiap tempat yang menurutnya memberikan rasa pegal untuk Jeno.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Jeno dengan suara yang tidak jelas karena teredam oleh bantal di bawahnya.

"Sudah lebih baik dari sebelumnya"

"Besok ikut aku pergi"

Jeno dapat merasakan pergerakan tangan Jaemin berhenti sesaat, kemudian tangan berlanjut memijat namun tenaganya tak seantusias sebelumnya.

"Kemana?" Jaemin bersuara setelah beberapa saat terdiam.

"Kau akan tau nanti"

Setelah itu suasana kembali hening di susul dengan dengkuran halus yang berasal pria Lee itu. Jaemin sedikit mengintip wajah Jeno yang menghadap ke arahnya, ahh.... masih tetap tampan tapi sayang sifatnya tidak setampan kelihatannya.

1821-[NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang