"saya kira ini sudah terjadi beberapa kali sa,jika berlebihan ini bisa berbahaya"
"saya tidak bisa mengendalikan emosi dok"
"kamu juga sih sa terlalu over,lo kan juga tau kalo raka emg anaknya suka bercanda"
mereka kini sedang berbincang dengan dokter diruang tamu,setelah kejadian tadi,angkasa langsung menghubungi dokter pribadinya untuk mengecek keadaan aurel,dan benar saja,keadaan aurel kembali memburuk,bahkan hanya karna melihat angkasa dan raka bertengkar?
"kalo ada apa apa sama aurel,lo bakal tau akibatnya" ucap raka yang baru keluar dari kamar kemudian melenggang pergi keluar apartemen angkasa dengan mata yang memerah,
mereka hanya menatap kepergian raka dengan wajah lesu
"kamu harus bisa ngendaliin emosi sa,kalo tidak ini akan berakibat fatal buat aurel,ini resep obatnya,lebih banyak dari yang kemarin,jangan lupa ditebus,saya pamit dulu" ucap sang dokter dan berjalan keluar dari kamar angkasa,
angkasa mengusap wajahnya kasar,ia bingung dengan sikapnya yang terlalu terbawa emosi,
genta dan graha mendekat dan mengusap punggung angkasa menyuruh angkasa bersabar,dan sedikit menasehati agar angkasa bisa mengendalikan emosi setelah ini,
"tolong tebusin ini diapotik depan ta" ucap angkasa meminta genta untuk menebus obat aurel dan hanya dibalas anggukan oleh genta yang kemudian melenggang pergi,
aurel memerjapkan matanya perlahan,menyesuaikan cahaya yang masuk kedalamnya,
"dit" ucap aurel sembari memijat pelipisnya yang terasa berdenyut,
"sa,aurel sadar" ucap graha yang mendengar panggilan dari aurel,
angkasa kemudian tersadar dari lamunanya dan langsung berlari menuju kamar,
"k-kamu udah sadar,ada yang sakit?" tanya angkasa tergesa,ia takut aurel merasakan sakit dibadannya karena terbanting tadi,
aurel hanya menggeleng,
"dit,kenapa aku sering pingsan ya akhir akhir ini" tanya aurel,angkasa hanya mengalihkan pandangannya,bingung harus menjawab apa,
"kamu ngalamin syok kardiogenik? sejak kapan rel?" tanya graha,
angkasa lantas melotot pada graha,kenapa sahabatnya ini tidak bisa diam? kenapa dia berbicara? angkasa meremas pinggiran kasur kuat,
"s-syok kardiogenik?" tanya aurel bingung dan langsung dibalas anggukan dari graha,
"dokter tadi ngomongin sama angkasa,gue denger," ucap graha lagi lagi ia belum sadar akan tatapan angkasa,
"dit? apa bener?" tanya aurel sembari menatap angkasa,
"loh? lo sendiri belum tau?" tanya graha dan kini ia beralih menatap angkasa,setelah ia sadar akan tatapan angkasa padanya,ia langsung menutup mulutnya rapat rapat dengan tangan,
"dit! jawab!" bentak aurel sedikit nyaring,
"e-enggak sayang,kamu cuman syok biasa,syok pada umumnya" ucap angkasa sembari mengelus tangan aurel lembut,
"kamu bohong?" tanya aurel,
"enggak,enggak sayang,aku serius,ini cuma gejala aja,kamu ngga ngalamin penyakit itu" jelas angkasa,
"sejak kapan?"
"s-sejak kamu pertama kali kesini"
"dan kamu ga ngasih tahu aku?" tanya aurel sedikit membentak,angkasa hanya menggelengkan kepalanya pelan sembari menatap mata aurel lembut,
"jadi? ini alasan kamu ngasih obat ke aku dan terus ngontrol obat aku? yang kamu bilang obat buat ngembaliin imun tubuh? jadi obat ini? penyakit ini?" tanya aurel dengan suara bergetar,angkasa hanya menganggukan kepalanya sembari terus mengelus tangan aurel lembut,matanya mulai memanas sekarang,
BINABASA MO ANG
ADITYA AUREL [ WRITING PROCESS ]
RandomAditya Aurel merupakan cerita tentang anak remaja,dimana mereka yang saling jatuh cinta hanya dari sosial media,mereka ini adalah Aditya & Aurel. kira kira bagaimana hubungan yang hanya terjalin dari sosial media kedepannya?
![ADITYA AUREL [ WRITING PROCESS ]](https://img.wattpad.com/cover/306994497-64-k379512.jpg)